Akhir bulan Juni, pendaki hilang di Gunung Piramid bikin geger masyarakat. Mendaki sejak tanggal 23 Juni, Thoriq Rizky Maulidan tiba-tiba menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Pendaki asal Desa Sukowiryo, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur itu menghilang saat turun dari gunung dan terpisah dari teman-temannya. Tim SAR pun diterjunkan untuk mencari jejak Thoriq, namun hingga 12 hari pencarian, belum diketahui nasib Thoriq.
Setelah berhari-hari menghilang di Gunung Piramid, jenazah Thoriq Rizky Maulidan akhirnya berhasil ditemukan kemarin sore (5/7/2019) pada pukul 15.30. Ia ditemukan tidak bernyawa saat ditemukan tim Wanadri. Meski sudah ditemukan, tidak mudah mengevakuasinya karena medan yang sulit. Sehingga evakuasi jenazah dilakukan pagi tadi.
Untuk memperjelas kronologis kejadiannya, ada baiknya Hipwee Travel bahas detik-detik kejadian saat Thoriq menghilang.
ADVERTISEMENTS
Janjian untuk mendaki pada hari Minggu (23/6), 4 pelajar SMP ini rencananya ingin menikmati sunset di Gunung Piramid
Jumat (21/6), Thoriq bersama 3 temannya, Pungky, Syafril, Rizki merencanakan pendakian ke Gunung Piramid (1531 mdpl) untuk menikmati sunset. Setelah sepakat, mereka pun mendaki di hari Minggu (23/6). Pada pukul 07.00 WIB, mereka sudah berangkat dan setengah jam kemudian sudah mulai mendaki. Empat jam lamanya mereka mendaki hingga ke Pos 2. Di sana mereka istirahat cukup lama. Pada pukul 14.00 mereka melanjutkan perjalanan.
Saat mereka sampai di punggung naga (trek sulit dekat puncak Piramid), Syahril tidak melanjutkan perjalanan karena kecapekan. Kemudian Punky, Rizki dan Thoriq lanjut menuju puncak. Kurang lebih pukul 16.00 WIB mereka sudah sampai di puncak, namun karena cuaca kurang bersahabat mereka langsung turun. Thoriq berada di depan, sementara dua kawannya tertinggal di belakang. Namun, ketika Pungky dan Rizki sampai di lokasi istirahat Syahril, tidak ada Thoriq di sana. Setelah mencari sekitar satu jam, mereka segera turun.
Bingung dengan Thoriq yang tidak kunjung muncul, ketiga temannya segera mencari bantuan SAR untuk membantu pencarian Thoriq di Gunung Piramid
“Saya tiba di Punggung Naga sekitar pukul 16.30. Saya dan teman-teman lalu mencari dan terus manggil Thoriq, tapi tidak ada jawaban. Saya juga tidak menyangka jika Thoriq jatuh karena tidak ada teriakan dan bunyi apa-apa saat kami turun,” kata Pungky.
Panik karena Thoriq tidak ditemukan, tiga orang temannya ini segera turun sampai ke bawah dan meminta bantuan. Tim SAR pun segera melakukan pencarian mulai tanggal 24 Juni sampai 30 Juni dan hasilnya nihil. Tanda-tanda keberadaan Thoriq tidak ditemukan. Hal ini sampai menimbulkan isu berhembus bahwa hal-hal mistis yang seolah menyembunyikan Thoriq. Namun pada tanggal 2 Juli, tim penyelamat mencari lagi Thoriq di gunung Piramid. Hasilnya, pada tanggal 5 Juli, Thoriq ditemukan tidak bernyawa.
Saat ditemukan, Thoriq tersangkut di atas pohon. Dugaan terbesar adalah, Thoriq terperosok dari jalur pendakian. Ia ditemukan di hari ulang tahunnya, selamat ulang tahun Thoriq
“Jadi, titik ditemukannya korban ini belum pernah kami sisir. Dan medannya sangat sulit, kemiringannya 75 derajat. Dugaan kami, jika melihat posisi jenazah, korban ini terpeleset dari jalur pendakian,” ujar Wakapolres Bondowoso Kompol David Subagio.
Jalur pendakian tempat Thoriq ditemukan sangat sulit ditempuh, apalagi dalam kondisi malam hari. Akhirnya jenazah baru dievakuasi tadi pagi untuk kemudian dibawa turun. Jalur setapak pendakian tersebut cuma selebar 40 cm saja. Dengan kondisi di kanan dan kiri langsung jurang. Jurang yang paling dalam di sebelah kiri sekitar 500 meteran kedalamannya. Kalau jurang di sebelah kanan tidak terlalu dalam. Tapi berupa jalan setapak yang berbahaya. Jenazah yang diduga Thoriq ditemukan di dalam jurang yang sebelah kanan. Asumsi utamanya, Thoriq terpeleset dari jalur pendakian punggung naga yang curam tersebut karena faktor cuaca.
Jika kamu saksikan di video yang diunggah di akun @id_pendaki tersebut, terlihat trek punggung naga sangatlah curam dan mengerikan. Akan sangat sulit mengevakuasi jenazah dari jalur tersebut. Bahkan komentar-komentar di postingan tersebut pun banyak yang kaget dengan jalur punggung naga di Gunung Piramid yang terbilang sangat sulit dan berbahaya tersebut.
Dari pelajaran yang bisa kita dapatkan di kejadian ini, sebaiknya tidak semua gunung bisa didaki secara bebas. Apalagi bagi anak yang masih di bawah umur. Pemandu atau guide sebaiknya diwajibkan untuk menemani pendaki. Hal ini agar keselamatan pendaki lebih terjaga. Semoga damai di surga, Thoriq Rizky Maulidan.