Kalau kamu mendengar kata Kepulauan Seribu tentu yang kamu bayangin adalah pantai berpasir putih, olahraga air, serta wisata bawah laut yang memesona. Kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau yang menawarkan rekreasi berbeda ini emang jadi salah satu destinasi wisata. Terutama bagi warga yang tinggal di ibukota. Tapi selain terkenal dengan keindahan pantai dan alam lautnya, ternyata ada satu pulau yang memiliki sedikit cerita yang berbeda. Ya, Pulau Onrust, salah satu pulau yang ada di Kepulauan Seribu ini memang terkenal akan cerita seramnya. Penasaran?
Pulau Galangan Kapal yang dikuasai oleh Belanda, jauh sebelum Indonesia merdeka
Nama Onrust berasal dari bahasa Belanda yang artinya pulau tanpa istirahat atau pulau sibuk. Pulau ini emang dikenal sebagai pulau kapal. Sekitar abad ke-17, pulau ini diminta oleh VOC kepada kerajaan Jayakarta sebagai galangan kapal. Banyak kapal VOC yang berlabuh dan melakukan perbaikan. Di pulau ini pun sempat berdiri beberapa bangunan seperti benteng. Dan saat ini masih bisa kamu lihat puing-puingnya.
Sempat jadi pulau karantina jamaah haji yang baru balik dari Mekkah hingga tempat tawanan para pemberontak
Pulau Onrust juga sempat jadi pulau karantina bagi jamaah haji yang baru aja balik dari Mekkah. Katanya sih buat memulihkan kesehatan para jamaah yang ditakutkan membawa wabah penyakit. Tapi sebenarnya adalah adanya ketakutan pemerintah Hindia-Belanda terhadap jamaah yang nggak cuma ibadah tapi juga menuntut ilmu di sana. Pemerintah saat itu takut akan adanya perlawanan terhadap penjajahan. Nggak cuma jadi tempat karantina, pulau Onrust ini juga sempat jadi tempat tawanan asal Jerman yang diduga pro Nazi yang terlibat “Peristiwa Kapal Tujuh”.
Maria Van De Velde, anak gadis seorang Petinggi VOC yang meninggal saat menunggu kekasihnya
Nggak cuma sejarah penjajahan kolonial Belanda, ternyata Pulau Onrust juga mengubur cerita cinta seorang anak petinggi VOC. Maria Van De Valde, seorang gadis yang menunggu kekasihnya dari Belanda hingga akhir hayatnya. Sebelum sempat menjejaki tangga pernikahan, Maria meninggal. Ada yang bilang dia bunuh diri, tapi banyak yang meyakini Maria meninggal karena penyakit menular. Tapi satu hal yang menjadi legenda, Maria Van De Velde meninggal masih mengenakan gaun pengantinnya. Sedih banget 🙁
Dikuburkan di tempat ia menghembuskan nafas terakhirnya, dengan batu nisan yang dihiasi puisi menyedihkan
Maria yang lahir 29 Desember 1693 meninggal 28 tahun kemudian, tepatnya pada 19 November 1721. Meninggalnya sang gadis yang menunggu kekasih hingga akhir hayatnya itu turut meninggalkan pesan yang menyedihkan. Sebuah batu nisan bertuliskan puisi berbahasa Belanda.
Maria Van De Veldes lijk in ‘t graf geset
die waardigh was om anders nog veel lange jaren
te leven hadde God haar ‘t leven willen sparen
doght t blijckt Iehova heeft dat door den doot belet
Maria die is weg
Maria is niet meer
Maar neen ik herroep dat woort
als onbeddaght gesprooken and ‘t sy van myn aanstont
op heterdaat gevrooken
Maria leeft nu eerst
nu sy leeft by haar heer
geboren tot Amsterdam den 29 Desember 1693
gestorven den 19 November anno op onrust 1721
(Maria van de Velde mayatnya dikubur di sini
Walaupun ia pantas hidup bertahun-tahun lamanya
Seandainya Tuhan berkenan demikian
Namun rupanya, Jehova menghalangi itu dengan kematian
Maria hilang,
Maria tiada lagi
Bukan! saya tarik kembali kata itu
Karena diucapkan tanpa pikir panjang
Maka semoga kelancanganku lansung didenda
Kini Maria baru sungguh-sungguh hidup
Sejak hidup dekat Tuhannya
Lahir di Amsterdam tanggal 29 Desember 1693
Meninggal tanggal 19 November 1721 di Onrust)
Hingga berganti dunia, Maria seakan masih menunggu kekasihnya
Banyak yang bercerita bahwa di kompleks makam Belanda ini muncul sosok noni Belanda. Mereka meyakini bahwa itu adalah arwah sang Maria Van De Velve, sang wanita yang menanti kekasihnya dengan sia-sia.
Sedih sih ceritanya, tapi peninggalannya tetep nyeremin! Berani ke sini malam hari? Semoga kamu bertemu dengan Hantu Maria ya. Hihihi 🙂