Hipwee Travel akan memberikan liputan khusus destinasi wisata populer di Indonesia. Kami menamainya Reportase Wisata. Tiap bulannya kami akan mengupas satu destinasi yang sering jadi impian para traveler. Tak cuma destinasinya saja, kami juga akan membahas sudut pandang dan cerita-cerita lain seputar destinasi tersebut yang tak pernah ternarasikan sebelumnya.
Untuk destinasi bulan ini pilihan kami jatuh ke Papua Barat, provinsi yang masih muda usianya. Siapa sangka Papua Barat punya berbagai keindahan alam yang memesona. Untuk artikel pertama, Hipwee bakal menceritakan petualangan kami ke Danau Framu di Ayamaru. Surga tersembunyi di Papua Barat!
Papua Barat tak cuma Raja Ampat. Ada banyak destinasi yang mengagumkan dari ujung barat Papua. Provinsi yang beribukota di Manokwari ini punya deretan tempat wisata yang nggak kalah sama Papua. Salah satunya adalah Danau Framu, surga tersembunyi di ‘kepala burung’ Papua.
Tak banyak yang mengetahui keberadaan danau ini. Selain karena lokasinya di Papua, danau ini juga berada di tengah hutan. Jaraknya juga ratusan kilometer dari kota-kota besar di Papua Barat seperti Sorong dan Manokwari. Memang seperti apa sih keindahan Danau Framu ini? Yuk simak liputan Hipwee Travel ke Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
ADVERTISEMENTS
Perjalanan dimulai dari Kota Sorong. Danau Framu di Ayamaru bisa ditempuh dalam 3 jam perjalanan. Begitu kata Google Maps
Aku berencana untuk mendatangi danau yang tersembunyi di Ayaframu, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Jaraknya 158 km dari Kota Sorong. Hmm, sepertinya di peta nggak terlalu jauh sih, paling 3 jam-an sampai. Oke, kalau gitu mending sewa motor aja deh. Lumayan cuma 150 ribu doang. Kalau sewa mobil bisa 1 jutaan lebih. Berangkat pagi kayanya sore udah bisa sampai Sorong lagi nih.
Tapi kenyataannya tak semudah seperti terlihat di peta. Aku lupa kalau ini adalah Papua Barat. Jarak 158 km dari Kota Sorong tak sama seperti jarak di Jawa. Jarak segitu paling tak beda jauh dengan jarak Jakarta Bandung. Tapi kenyataannya di Papua tentu saja berbeda. Jauh sekali, bakal lebih dari 5 jam nih. Apalagi di tengah jalan, sinyal telepon hilang. Sepanjang perjalanan cuma berisi hutan, hutan dan hutan meskipun jalanan sebagian besar sudah bagus. Jarang sekali ada kampung penduduk. Duh, kapan sampainya nih?
ADVERTISEMENTS
Setelah memasuki Kabupaten Maybrat, jalanan mulai rusak dan bergelombang naik turun. Butuh perjuangan ekstra untuk sampai ke sana
Perjalanan makin sulit ketika jalanannya mulai rusak dan naik turun. Namun setelah perjuangan panjang, sampai juga di gerbang masuk ke danau. Masih jauh tapi masuknya, buat yang bawa mobil harus parkir di sana. Perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki. Karena aku pakai motor, langsung masuk melalui jalanan tanah setapak yang licin dan bergelombang. Setelah 10 menit, Jalanan setapak habis dan harus dilanjutkan menyusuri hutan. Edan, nggak ada orang sama sekali. Udah kepalang tanggung, nekat deh masuk ke hutan.
Suara-suara aneh mulai terdengar. Semakin lama suara suara samar berbentuk suara manusia mulai muncul. Duh, deg-degan nih soalnya di hutan sepertinya tidak ada orang. Tapi lama kelamaan, tampak suara manusia makin nyaring. Oh ternyata memang ada pengunjung lain. Terlihat 4 orang tengah melompat ke danau dari atas pohon. Syukurlah ada temennya. Hehehe.
ADVERTISEMENTS
Danau Framu di Ayamaru ini memang bagaikan surga tersembunyi. Airnya biru tosca yang memanjakan mata dan lokasinya berada di tengah hutan
Sesampai di sana, aku melihat 4 orang pengunjung sedang lompat ke dalam danau dari atas dahan pohon. “Byurrrr!” Mereka sangat menikmati mandi di danau yang indah ini. Airnya sungguh jernih sehingga dasar danau pun terlihat dengan jelas. Warna birunya jauh lebih biru dibandingkan danau apapun yang pernah aku datangi. Gila banget ini danau. Kok bisa ya di tengah hutan antah berantah bisa ada danau secantik ini?
ADVERTISEMENTS
Waktu mulai sore, aku harus bergegas kembali ke Kota Sorong mengingat perjalanan mencapai 5 jam. Udah pasti kemalaman di jalanan rimba Papua nih
Eksplorasi danau Framu cukup satu jam saja. Waktu sudah sore dan menunjukkan pukul 15.00 WIT. Aku harus segera kembali ke Kota Sorong segera. Perjalanan akan ditempuh dalam 5 jam, sehingga pasti akan kemalaman di jalan. Untuk itu aku langsung tancap gas ke kota Ayamaru, untuk mencari masjid dan beristirahat sejenak. Pukul 16.00 WIT langsung ngebut ke Sorong. Dan seperti dugaan, baru separuh jalan, langit sudah gelap. Penuh perjuangan memang perjalanan kali ini. Jam 9 malam baru sampai di Sorong dengan badan yang rasanya pegel semua. Ini adalah salah satu petualangan paling menantang yang pernah kulakukan di sebuah destinasi wisata.
Tapi semua itu tidak berarti aku kecewa. Justru sangat puas bisa datang ke Danau Framu dengan mengendarai motor, sesuatu yang tidak berani dilakukan oleh turis yang datang ke Sorong. Total perjalanan dalam satu hari mencapai 300-an km lebih. Kapan nih kamu ikutan naik motor ke Danau Framu? Hehehe.