Bencana alam memang tak bisa diduga kedatangannya. Beberapa saat sebelumnya, kita masih menikmati hari dan rutinitas seperti biasa. Dalam sedetik semuanya lantak jadi tiada. Harta benda hingga nyawa lenyap begitu saja, dicabut dari kita tanpa peringatan sebelumnya.
Sebuah bencana akan mengubah hidup para korbannya. Tapi, kamu yang sebenarnya tidak tinggal di lokasi bencana itu pun bisa mengambil pelajaran berharga lewat wisata bencana. Eh, jangan salah sangka dulu, Hipwee bukan mengajak kamu mengunjungi kawasan yang sedang terkena bencana, lho, melainkan mendatangi memori-memori yang tersisa dari sebuah bencana lewat museum, tugu memorial, serta berkunjung langsung ke lokasi bekas bencana.
Nah, mana aja tempat wisata bencana yang bisa kamu singgahi demi mendapatkan pelajaran berharga dari mereka yang mengalaminya?
ADVERTISEMENTS
1. Di tahun 2010, Merapi meletuskan isinya dan meluluhlantakkan desa-desa di lerengnya. Kini kamu bisa menyaksikan dampak erupsi ini dengan jeep Lava Tour Merapi
Erupsi Gunung Merapi yang dahsyat pada 2010 silam menyisakan saksi bisu berupa puing-puing rumah yang rusak diterjang awan panas serta batu-batu raksasa yang masih berserakan hingga radius belasan kilometer. Ratusan orang meninggal dan ribuan lainnya harus dievakuasi. Kini, kamu bisa menelusur kembali sisa-sisa musibah itu lewat petualangan seru bernama Lava Tour Merapi.
Dengan Jeep Willys, kamu akan diajak bertualang ke lokasi-lokasi memorial untuk mengenang kembali peristiwa erupsi Merapi beberapa tahun silam. Salah satunya, Museum Sisa Hartaku yang membuktikan ketangguhan warga Jogja pascaerupsi, mulai perkakas rumah tangga, sepeda motor, sampai tulang belulang ternak yang disusun ulang.
Kamu juga diajak mengunjungi makam serta bekas kediaman Mbah Maridjan, juru kunci Merapi saat erupsi terjadi. Lalu, ada juga Batu Lian yang bentuknya menyerupai wajah manusia serta bunker yang sebelumnya cukup lama tertimbun material. Jeep tur juga akan membawamu menyusuri jalan terjal di kawasan Kali Adem yang panoramanya menawan dihiasi batu-batu besar. Siap-siap aja, karena jeep akan lumayan bergoncang!
ADVERTISEMENTS
2. Gak harus jauh-jauh ke Inggris, Jogja juga punya rumah ala Teletubbies. Datang aja ke Desa Wisata New Nglepen, Prambanan, yang dibangun pascagempa Jogja 2006
Gempa Jogja yang terjadi pada 2006 silam menimbulkan kerusakan di berbagai tempat di Yogyakarta dan sekitarnya. Selain Kabupaten Bantul, salah satu yang paling parah adalah dusun Sengir, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Kontur daerahnya yang berupa perbukitan yang labil ambles dan meluluhlantakkan rumah-rumah di atasnya. Lalu, dibangunlah rumah-rumah darurat berbentuk kubah yang tahan gempa untuk merelokasi warga dusun Sengir ini.
Rumah dome di dusun Nglepen, Sumberharjo, Prambanan, ini dibangun oleh LSM internasional dan merupakan kompleks rumah dome satu-satunya di Indonesia, bahkan di Asia. Bentuknya yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan; siapa yang sangka kalau warganya sempat kehilangan harta benda? Selain berkunjung, kamu juga bisa ikutan tinggal dan membaur dengan warga lokal. Kapan lagi bisa menjajal tinggal di rumah unik ini?
ADVERTISEMENTS
3. Saat mengunjungi Aceh, jangan sampai terlewat untuk mengenang tragedi Tsunami Aceh dengan melakukan napak tilas ke sejumlah objek wisatanya
Tahun 2004, Aceh dihantam tsunami akibat gempa berkekuatan 9,8 SR yang memorakporandakan ribuan bangunan dan merenggut ribuan jiwa. Untuk mengenang tragedi ini, ada sejumlah objek wisata yang bisa kamu sambangi saat berkunjung ke Aceh.
Ada Museum Tsunami Aceh, di mana kamu bisa melihat kembali dokumentasi dahsyatnya salah satu bencana alam terbesar sepanjang sejarah ini. Di dekat museum, kamu bisa menjumpai Monumen Aceh Thanks to the World yang dibangun sebagai tanda terima kasih kepada berbagai pihak dari sejumlah negara yang telah turun tangan membantu korban bencana.
Selain itu, kamu juga bisa menemukan kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang terdampar di ampong Punge Blang Cut, Kota Banda Aceh. Padahal, kapal ini panjangnya 63 meter dan memiliki berat 2.600 ton, lho! Kebayang, ‘kan betapa dahsyatnya tsunami saat itu?
Lalu, ada pula Masjid Rahmatullah Lampuuk, satu-satunya bangunan yang selamat dari terjangan tsunami meski hanya berjarak 500 meter dari pantai; padahal sekelilingnya luluh lantak. Pantai Lampuuk sendiri adalah pantai indah berpasir putih yang menjadi daya tarik wisatawan.
ADVERTISEMENTS
4. Semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo masih belum berhenti. Tapi, kamu bisa memberikan sedikit kontribusi bagi para korbannya dengan mengunjungi lokasi bencana
Semburan lumpur yang terjadi akibat eksploitasi alam telah menenggelamkan 16 desa dan tiga kecamatan di Kabupaten Sidoarjo dan Pasuruan sejak 2006 lalu. Alhasil, banyak warga yang kehilangan mata pencaharian dan kini menggantungkan hidupnya dari kunjungan wisatawan ke kawasan semburan lumpur.
Meski gak seindah objek wisata alam lainnya, nyatanya kawasan bencana ini berhasil menjadi salah satu daya tarik wisata yang menarik. Pemandangan lautan lumpur sanggup membuat takjub, betapa tidak berdayanya manusia di hadapan alam. Patung-patung manusia dengan pose berdiri menengadahkan tangan menandakan pengharapan warga korban lumpur untuk mendapatkan ganti rugi yang belum juga dibayar sampai sekarang, tampak menghias salah satu sudut daerah semburan lumpur.
ADVERTISEMENTS
5. Gunung Kelud yang dulu bukanlah yang sekarang, saksikan sendiri kerusakan yang ditimbulkan sang letusan
Sebelumnya, gunung Kelud adalah salah satu destinasi wisata yang menarik jika lewat Kediri, sekaligus memiliki jalur pendakian yang menantang jika kamu lewat Blitar. Tapi, erupsi pada awal 2014 lalu mengubah segalanya. Meski tak ada korban langsung dari letusan, empat orang dinyatakan tewas karena dampak letusan. Selain itu, hujan abu vulkanik juga melumpuhkan berbagai tempat di Pulau Jawa.
Daerah wisata Kelud pun berubah wajahnya. Tumpukan material sisa letusan masih berserakan di mana-mana. Kawasan yang dulunya hijau kini tampak cokelat dan gersang. Kawasan kubah lava dan gardu pandang juga hancur. Meski begitu, pemandangan yang suram ini tetap menarik untuk dinikmati sebagai pengingat.
Bertandang ke ke bekas kawasan bencana memang memberikan pelanajran tersendiri buat kita yang mau memaknainya. Kita sadar, betapa lemahnya manusia jika sudah berhadapan dengan murka alam. Dengan begitu, semoga kita bisa menghargai setiap detik kehidupan kiita dengan berusaha menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya.