Traveling ke luar negeri memang butuh biaya yang nggak murah, apa lagi kalau kamu masih anak kuliah. Tapi bukan berarti mustahil lho ya, ada banyak cara supaya kamu beneran punya kesempatan kesana. Lalu, ada nggak sih kalian yang punya cita-cita mengunjungi negeri Kincir Angin alias Belanda? Sebelum beneran kesana, supaya kamu nggak penasaran-penasaran banget, bisalah ya mengunjungi duplikatnya dulu di Indonesia. Ada? Ada dong, wah kamu cupu kalau belum tahu, yuk simak liputan khusus Hipwee Travel soal kampung ala ala Belanda ini..
ADVERTISEMENTS
Kampoeng Tulip namanya. Letaknya di ujung selatan Bandung sana, tepatnya di kawasan Ciwastra
Obyek wisata satu ini masih termasuk baru di Bandung. Dan satu-satunya tempat wisata yang mempunyai nuansa Belanda di Indonesia, Kampoeng Tulip namanya. Keunggulan destinasi ini ialah banyaknya tempat untuk berfoto ria. Tahu sendiri gimana ngehitsnya selfie dan wefie di jaman sekarang ini.
Lalu, dimana sih letak si Kampoeng Tulip ini? Ati-ati bingung, letaknya tepat di tengah-tengah perumahan sehingga ketika kamu menuju kesini memang sedikit susah. Alamat persisnya di Jalan Raya Banyu Biru Komplek Pasir Pogor H17. Lahan obyek wisata ini pun sejatinya juga tak terlalu besar, hanya sekitar 800 meter persegi.
ADVERTISEMENTS
Tiket masuk ke area Kampoeng Tulip ini juga sangat bersahabat lho. Hanya Rp 6 ribu di hari biasa, dan menjadi Rp 9 ribu saat weekend tiba
Hari gini masih ada tiket murah masuk ke kawasan wisata? Kamu nggak mungkin akan menyia-nyiakan kesempatan ini dong? Dengan harga tiket itu kamu juga sudah termasuk tiket gratis naik perahu di danau buatan. Untuk jenis perahunya sendiri ada dua jenis perahu, yakni perahu dayung dan perahu bebek. Nggak cuma harga tiket masuk aja yang murah, harga makanan dan minuman di dalam Kampoeng Tulip pun sangat terjangkau. Berkisar Rp 5 ribu sampai Rp 30 ribu saja. Ada beragam makanan yang ditawarkan, seperti sosis bratwurst, nasi goreng, kentang goreng dan bermacam minuman. Jadi kapan traktir gebetanmu kemari?
ADVERTISEMENTS
Datang kesini, dijamin kamu akan puas selfie dan wefie. Ada area taman bunga, kolam terapi ikan, perahu, galeri shabby chic, rumah bergaya Belanda, dan cafe Kampoeng Tulip
Dari pintu utama, kamu akan dimanjakan dengan penataan ruang tunggu yang cantik. Ruang tunggu disulap bernuansa taman, yang berhiaskan bunga tulip plastik dan pohon merambat. Logo atau gambar tulip banyak ditemui di sekeliling kampung tersebut sebagai identitas.
Tempat ini pantas jadi jujugan siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Sebab, begitu banyak spot menarik yang bisa dijadikan background untuk selfie dan wefie. Maskot kincir angin yang menjadi ikon di Kampoeng Tulip ini. Kamu juga bisa berfoto dengan view kolam, bunga, rumah gaya Belanda ataupun sepeda. Tampilan objek dan pernak-pernik di area wisata ini pun punya beragam warna, sehingga mampu memancing keceriaan para pengunjungnya. Lebih dari itu, disini tersedia juga area untuk belajar panahan dan terapi ikan. Buat kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan, ehem, boleh lho cyin pre-wedding disini 🙂
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Usut punya usut, tempat ini dibuat oleh pak Nanang lantaran terinspirasi dari anaknya yang sedang kuliah dan menetap di Belanda. Hihihii kreatif ya?
Kemudian Pak Nanang ini membuat kawasan wisata Kampoeng Tulip ini, yang salah satu misinya juga menyertakan pendidikan untuk anak. Yaitu wisata pendidikan bernuansa Belanda, itulah konsep yang tengah diusungnya. Pendidikan non verbal memang yang digagas sang pemilik, seperti adanya pohon dan tanaman yang diberi nama, permainan untuk melatih fokus, dan masih banyak yang sedang dikembangkan. Baru dibuka sejak Januari 2016 silam, jadilah masih banyak inovasi yang sedang digarap disini. Seperti outbond, rumah kaca untuk bunga tulip dengan konsep mesin kulkas, flying fox hingga waterpark mini dan camp yang akan ada pula ke depannya.
ADVERTISEMENTS
Eh sebentar, jadi di Kampoeng Tulip ini sebenernya ada bunga tulipnya nggak sih?? Wah, nggak main-main. Untuk mendapatkan bunga tulip saja, sang pemilik sengaja membeli tunasnya langsung dari negeri Belanda lho
“Tunas bunga tulipnya sengaja saya pesan dari negeri Belanda. Tapi sayangnya, setelah tunasnya saya keluarkan dari kulkas malah tidak tumbuh. Karena menanam bunga tulip suhunya harus 11 derajat hingga 12 derajat celcius,” tutur Nanang seperti dilansir dari wisatabdg.com
Jadi, terjawab sudah? Sejatinya pak Nanang dan istri ingin membuat taman bunga tulip, tapi karena bunga khas Belanda itu sangat tak memungkinkan untuk ditanam di Indonesia, dia pun menanam aneka bunga yang nggak kalah indah lainnya. Area taman bunganya selalu dipadati pengunjung untuk beristirahat dan berselfie ria. Di area satu ini, kamu bisa istirahat sambil membaca buku dan menikmati kudapan yang sudah disediakan lho. Eh tapi jangan lupa, lepas dulu sandal atau sepatumu saat akan memasuki area taman bunga ya…
Yang nggak kalah seru juga, kamu silahkan masuk ke Galeri Shabby Chic. Sangat cocok bagi kamu penggemar desain interior yang unik, antik, dan vintage
Kamu bisa membeli segala furniture disini, cukup komplit lho. Ada jam dinding, cermin, seperangkat cangkir tamu, meja, kursi, hingga mainan anak-anak. Untuk satu buah jam dinding, dibanderol harga senilai Rp 145 ribu, sedangkan cermin seharga Rp 850 ribu. Kamu mau komentar mahal? Ada harga ada rupa dong, kualitasnya terbukti bagus kok.
Jadi, gimana? Mupeng kan kamu? Bandung nggak sejauh Belanda kok, apalagi banyak cewek geulis disana, kali salah satunya jodohmu juga. Hehee. Udah ah, buruan berangkat ke Ciwastra, dan nikmati replika negeri Kincir Angin disana. Selamat selfie!