Sebagai lokasi wisata yang sudah terkenal di mana-mana, Baturaden yang terletak di lereng Gunung Slamet ini memang sudah tidak diragukan lagi keindahannya. Namun bila kamu mau masuk lebih dalam, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Dusun Kalipagu yang tidak jauh dari sana.
Dusun Kalipagu yang terletak di Desa Ketengger ini menawarkan wisata alam yang sungguh sayang kalau dilewatkan. Jadi kalau kamu main-main ke Baturaden, Kabupaten Banyumas, jangan lupa main ke wisata Kalipugu. Melihat pemandangan sekaligus olahraga, karena destinasi wisatanya penuh dengan perjalanan yang panjang. Hehehe.
ADVERTISEMENTS
1. Tentang Dusun Kalipagu
Dusun Kalipagu adalah daerah pemukiman penduduk yang terletak di Desa Ketengger, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas. Berada di ketinggian 600 mdpl, membuat udara di Kalipagu cenderung sejuk hingga dingin.
Selain menjadi salah satu jalur pendakian Gunung Slamet, Kalipagu yang berada di tengah-tengah hutan alami ini juga menyimpan wisata alam yang beraneka ragam. Mulai dari curug-curug yang indah, hingga tempat perkemahan yang nyaman.
Kamu hanya perlu mengeluarkan biaya 5000 rupiah sebelum memasuki kawasan Desa Wisata Kalipagu. Dari parkiran, kamu bisa menuju ke spot-spot wisata dengan berjalan kaki. Perjalanan ini akan panjang tapi sangat memanjakan mata.
Kamu akan melintasi jalan-jalan setapak yang sudah diatur sedemikian rupa, tanah lapang berumput yang dipenuhi bunga-bunga, sungai-sungai yang jernih tapi bersisian dengan jurang, hingga pipa-pipa air buatan Belanda. Sejak dari perjalanan saja, kamu sudah sangat dimanjakan oleh keindahan alam.
ADVERTISEMENTS
2. Yang menjadi andalan adalah Curug Jenggala
Satu hal yang saat ini menjadi pembicaraan banyak orang dan fotonya bertebaran di Instagram tentunya Curug Jenggala. Meski tidak terlalu tinggi, tapi aliran airnya cukup deras.
Apa yang berbeda dari Curug Jenggala adalah, ada tiga aliran air di sini, dengan aliran utama di tengah yang alirannya paling deras. Yang membuat lebih menarik lagi, tentu keberadaan tempat duduk buat selfie  (desk selfie) di depan curug persis. Desk selfie ini terbuat dari kayu berbentuk hati.
Kombinasi antara spot romantis berbentuk hati, hijaunya pepohonan di atas bukit, dan tiga aliran air yang sedikit mistis, sudah pasti jadi spot foto yang paling dicari. Buat yang lagi pedekate, nembak aja buruan. Biar bisa foto di sini bareng pasangan!
ADVERTISEMENTS
3. Curug Pengantin Saja
Setelah beromantis-romantis ria di Curug Jenggala, kamu bisa naik ke atas lagi untuk menuju Curug Pengantin. Tapi siapkan stamina ya, karena medan yang kamu tempuh lumayan terjal dan butuh waktu kurang lebih 3-4 jam walaupun katanya hanya berjarak 1 km dari parkiran.
Untuk mencapainya, kamu harus masuk jauh ke dalam hutan. Tapi tenang, jalan setapak yang akan kamu lalui sudah ditata sedemikian rupa untuk membuat pengunjung nyaman. Ada juga spot-spot istirahat berupa bangku-bangku kayu di pinggir jalan setapak. Kamu juga harus menyusuri sungai yang airnya super jernih.
Curug Pengantin memiliki ketinggian 50 meter, dengan dua aliran air yang lumayan deras. Kalaupun kamu sudah kelelahan sebelum sampai sana, perjalanan yang berat menuju ke sana juga bisa dikenang-kenang kok.
ADVERTISEMENTS
4. Bukit Cinta
Tidak ada yang tahu kenapa lokasi ini dinamakan bukit cinta. Tapi bukit yang terletak di lereng Gunung Slamet ini selalu menjadi tempat anak-anak muda Kalipagu berkumpul untuk merayakan tahun baru. Untuk menuju ke sana, kamu harus melalui jalan yang terjal dan sempit.
Jadi harus hati-hati karena lalai sedikit, kamu bisa terperosok ke jurang dalam di bawahnya. Di bukit cinta kamu bisa ngobrol-ngobrol saja sambil menikmati kota Purwokerto dari ketinggian. Kamu juga bisa camping sambil menunggu sunrise esok hari.
Konon katanya, di jam-jam tertentu saat siang hari, akan ada sepasang elang jawa yang bertengger di sebuah pohon di atas Bukit ini. Hmm, mungkin nggak sih ini yang melatarbelakangi nama Bukit Cinta itu sendiri?
ADVERTISEMENTS
5. Lemah Wangi. Melihat sisa-sisa peradaban dari zaman batu
Bila kamu seorang pecinta sejarah, jangan lewatkan wisata cagar budaya Lemah Wangi yang lokasinya di hutan bagian selatan Gunung Slamet. Kamu bisa mencapai Lemah Wangi dengan menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari Dusun Kalipagu.
Lemah Wangi adalah bekas padepokan di zaman Jawa Klasik yang namanya Padepokan Agung Balupurba. Sisa-sisa peradaban jawa klasik ini bisa kamu lihat di sini dalam bentuk pondasi bangunan, artefak-artefak keseharian, hingga gubuk pasanggrahan yang memiliki makna filosofis sendiri bagu warga Kalipagu.
Konon bebatuan itu berasa dari era megalitikum lho. Luas areanya 3,5 hektar, meliputi sendang pancarasa, batur lemah putih, dan Lemah Wangi sendiri.
ADVERTISEMENTS
6. Curug Bayan
Selain Curug Pengantin dan Curug Jenggala, kamu juga bisa mengunjungi Curug Bayan yang lokasinya tidak jauh dari Baturaden. Dibanding dua curug sebelumnya, mungkin Curug Bayan yang paling pendek, yaitu hanya 7 meter.
Tapi Curug Bayan punya kolam yang lumayan luas untuk kamu main-main air atau cari spot unik untuk selfie. Biar fotomu semakin lengkap, kamu juga bisa main ke Dam Jepang yang tidak jauh dari sana. Meski tidak dibuka untuk umum, keindahan Dam Jepang ini bisa dinikmati dari kejauhan kok.
Nah, di dekat Curug Bayan juga ada villa-villa yang diperuntukkan bagi pengunjung dari luar kota dengan biaya mulai dari 400 ribu-1,2 juta setiap malamnya. Seru lho, kamu bisa menghabiskan malam sambil menyimak suara air terjun.
7. Sendang Pitu
Kalau kamu sudah pernah ke Baturaden, pasti tidak asing dengan Sendang Pitu yang menjadi spot favorit ini. Sendang Pitu adalah pemandian air panas yang memiliki tujuh pancuran. Air yang mengandung belerang memberi warna kecokelatan pada batu di sendang.
Jadi selain berendam air panas yang menyehatkan, kamu juga disuguhi panorama yang indah luar biasa. Nah, ternyata kamu bisa ke Sendang Pitu melalui dusun Kalipagu lho. Tinggal berjalan kaki selama kurang lebih satu jam, kamu bisa ke masuk Sendang Pitu tanpa keluar biaya. Lumayan kaan?
Ngomong-ngomong, buat kamu yang berencana ke wisata Kalipagu dalam waktu dekat, Hipwee Travel sarankan untuk membawa kendaraan sendiri. Karena untuk kendaraan umum belum banyak yang tersedia, tergantung ada atau tidaknya penumpang.
Jadi kalau ke Purwokerto, jangan hanya ke Baturaden ya! 🙂