Kata siapa Indonesia tak berprestasi? Kata siapa kota-kota di negeri ini tak layak untuk ditinggali? Kamis (30/6) malam kemarin, dari akun facebook resmi We Love Cities telah dipublikasikan bahwa Kota Bogorlah jadi pemenang sebuah kontes kota-kota dunia. Ya, Bogor si kota hujan itu dinobatkan menjadi The Most Loveable Sustainable City 2016 alias Kota paling dicintai di dunia. Kok bisa?? Ya bisa dong. Ini Hipwee Travel mau kasih ulasan spesial buat kamu warga Bogor dan sekitarnya.
ADVERTISEMENTS
Kamu warga Bogor harus bangga. Kota yang terletak di Jawa Barat ini berhasil menyabet gelar Kota Paling Dicintai 2016. Mengalahkan PARIIIIIS
“Ini adalah kemenangan semangat dan optimisme,” kata Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, dilansir dari megapolitan.harianterbit.com
Gimana nggak boleh bangga, kota ini menjadi pemenang setelah mengalahkan Balikpapan, Jakarta, bahkan Paris si kota romantis. Total ada 46 negara dan 126 kota peserta kampanye global “We Love Cities” ini. Mereka semua adalah kota yang berpartisipasi dalam ajang WWF Earth Hour City Challenge (EHCC). Kampanye ini sendiri diinisiasi oleh Organisasi World Wide Fund (WWF) for Nature yang bekerjasama dengan ICLEI.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Kalau kamu pernah merasa melihat campaign ini di media sosial, ya memang. Campaign ini bukan hanya koar-koar soal mencintai sebuah kota yang ditinggali, melainkan ada misi untuk mengangkat beragam solusi
We Love Cities merupakan kampanye global di media sosial yang bertujuan untuk mengangkat beragam solusi dalam mewujudkan kota berkelanjutan dan memobilisasi dukungan publik untuk inisiatif-inisiatif tersebut. Kampanye ini diinisiasi oleh WWF sejak 2014, sejalan dengan ajang penghargaan Earth Hour City Challenge (EHCC) yang telah diselenggarakan sejak 2010 lalu.
ADVERTISEMENTS
Gelar ini berhasil didapatkan berkat kontribusi warga Kota Bogor yang memberikan dukungan tiada henti kepada kota tercinta mereka. Masyarakatnya loyal!
“Kota Bogor menang dengan dukungan yang telak dibanding kota lainnya. Ini menunjukkan kemampuan Kota Bogor untuk merangkul warganya dalam memberikan dukungan,” terang Kabag Humas Setda Kota Bogor, Encep Moch. Ali Alhamidi. Petikan ini dikutip dari facebook resmi We Love Cities.
Encep juga menyatakan, bahwa dukungan dari warga Kota Bogor merupakan kunci dari suatu kota untuk mencapai tujuannya. Kota Bogor dianggap memfokuskan program keberlanjutannya pada efisiensi energi dan pelestarian sumber daya. Ke depannya, tentu saja Bogor siap menjadi kota yang diperhitungkan.
Bagaimana cara warga kota Bogor mendukung kampanye ini??
Ada tiga kanal yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memberikan dukungannya kepada setiap kota peserta. Pertama, memberikan vote melalui halaman situs internet www.welovecities.org yang terhitung mulai 26 April hingga 19 Juni 2016. Kedua, mengunggah foto, video, teks, artikel, gambar ilustrasi atau konten media sosial lainnya di akun media sosial Facebook, Instagram dan Twitter dengan tagar kota yang didukung dan tagar #WeLoveCities. Ketiga, memberikan saran, usulan atau kritik yang membangun mengenai aksi-aksi nyata yang dapat dilakukan oleh kota-kota peserta sehingga mampu menjadi kota yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENTS
Tak hanya itu, Bogor jadi juara juga lantaran komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
Seperti dituturkan Selamet Daroini, Project Officer ICLEI dalam Launching We Love Cities sebelumnya, komitmen Kota Bogor terlihat dari keseriusan kota ini yang didukung dengan data yang lengkap. Apalagi kota Bogor sudah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ramah lingkungan. Sehingga dari enam kota di Indonesia, terpilih tiga kota yang masuk nominasi, yakni, Jakarta, Balikpapan, dan Bogor.
Kota Bogor ke depannya akan menjadi kota layak huni yang menjadi impian warganya. Kamu mau pindah ke Bogor nggak?
ADVERTISEMENTS
Terpilihnya Kota Bogor membuktikan komitmen pemerintah daerah untuk menjuarai kampanye global. Saingan ketatnya ialah juara tahun lalu, kota Balikpapan
“Peluang menyabet predikat The Most Loveable City 2016 memberikan kesempatan bagi kota Bogor untuk mengembangkan pembangunan yang lebih ramah lingkungan. Seperti tahun lalu, kota Balikpapan terpilih menjadi pemenang,” terang project leader We Lover Bogor, Deasy Manurung, dilansir dari megapolitan.harianterbit.com
Ajang ini merupakan perayaan global untuk kota berkelanjutan yang paling dicintai oleh masyarakat. Harapannya, melalui ajang ini bisa mengawali semangat untuk lebih mencintai kota mereka sendiri. Tahun lalu, Balikpapan memang menempati urutan pertama dalam kampanye ini. Balikpapan terpilih setelah bersaing bersama 47 kota finalis EHCC di 17 negara.
Tahun 2015 itu, walikota Balikpapan Rizal Effendi, menerima langsung penghargaan ini dari CEO WWF Korea di Seoul, Korea Selatan. Pencapaian tersebut, menurut Rizal, akan menjadi dorongan tersendiri bagi komitmen Pemerintah Kota untuk bersama seluruh warga menjadikan Balikpapan sebagai kota berkelanjutan yang ramah lingkungan, nyaman untuk dihuni dan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. Untuk mempertahankan predikat tersebut, sebenarnya Balikpapan telah menjadikan program-program pengelolaan sampah, penggunaan lampu hemat energi untu penerangan jalan umum, dan juga pendidikan lingkungan bagi siswat di lingkungan kota sebagai aksi nyata. Sayang ya belum juara (lagi) …
Bahkan sejak April lalu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto sudah yakin dan optimis kalau kotanya ini bakal menang. Nah lho, PD abis tuh, kenapa ya kira-kira?
Sebab, di atas kertas jumlah penduduk kota Bogor lebih banyak dibanding pedunduk kota Balikpapan. Yakni mencapai satu juta jiwa dibanding kota Balikpapan yang hanya 700 ribu orang. Apalagi masyarakat kota Bogor cukup melek terhadap teknologi dan aksi di sosial media. Menurut info yang kami dapat, pengguna telekomunikasi di kota Bogor berjumlah tiga juta orang, sementara jumlah penduduknya hanya satu juta. Berarti kan satu orang punya tiga simcard ya? Pantes menang. Hehee…
Sekadar informasi juga nih, gerakan ini melibatkan masyarakat untuk melakukan kegiatan penanaman pohon dan pembuatan lubang biopori. Selama setahun, mereka sudah menanam hampir 1798 pohon dan 4,2 juta lubang biopori. Kalau begini optimisme pak Walikota nggak salah dong?
Tantangan yang dihadapi Bogor pun sejatinya segudang, dengan permasalahan seabrek, tapi dengan semangat dan optimisme masyarakat untuk terus membangun dan memperbaiki Bogor bersama-sama agar lebih dicintai, mereka berhasil. Mereka membuktikan bahwa mimpi dan cita-cita harus dipertanggungjawabkan. Jangan hanya berhenti di angan.
Kita tunggu prestasi kota-kota lainnya yaaaa…