Jomblo kini sering mendapat cap atau konotasi yang negatif ya. Menjadi jomblo harus siap-siap dibully dan diejek oleh orang-orang yang sudah nggak jomblo. Seakan-akan jomblo tuh nggak laku dan nggak layak dicintai. Padahal kan ya belum ketemu yang cocok aja kan. Bisa juga memilih jomblo karena emang nggak mau pacaran kan? Jadi nggak ada masalah sama sekali dengan status jomblo.
Menjadi seorang jomblo, pertanda waktu ‘me time’ kamu juga bakal berlimpah. Nah, ini nih kelebihan yang dipunyai oleh seorang jomblo. Kamu bisa atur waktu kamu dan aktivitas harian kamu sesuka hati. Salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan jomblo adalah naik gunung. Memang sih, naik gunung sangat positif buat para jomblo. Setidaknya ada 7 alasan kenapa jomblo sebaiknya naik gunung. Apa saja? Yuk simak ulasan Hipwee Travel.
ADVERTISEMENTS
Naik gunung adalah salah satu aktivitas positif. Daripada aktivitasmu justru ke arah negatif, akan lebih baik jika diarahkan ke hal yang positif kan?
Jomblo harus banyak aktivitas positif biar nggak gampang baper dan galau melulu. Mendaki gunung adalah aktivitas positif kok. Kamu bisa bersosialisasi secara sehat dengan dunia luar. Nggak melulu di kamar mulu sambil main gadget. Hayo ngapain kalau di kamar terus?
Jomblo bikin kamu merasakan pentingnya arti sahabat. Setuju kan?
Kadang, kamu merasa sendirian dengan status jomblo yang senantiasa melekat. Padahal kan, biasa aja. Kamu masih punya teman, rekan kerja, geng kuliah, orang tua, maupun saudara. Trus bedanya apa? Cuma ada yang ngingetin makan aja? Yaelah, nggak diingetin makan nggak bakal mati kelaparan ‘kan? Nggak ada yang ngingetin sholat trus nggak jadi lupa sholat ‘kan? Gaes, masa muda itu seru kalau dihabiskan bersama sahabat-sahabat terdekat. Bersama mereka, janjianlah buat ndaki gunung bersama. Ndaki ke Mahameru atau Merbabu gitu deh.
Perjuangan ke puncak gunung itu sama sulitnya untuk mendaki pelaminan. Seringnya kamu ndaki gunung akan lebih membuatmu struggle mendapatkan jodoh terbaik
Muncak gunung terus kapan ke puncak pelaminan? Yah, kadang kita sering banget ya dapet bully-an macam gitu. Tapi nggak apa-apa. Mendapatkan jodoh terbaik memang bukanlah hal yang sederhana. Butuh perjuangan dan persiapan panjang untuk menjemputnya. Bukan sekedar coba ini coba itu. Manajemen pernikahan itu sama sulitnya dengan manajemen pendakian ke gunung. Butuh rentetan persiapan, detail perencanaan, dan pertimbangan banyak hal yang bakal menguras fisik dan pikiran. Nah, pengalamanmu mendaki akan mengajarimu cara yang struggle dalam persiapan pernikahan. Semakin sering kamu mendaki, fisik dan mentalmu kian terlatih untuk menghadapi pressure dalam persiapan pernikahan kelak.
So, mari mendaki pelaminan sama Abang. Hehehe.
ADVERTISEMENTS
Buat jomblo, bertemu kawan-kawan senasib sepenanggungan adalah anugrah tak terkira. Mendakilah dan bersenandung bersama
Jangan pernah menganggap kamu adalah jomblo seorang diri. Tenang saja, di luar sana banyak banget kok sobat jomblo yang bisa jadi temenmu. Bahkan mungkin lebih banyak daripada yang sudah punya pasangan. Tuh, ajakin temen-temenmu yang jomblo mendaki bersama. Naik gunung dan bersenandung bersama tentang kejombloan masing-masing.. Tapi mending bicarain masa depan aja sih ya daripada merutuki kejombloan yang nggak kelar-kelar. Hehehe.
ADVERTISEMENTS
Seringkali jomblo nggak terlalu peduli sama kesehatan fisiknya. Naik gunung bakal bikin kamu selalu berolahraga tanpa perlu modus jogging sama gebetan kan?
Salah satu persoalan jomblo adalah dia nggak punya rutinitas fisik yang bagus. Emang sih nggak semuanya begitu. Tapi banyak orang yang nggak jomblo sering olahraga bareng pasangannya. Entah itu jogging, badminton atau sekedar bersepeda. Okelah, kamu jomblo, bukan berarti nggak berolahraga loh ya. Makanya seringlah naik gunung, Mblo. Biar fisik dan hatinya kuat menjomblo, haha.
ADVERTISEMENTS
Jomblo bisa naik gunung ke mana saja tanpa ada yang sok khawatir. Jadi nggak banyak larangan ini itu deh
Bayangin kalau kamu punya pacar, dia pasti bakalan bawel kalau kamu naik gunung. Sok-sok perhatian dan khawatir gitu deh. Jadi kamunya juga nggak bebas kan pas ndaki. Jadi beban pikiran malahan. Beda kalau kamu jomblo, bodo amat nggak ada yang khawatirin. WA juga nggak ada yang chat. Sepi say~
ADVERTISEMENTS
Jodoh bisa terselip di antara pendaki lain. Kan lebih syahdu dan romantis kalau kamu ketemu dengan jodoh di puncak yang sama
Lucu kan kalau kamu lagi ndaki gunung eh malah ketemu si dia yang merupakan jodoh kamu. Tak disangka tak diduga cinta bersemi di puncak-puncak tertinggi. Kan asyik tuh kalau dapat jodoh yang sama hobinya. Seru banget dong nanti ndaki gunung setelah ndaki pelaminan? Banyak banget kok contohnya. Jatuh cinta sesama pendaki nggak salah, kok.
Selamat mendaki, Mblo!