Di saat Jogja masih menerapkan status darurat, banyak orang yang sudah nggak sabar untuk jalan-jalan. Padahal kasus Covid-19 belum benar-benar usai, dan masih jauh dari kata berakhir. Hal ini terlihat dari banyaknya pesepeda yang memadati ruas jalan utama kota Yogyakarta mulai dari tugu Jogja, Malioboro, titik nol km hingga ke alun-alun utara. Saking ramainya, bahkan terlihat seperti sebuah festival.
Apakah ini menunjukkan bahwa warga Jogja sudah tidak takut dan peduli lagi dengan pandemi Covid-19?
ADVERTISEMENTS
Ratusan pesepeda tampak memadati ruas jalan utama kota Yogya dari tugu sampai alun-alun utara. Ini kenapa pada kumpul-kumpul deh?
Warga DKI Jakarta sudah dapat lampu hiju untuk berolahraga outdoor selama PSBB transisi yang diterapkan di sana. Namun di Jogja, status tanggap darurat masih diperpanjang sampai akhir Juni nanti. Tampaknya warga Jogja nggak mau kalah dengan warga Jakarta. Terlihat ratusan pesepeda yang memadati jalan-jalan utama di kota gudeg pada Minggu pagi (. Pesepeda terlihat ramai mulai dari tugu, jalan Malioboro, titik nol km sampai ke alun-alun utara. Di tengah tanggap darurat Corona DIY amat disayangkan sih terjadi kerumunan sebanyak ini di Jogja.
ADVERTISEMENTS
Hal ini jadi kritik keras untuk kota Jogja di tengah pandemi yang belum usai, namun sudah banyak warganya berkerumun dan mengabaikan protokol kesehatan
“Jangan sampai saya close ya itu, sehingga nanti terjadi COVID (gelombang) kedua harus kita hindari. Jadi saya minta kesadaran mereka yang ada di Malioboro,” ujar Sri Sultan HB X menyikapi fenomena ini.
Sayangnya, banyak orang yang datang tidak mengikuti protokol kesehatan untuk new normal beraktivitas di luar ruangan. Masih banyak warga yang datang tidak menggunakan masker dan tidak menerapkan social distancing. Mereka justru duduk berdekatan dan beraktivitas tanpa jaga jarak. Entah mengapa sulit sekali menerapkan protokol sederhana ini. Tak sedikit pula yang cuma kongkow-kongkow di Malioboro. Sri Sultan HB X selaku Gubernur DIY pun tampak marah dengan kejadian ini.
“Minggu malam saya juga keluar, keliling lewat Malioboro. Kalau di Malioboro mereka (warga) kongkow-kongkow sambil duduk ya ora nggo masker (tidak mengenakan masker),” kata Sri Sultan di DPRD DIY, Senin (8/6).
Semoga tidak terjadi gelombang kedua di Jogja ya.