Jazz Gunung Bromo, Pesta Merdeka dalam Harmoni Alam Nusantara. Inilah Konser Musik Jazz Terbesar di Alam Terbuka!

Menikmati indahnya gunung di kala fajar dan senja tentu merupakan hal yang sangat menyenangkan. Terlebih ketika kamu menikmatinya bersama orang tersayang, sangat menenangkan! Tapi pernah nggak sih kamu menikmati keindahan alam dengan alunan merdu sebuah musik? Musik jazz, lebih tepatnya. Wuih! Jauh lebih menyenangkan!

Buat kamu yang belum tahu, ada loh sebuah music event yang dihelat di sebuah gunung! Bukan sembarang konser musik, acara ini cukup viral di kalangan traveler sekaligus pecinta musik jazz. Penasaran? Yak, inilah Jazz Gunung yang diselenggarakan di Gunung Bromo setiap tahun sejak 2009. Nah, kali ini Hipwee Travel akan kasih sedikit bocoran soal Jazz Gunung buat kamu yang belum tahu apa itu JG. Yuk, cekidot!

ADVERTISEMENTS

Menikmati fajar dan senja di Bromo, kurang berkesan tanpa menikmati alunan musik jazz. Jazz Gunung menjadi satu-satunya konser musik yang dihelat di Gunung Bromo!

Jazz Gunung.

Jazz Gunung. via jazzgunung.com

Mungkin kamu yang berorientasi hanya ingin menangkap kemilau fajar di puncak Penanjakan I dan Penanjakan II, nggak pernah kepikiran untuk menghabiskan waktu di Gunung Bromo sampai malam hari. Padahal, nggak cuma fajar dan senja saja yang menjadi daya pikat wisatawan di Gunung Bromo. Kalau kamu beruntung dan sudah beli tiket, tunggulah beberapa jam di sana untuk menikmati hangatnya alunan musik jazz di Amphiteater di kompleks Java Banana Bromo Lodgem Café, & Gallery, di Wonotoro, Sukapura. Di sinilah pagelaran akbar tahunan bertajuk Jazz Gunung dihelat!

Digawangi oleh Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa, dan Djaduk Ferianto, acara ini telah digelar sejak 2009 dengan perkembangan antusias penonton yang terus meningkat. Konser musik di atas gunung? Ya, tentu hal ini mengubah logika masyarakat yang menyangkal bahwa mustahil menyelenggarakan acara, apalagi konser, di gunung. Hingga akhrinya, mereka berbondong-bondong ke Bromo untuk mengakhiri rasa penasaran dan ketakpercayaan mereka. Dan, betul! Seru banget acaranya. Jazz Gunung!

ADVERTISEMENTS

Indahnya Jazz, Merdunya Gunung. Tagline Jazz Gunung 2015 yang masih membekas di ingatan. Keharmonisasian musik dan alam yang nggak bisa dilupakan.

Memorable!

Memorable! via fun-adventure.com

Nggak peduli siapa musisi yang meramaikan acara Jazz Gunung pada 2015 lalu, yang jelas event akbar di atas gunung ini mampu menjadi magnet tersendiri bagi para pemburu ‘teater alam’ di Gunung Bromo. Headliner di hari pertama adalah Tulus dan ditutup oleh Andien pada hari kedua, membuat para pengunjung rela menahan hawa dingin yang menusuk tulang. Buat kamu yang belum pernah datang ke acara ini, sebaiknya segera kosongkan jadwal padatmu itu pada 19 & 20 Agustus 2016 besok. Nikmati harmonisasi musik dan alam yang akan selalu mengakar di ingatanmu!

ADVERTISEMENTS

Bukan cuma musisi Indonesia, seperti Endah Laras dan Tohpati, para pelaku musik jazz mancanegara pun turut meramaikan acara tahunan ini.

Nita Aartsen Quatro Ft. Ernesto Castillo. :3

Nita Aartsen Quatro Ft. Ernesto Castillo. :3 via Ernesto%20Castillo

Yang menarik dari event akbar tahunan yang telah dihelat sejak 2009 ini adalah bukan hanya musisi tanah air saja yang menjadi peramai acara, melainkan banyak sekali musisi luar negeri yang turut andil dalam membahagiakan para penonton. Seperti tahun lalu, ada Nita Aartsen Quatro yang berkolaborasi dengan Erneste Castelo asal Kuba, Jay and Gatra Wardaya with Su:m (kolaborasi musisi jazz Indonesia dan Korea Selatan), dan tahun ini ada Ian Scionti Trio dari Spanyol, serta masih banyak lagi musisi asing yang sangat antusias memberikan kehangatan pada Jama’ah al-Jazziyah―sebutan bagi penonton Jazz Gunung. Ini bukti bahwa panitia Jazz Gunung nggak main-main soal pengembangan kualitas dan fasilitas bagi para penonton yang pengin menikmati sensasi berbeda dalam menikmati keindahan alam di gunung Bromo.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Meski kamu terlalu sibuk hanyut dalam lautan nada musik jazz, jangan sampai kamu melupakan pakaian tebal, ya!

Andien aja pakai pakaian lima lapis!

Andien aja pakai pakaian lima lapis! via www.kitakemana.com

Meleburkan diri dalam alunan jazz memang perkara batin dan membiarkan diri beku karena hawa pegunungan yang dingin adalah perkara fisik yang nggak bisa ditoleransi. Meski kamu telah hanyut dalam dentuman musik jazz, bukan berarti kamu harus melupakan temperatur Gunung Bromo. Andien yang jadi musisi terakhir yang melantunkan lagu ‘Moving On’ aja pakai baju berlapis lima. Masa kamu cuma pake kaos biasa? Kuat banget? ‘Kan sayang banget kalau kamu nggak bisa fokus karena hawa dingin yang menusuk-nusuk tulang.

ADVERTISEMENTS

Sebelum kamu kecewa dan harus balik badan, cobalah cari tiket Jazz Gunung tahun ini dari sekarang. Belajar dari pengalaman, banyak yang pulang karena nggak kebagian tiket.

Nggak cuma satu-dua penonton yang datang!

Nggak cuma satu-dua penonton yang datang! via www.facebook.com

Kamu tahu berapa tiket terjual tahun lalu? Hampir 1700 tiket! Bahkan, nggak sedikit penikmat jazz yang putar badan karena kehabisan tiket. ‘Kan sayang banget, kamu udah jauh-jauh dari Ibukota, misalnya, mengambil cuti beberapa hari, untuk datang ke Bromo dengan maksud menghadiri JG16, malah terpaksa harus pulang dengan kepala tertunduk karena nggak kebagian tiket. Kan sayang banget! Pacarin. Pesan dari jauh-jauh hari, ya!

Jazz Gunung, bukan sekadar konser musik yang mengabaikan kelangsungan hidup alam Bromo. I Love Jazz, I Love Bromo!

Sahabat Bromo.

Sahabat Bromo. via kompasmuda.com

Saya suka jazz dan saya suka dengan alam. Ini perpaduan menarik dan jarang. Saya ingin ikut andil menjaga alam Indonesia. – Fincent Ehud Lawrensa.

Ya, sepenggal kalimat kutipan itu merupakan tagline yang tertera pada spanduk sebuah komunitas yang menamai diri mereka Sahabat Bromo. Berkolaborasi dengan komunitas Sahabat Bromo, panitia Jazz Gunung, dan para Jemaah al-Jazziyah, dengan kesadaran diri yang tinggi, turut membantu bersih-bersih lingkungan dan alam di seputar Gunung Bromo. Dengan hadirnya ribuan orang yang di antaranya berlaku sebagai penonton Jazz Gunung dan penikmat keindahan alam Gunung Bromo, nggak menutup kemungkinan bejibun sampah yang akan dilahirkan. Maka dari itu, komunitas Sahabat Bromo melangsungkan demo bersih-bersih Bromo, mengajak semua orang yang ada di lokasi. Yup, jangan biarkan alam rusak karena ulah manusia itu sendiri!

Nah, itulah sedikit banyak ulasan tentang Jazz Gunung yang akan diadakan pada 19 & 20 Agustus tahun ini. Segera agendakan keberangkatanmu ke Bromo bareng pujaan hatimu! Nuansa romantis dan hangat asmara pasti akan kamu dapatkan di sana. Jozz tenan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.