Menjadi dewasa adalah pasti, menjadi traveler adalah pilihan. Kamu nggak bisa menghendaki kapan kamu harus menjadi dewasa, tetapi kamu bisa memilih untuk menjadi traveler sebelum menikah. Sebenarnya nggak masalah kamu sudah menikah atau belum untuk menjadi traveler. Selagi jomblo single, banyak yang bisa kamu lakukan tanpa harus memikirkan persoalan belanja bulanan dan lain sebagainya. Apalagi kalau kamu seorang traveler.
Pernah nggak sih kamu membayangkan rasanya jadi seorang traveler yang nggak abal-abal alias alay begitu? Kamu bakal ngerasain hal-hal berikut ini kalau kamu sudah menggilai traveling. Kali ini Hipwee Travel akan beberkan beberapa hal yang akan kamu rasakan bila kamu sudah mencandui traveling dan bisa menghasilkan uang dari aktivitas jalan-jalan. Cekidot, gaes!
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Album foto di Instagram-mu pasti penuh dengan love dan komentar. Itu Instagram apa katalog perjalanan?
Lebih dari sekadar passion, kamu mengabadikan momenmu dalam sebuah potret. Nggak mau ketinggalan zaman, kamu juga akan mengunggahnya ke media sosial. Dari sanalah kamu akan mendapatkan banyak fans yang terinspirasi oleh perjalananmu. Tentunya kamu bisa jadikan ladang pekerjaanmu.
ADVERTISEMENTS
Sebagai traveler, kamu nggak bisa jauh dari buku dan kadang juga laptop. Perjalanan itu perlu dituliskan dan diceritakan, menurutmu.
Selain mengabadikan lewat foto, kamu akan merasa lebih puas kalau bisa menuliskan perjalananmu dalam sebuah catatan. Nggak jarang juga kamu akan meramunya menjadi sebuah cerita dan buku. Banyak loh yang kayak gini, buku tentang perjalanan. Kamu bisa menuliskannya dan jadi penulis, loh.
ADVERTISEMENTS
Capek sih, tapi undangan untuk mengisi acara talkshow seputar traveling akan memadati hari-harimu. Inilah yang bikin makin seru.
Sebagai seorang traveler yang mungkin sudah diakui oleh orang-orang di sekitarmu, nggak jarang loh kamu bakal dapat undangan untuk jadi narasumber berbagai acara. Ya, tentu acara yang berkaitan dengan traveling. Capek sih emang, tapi dari sini kamu sadar, bahwa menyenangkan sekali mempunyai hobi yang bisa dibayar.
ADVERTISEMENTS
Kamu nggak berharap bisa kerja di kantor berhari-hari. Kerja lapangan adalah passion yang pengin kamu penuhi.
Meski tawaran kerja di perusahaan besar telah kamu kantongin, kamu merasa nggak betah dan merasa pusing = mual untuk kerja di kantor berjam-jam. Mewah sih, tapi nggak nyaman. Kamu akan lebih kreatif dan produktif bila kerja di lapangan. Passion-mu emang berpetualang.
ADVERTISEMENTS
Kalau temanmu berbicara soal destinasi, pasti bawaannya kamu pengin cerita panjang lebar dan nggak mau berhenti.
Ini bakal jadi kebiasaanmu ketika sudah mencandui traveling. Saat teman-temanmu lagi pada nongkrong dan tiba-tiba ada yang ngomongin perjalanan, destinasi, dan bujet, pasti kamu langsung nyamber. Bukan sok tahu, tapi memang kamu benar-benar tahu. Dan tawaran untuk jadi pembicara traveler makin menggunung di meja kerjamu. Kamu punya pundi-pundi uang dari situ.
Teman-temanmu pasti paham, kamu nggak bisa ditemui tiap akhir pekan. Kecuali sebelumnya udah janjian buat ketemuan.
Sebagai seorang yang suka traveling, pasti temanmu sudah paham bahwa kamu bakal susah diajak ketemuan. Kecuali sebelumnya sudah janjian. Ya, sering-sering bilang maaf aja sih, kalau belum janjian mah.
Kalaupun ketemuan, ujung-ujungnya ada proyekan baru buatmu handle jalan-jalannya temen kamu. Sedap.
Nggak sedikit temanmu yang nanya jam keberangkatan pesawat dan kereta. Lha wong kamu sudah hapal semuanya kok.
Kamu udah kayak papan pengumuman buat teman-temanmu. Ya, gimana, wong kamu hapal semua jadwal keberangkatan kereta dan pesawat. Mungkin hapal juga nomor dan nama armada bus dari kota satu ke kota lain. Nggak sedikit dari mereka yang nanya ke kamu daripada browsing sendiri pakai gadget-nya. Banyak yang pesan ke kamu juga.
Meski gadget nggak perlu upgrade, yang penting kamu bisa tetep update. Seenggaknya nunggu dapet sinyal buat buka gadget.
Kadang, beberapa traveler mengaku butuh gadget canggih buat mengabadikan momennya selama perjalanan. Tapi bagi backpacker, gadget canggih adalah nomor sekian. Yang penting mah bisa update dan foto. Bisa juga komunikasi dengan klien. Cukup.
Ke manapun kamu pergi, di sana ada temanmu yang sudah menanti. Kamu nggak pernah takut bakal kesepian di negeri orang.
Aktif di berbagai kegiatan dan komunitas di kampus atau di lingkungan rumah memang akan menambah relasi pertemananmu. Tetapi ber-traveling seorang diri akan menambah kuantitas dan kualitas pertemananmu makin luas. Nggak cuma teman di satu kampus, satu kota, dan satu komunitas, tapi nambah teman di luar negeri. Apa nggak keren tuh? Ujung-ujungnya kamu makin terkenal sebagai traveler sejati. Hehe
Di saat teman-temanmu mulai menabung untuk pernikahan, kamu menghemat uang jajan untuk jalan-jalan.
Bukan sok idealis atau egois, tetapi pernikahan itu, ‘kan, memang hak tiap-tiap manusia. Sementara hasrat untuk traveling adalah keharusan yang nggak bisa ditawar, bagi para pecandu traveling. Di usiamu yang kian matang dan bertambah dewasa, tuntutan berumah tangga tentu bukan hal yang tabu. Malah, keluargamu sudah memintamu untuk segera melamar pasanganmu. Di saat seperti ini, banyak temanmu yang mulai menabung untuk biaya pernikahan dan segala macam, sementara kamu masih asyik nabung buat jalan-jalan. Ya, nggak? Hemmm.
Nantinya dari jalan-jalanlah kamu akan punya uang dan melamar kekasihmu. Eeeeaa.
Nggak jarang kamu memilih sebagai solo traveler daripada ngajak pacar buat jalan. Toh, solo traveler akan membawamu pada kemapanan sebelum pernikahan.
Kalau tabunganmu sudah menggunung, lantas orangtuamu menyuruhmu untuk menikah, adaaa aja alasanmu untuk menunda. Sementara traveling ada di to-do-list-mu urutan pertama. Gejolak batin inilah yang akan membawamu pada perjalanan seorang diri atau solo traveling, dengan alasan kamu tahu manfaat apa yang bisa kamu dapatkan dari solo traveling ini. Setidaknya belajar untuk memantaskan diri sebelum menjadikannya seorang suami/istri di kemudian hari. Aktivitas ini bisa kamu gunakan sebagai upaya upgrade diri kamu tentang wawasan destinasi wisata nasional dan internasional. Next time, kamu bawa orang ke destinasi tersebut.
Nah, itulah hal-hal yang akan kamu rasakan dan lalui bila mencandui traveling terlalu dalam. Ini soal traveler sejati loh, ya, bukan traveler alay begitu. Dan ini bisa jadi passion kamu dan menghasilkan uang buatmu. Kira-kira, apa yang sudah kamu rasakan selama menjadi traveler sejati, Gaes? Atau masih ada yang kurang? Tulis di kolom komentar, ya! 🙂