Jangan Pernah Lewatkan Sekeping Surga di Timur Nusantara, Banda Neira! Cantiknya JuaraYang patah tumbuh yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Yang sia-sia akan jadi makna
Yang terus berulang suatu saat nanti
Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti – Banda Neira
Ketika mendengar nama Banda Neira, sebagian kamu mungkin teringat sebuah grup duo yang digawangi oleh Rara Sekar dan Ananda Badudu. Banda Neira yang lagu-lagunya asyik untuk kamu putar kala santai-santai sore. Untukmu yang belum mengetahui, Banda Neira adalah pulau utama dari dari gugusan kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Adapun letaknya di tenggara kota Ambon. Banda Neira yang merupakan ibu kota kecamatan Banda ini sempat menjadi tempat pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir selama 6 tahun. Tak hanya bersejarah, Banda Neira juga pulau wisata yang setidaknya pernah kamu kunjungi walau hanya sekali. Berikut ini pesona Banda Neira nun di Timur Indonesia yang mampu memikat hatimu.
ADVERTISEMENTS
Kenangan tentang Bung Hatta masih bersemayam di situs sejarah Rumah Pengasingan Bung Hatta
Jendela, kursi..
Atau bunga di meja..
-Rindu, Banda Neira
Bung Hatta dan Sutan Sjahrir pernah diasingkan di Banda Neira dari kurun waktu 1936-1942, selama 6 tahun. Selama diasingkan, Hatta dan Sjahrir juga sempat mengadakan sekolah sore yang diperuntukkan bagi masyarakat setempat. Kenangan tentang Hatta bisa kamu napak tilasi di situs sejarah Rumah Pengasingan Bung Hatta. Di rumah pengasingan mendiang bung Hatta tersebut kamu bisa menemukan peninggalan sang proklamator, dari mulai kacamata, sepatu, jas, tempat tidur dengan seprei dan kelambunya, serta meja tua, dan mesin tik. Rumah pengasingan Hatta tersebut menjadi saksi bahwa meski dalam pengasingan, sang Proklamator masih menyempatkan diri untuk menulis artikel. Sementara 7 pasangan meja dan bangku, beserta papan tulis menjadi bukti nyata sekolah sore yang diadakan oleh Bung Hatta dan Sjahrir.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Jangan lupa untuk mampir sejenak di rumah pengasingan Sjahrir untuk menengok peninggalan sejarah sang Bapak Diplomasi Indonesia
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu
– Sampai Jadi Debu, Banda Neira
Tidak jauh dari rumah pengasingan Bung Hatta, sekitar 10 menit berjalan kaki, kamu bisa menemukan rumah pengasingan Sjahrir. Sama halnya seperti Bung Hatta, Sjahrir pun diasingkan ke Banda Neira. Bersama Hatta, Beliau pun turut mengajar di sekolah sore yang mereka adakan. Di rumah bergaya Indis tersebut, kamu bisa menemukan barang-barang peninggalan Sjahrir. Ada piringan hitam, lemari kayu berisi buku catatan dan alat tulis, hingga tersimpan mesin ketik antik.
ADVERTISEMENTS
Tak lengkap bila mengunjungi Banda Neira jika tidak menyempatkan diri untuk menikmati keindahan Benteng Belgica
Matahari pagi hangat dan menerangi
Dunia yang gelap, hati yang dingin
Perlahan berganti menjadi bahagia-Matahari Pagi, Banda Neira
Benteng yang dibangun pada tahun 1611 ini menurut catatan sejarah sebenarnya adalah salah satu peninggalan Portugis. Namun, ketika Belanda mengambil alih pemerintahan, benteng ini dialihfungsikan untuk memudahkan VOC dalam memantau lalu lintas kapal dagang. Bangunan yang bentuknya mirip dengan gedung Pentagon di Amerika Serikat ini memang berbentuk segi lima. Pastikan kamu mengunjungi benteng ini kala pagi atau sore sambil berselfie ria. Karena dari puncak benteng kamu bisa menikmati pemandangan pulau-pulau sekitaran Banda Neira, gunung api, hingga birunya lautan.
ADVERTISEMENTS
Istana Mini Neira, dibangun lebih dulu dari Istana Merdeka di Batavia
Riuh rasa diembannya
Melewati hari
Menyeruak
Mengumbar wewangi
Menuruti rindu yang tiada habis
Mewangi-Mewangi, Banda Neira
VOC membangun istana Mini Neira setahun sebelum dibangunnya Istana Merdeka di Batavia (Jakarta). Istana ini dulunya adalah tempat tinggal Gubernur VOC. Tak pelak jika pada masanya istana tersebut menjadi bangunan termegah dan terindah di Banda Neira. Buat kamu yang hobi fotografi atau sekadar doyan selfie, jangan lupa untuk mengabadikan momen di istana satu ini. Karena pemandangan di depannya sayang untuk dilewatkan, yakni pantai dengan air laut yang biru jernih.
ADVERTISEMENTS
Untukmu yang menyukai wisata sejarah, Rumah Budaya Banda Neira akan menjawab kepenasarananmu tentang sejarah pulau penghasil pala ini
Tidur, tidurlah sayang
Esok kan segera datang
Tutup buku kesayanganmu itu
Esok atau lusa kita buka kembali– Pangeran Kecil, Banda Neira
Dulu, Banda Neira terkenal sebagai pulau penghasil pala yang membuat banyak orang Eropa berbondong-bondong menuju pulau ini. Yup, karena saat itu harga pala di Eropa begitu mahal, tak pelak jika orang Eropa rela menyeberang jauh sampai ke Banda Neira. Begitulah mengapa pulau ini begitu berharga di mata orang asing pada masanya. Kalau kamu masih merasa penasaran tentang sejarah Banda Neira, agaknya Rumah Budaya Banda Neira mampu menuntaskan kepenasarananmu. Yup, di museum yang berkonsep rumah budaya ini terdapat catatan sejarah, barang-barang peninggalan VOC, mata uang, hingga sejumlah lukisan yang menggambarkan situasi pada masa itu. Jadi, kamu bisa mengenal lebih dekat tentang Banda Neira dari museum satu ini.
Tak hanya keindahan daratannya saja yang bakal bikin kamu berdecak kagum, nyatanya wisata bawah air pulau ini mampu membuat turis asing jatuh hati
Langit dan laut
dan hal-hal yang tak kita bicarakan
Biar jadi rahasia
Menyublim ke udara
Hirup dan sesakkan jiwa-Langit dan Laut, Banda Neira
Sebagian kamu mungkin ada yang masih asing dengan pulau ini, sementara sebagian lain merasa pernah mendengarnya ketika belajar sejarah di sekolah. Miris memang, manakala turis asing jauh lebih mengenal Banda Neira ketimbang orang Indonesia sendiri. Yup, pulau yang nampak masih lengang ini kerap dijadikan tujuan wisatawan asing untuk menyelam. Keindahan bawah lautnya mampu bikin orang asing rela jauh-jauh mengunjungi pulau ini demi memuaskan hasrat menyelam mereka. Daratannya elok, bawah airnya pun menjadi cocok dikatakan sebagai tempat menyelam terbaik. Adapun beberapa spot menyelam yang bisa kamu coba diantaranya Sonegat, Pulau Keraka, Pulau Sjahrir Batu Kapal, Pulau Lontar, Pulau Ai, hingga Pulau Hatta.
Nggak lengkap kalau mengunjungi Banda Neira tanpa mencicipi kulinernya! Dari menu berbahan ikan hingga kue yang dibuat dari singkong
Terentang jejak di belakang
Dan hilang yang kelak di depan
Tak kau dan ku lalui
Tak menyerah pada waktuTerang benderang
-Benderang, Banda Neira
Seperti halnya daerah kepulauan lainnya, di mana kuliner khasnya berupa menu berbahan utama ikan, pun demikian dengan makanan khas pulau Banda. Nggak jauh-jauh dari ikan! Buat kamu yang doyan menyantap ikan, kamu bakal betah banget berlibur di pulau satu ini. Beberapa kuliner Banda Neira diantaranya Ikan Kuah Asam Pala, Sate Ikan Manis, Perkedel atau bistik ikan, terung saus kenari, roti hangat dengan selai pala, serta panganan non beras seperti kue dadar, kue Gogos, dan kue Jambu berbahan dasar singkong.
Dengan segala rekam jejak sejarahnya, kulinernya, hingga beberapa spot yang keren untuk menyelam, menjadikan Banda Neira sebagai pulau yang tepat untukmu menghabiskan waktu libur. Setidaknya kamu harus berkunjung ke sana walau hanya sekali.