Dunia penerbangan tanah air dikejutkan dengan insiden pesawat Lion Air di Bandara Supadio, Pontianak pada hari Senin (28/5) lalu. Diduga disebabkan kabar adanya bom oleh salah satu penumpang, para penumpang Lion Air pun panik dan berhamburan keluar. Saking paniknya penumpang di dalam pesawat, pintu darurat pun dibuka oleh penumpang untuk mengevakuasi diri. Mereka keluar dari pintu darurat dan nekat turun melalui sayap pesawat. Rekaman video kejadian ini pun viral di media sosial.
Pesawat Lion Air JT687 jurusan Pontianak-Jakarta pun dilanda kepanikan dan suasana pun mencekam pasca adanya kabar tersebut. Apakah benar ada bom, sekedar bercandaan iseng atau cuma salah paham saja? Yuk simak ulasan Hipwee Travel aja ya.
ADVERTISEMENTS
Viral video di media sosial ketika para penumpang Lion Air panik dan keluar dari pintu darurat di sebelah kanan pesawat. Mereka meluncur dari sayap saking paniknya!
Dalam video tersebut, penumpang pesawat Lion Air JT687 jurusan Pontianak-Jakarta berhamburan keluar dari pesawat melalui pintu darurat. Mereka turun melalui sayap pesawat dan melompat ke bawah. Tak ayal, ada 11 orang terluka akibat terjatuh dan kemudian dibawa ke rumah sakit.
Usut punya usut, ternyata ada penumpang yang kabarnya berkata membawa bom di dalam tasnya. Seisi pesawat pun kemudian panik. Pramugari nggak mampu mengkondisikan penumpang dengan baik. Hingga akhirnya banyak penumpang nekat membuka pintu darurat tanpa instruksi dari awak kabin.
ADVERTISEMENTS
Pelaku yang bercanda bahwa ia membawa bom adalah Frantinus Nirigi yang baru saja lulus kuliah di Pontianak dan akan mudik ke kampung halamannya di Papua. Ia kemudian dijadikan tersangka oleh polisi
Polisi telah memeriksa Frantinus Nirigi (26), penumpang Lion Air rute penerbangan Pontianak-Jakarta yang mengaku membawa bom. Sejauh ini motif pelaku hanya untuk bercanda saja. Pelaku pun menyesali perbuatannya tersebut. Ia pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Pelaku diancam dengan Pasal 437 (2) UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dengan ancaman hukuman pidana 8 tahun.
Ternyata nggak cuma si pembuat isu bom di dalam pesawat yang dijadikan tersangka. Penumpang yang membuka pintu darurat untuk menyelamatkan diri pun ikut dilaporkan ke polisi oleh pihak maskapai Lion Air. Si pembuka jendela darurat pesawat dipolisikan karena diduga telah merusak fasilitas pesawat. Dia juga masih diperiksa polisi.
ADVERTISEMENTS
Meskipun begitu, di media sosial juga ramai pembelaan terhadap Frantinus Nirigi dan juga si penumpang yang membuka pintu pesawat terbang. Netizen pun terbelah
Hal ini dimulai ketika dosen Nirigi di kampus memberikan dugaan bahwa kejadian ini mungkin karena salah paham. Logat dan dialek orang Papua memang biasanya cepat dan sulit didengarkan dengan seksama.
“Memang bicaranya cepat. Saya saja selalu minta dia mengulang kalimat jika ada yang tidak jelas. Jadi mungkin saja salah dengar,” ujar Pardi, seorang doktor di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untan, yang juga dosen pembimbing Nigiri, 29 Mei 2018 seperti dikutip di Tempo.co.
Di laman Facebook juga beredar berbagai status yang menyebutkan bahwa pramugarinya yang tidak mendengarkan dengan baik ketika Nirigi berbicara. Hal inilah yang membuat dukungan untuk pemuda ini cukup besar. Apalagi ia nggak pernah pulang kampung selama kuliah di Kalimantan, masa sih mau bertindak konyol seperti itu? Begitulah alur logika pembelaan kepada Nirigi. Entah kebenarannya seperti apa, sepertinya polisi telah menyimpulkan dengan menetapkan Nirigi sebagai tersangka.
Tapi satu hal yang amat disayangkan, mengapa penumpang yang membuka pintu darurat juga dilaporkan ke polisi oleh pihak Lion Air? Penumpang hanya mengikuti refleksnya yaitu menyelamatkan diri secepat mungkin. Mungkin itulah yang membuat banyak dari mereka nggak takut untuk melompat dari sayap pesawat. Semua demi keselamatan dirinya sendiri. Ya masa sih menyelamatkan diri juga dipolisikan?
Semoga deh kasus seperti ini nggak terulang lagi. Di Lion Air sendiri sudah 10 kali candaan tentang bom ini terjadi di bulan Mei. Pelakunya agar bisa dihukum setimpal dan penumpang yang terluka segera sembuh kembali.