Kebakaran hutan jadi isu yang paling diperbincangkan publik selama beberapa minggu terakhir. Asap hutan telah menyebar hingga ke negara tetangga dan membuat warga Kalimantan dan Sumatera harus terancam infeksi saluran pernapasan. Lebih ngerinya lagi, langit di Muaro Jambi berubah jadi merah darah.
Pulau Jawa pun nggak terhindar dari kebakaran hutan. Setelah Gunung Slamet, kali ini Gunung Semeru mengalami kebakaran hutan yang cukup parah. Kebakaran ini bermula sejak akhir pekan lalu adan terus meluas hingga ke berbagai penjuru. Mengingat bahaya ini, gunung Semeru pun ditutup untuk umum mulai 22 September 2019.
ADVERTISEMENTS
Kebakaran hutan di Semeru telah menghanguskan kurang lebih 20 hektar hutan. Kebakaran bermula di Arcopodo hingga menuju ke Ranu Kumbolo
Pada awalnya kebakaran hutan hanya berkisar di area Arcopodo dan Kalimati. Namun lama kelamaan makin menyebar dan hingga ke jalur Ayek ayek, hingga menuju Tanjakan Cinta dan Ranu Kumbolo. Petugas pun langsung bersiaga turun langsung untuk memadamkan api di beberapa titik api. Luasan lahan yang terbakar diestimasi lebih dari 20 hektar.
ADVERTISEMENTS
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup aktivitas pendakian di Semeru akibat kebakaran hutan yang cukup parah
Musibah kebakaran hutan di Semeru ini cukup luas areanya yang terdampak. Demi keselamatan dan keamanan pendaki, terbitlah surat edaran tentang penutupan aktivitas pendakian di Gunung Semeru hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan pendakian secara resmi diumumkan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui surat bernomor PG.05/T.8/TU/TU.03/HMS/9/2019.
“Sehubungan dengan kondisi kebakaran pada hari Minggu 22 September 2019 pukul 15.00 WIB di jalur pendakian Gunung Semeru, dengan ini Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) menutup kegiatan pendakian Gunung Semeru secara total sejak tanggal 22 September 2019 hingga waktu yang tidak ditentukan.”
ADVERTISEMENTS
Pendaki pun berhasil dievakuasi dari jalur pendakian. Untuk sementara gunung ini tertutup untuk pendakian sampai waktu yang belum ditentukan
Pendaki yang tersisa di gunung pun harus dievakuasi turun sembari petugas memadamkan api. Angin yang kencang dan lokasi yang sulit bikin pemadaman api sama sekali tidak mudah. Beberapa titik api sudah bisa dipadamkan, namun muncul titik api lainnya di Watu Pecah.
Buat kamu yang akan mendaki ke Semeru sebaiknya urungkan niatmu mengingat kondisinya yang masih berbahaya. Mudah-mudahan kebakaran hutan di Semeru ini bisa segera teratasi dan pendaki bisa kembali menikmati keindahan Gunung Semeru.