Semakin bertambahnya usia dunia, bertambah pula populasi manusianya. Dengan jumlah manusia sebesar lebih dari 7 Milyar, tak bisa dipungkiri bakal menghasilkan sampah yang lebih besar lagi. Setelah daratan penuh sampah, lautan pun tak ketinggalan jadi tempat sampah. Bahkan banyak pakar yang beranggapan bahwa lautan adalah tempat sampah paling besar di bumi ini! Ngeri sih ini…
Hipwee sudah pernah membahas betapa menyakitkannya jadi binatang di lautan yang terkena sampah plastik. Ada kura-kura yang cangkangnya jadi bengkok, ada pula anjing laut yang terjerat benang kusut di lehernya. Coba deh cek artikel ini kalau penasaran, sedih lah pokoknya.
Belum lama ini, di sebuah pantai di Norwegia ditemukan paus terdampar. Mamalia itu ditemukan dalam kondisi sekarat dan amat mengenaskan. Lebih menyedihkan lagi ketika diketahui ada banyak kantong plastik di dalam perutnya! Yuk kita simak penjelasannya.
ADVERTISEMENTS
Beberapa hari lalu, ditemukan paus sekarat di pantai Pulau Sotra, Norwegia. Paus itu pada akhirnya tewas…
Dikutip dari Metro.co.uk, Pada tanggal 4 Februari 2017, seekor paus ditemukan di pantai Pulau Sotra, Norwegia. Para peneliti dari University of Bergen yang menanganinya beranggapan bahwa kondisi paus ini terlalu parah. Akhirnya mereka mematikan hewan malang tersebut. Paus jenis Cuvier ini terlalu kesakitan menahan luka-lukanya.
ADVERTISEMENTS
Betapa kagetnya para peneliti ini melihat kondisi paus yang begitu mengenaskan. Perutnya berisi 30 plastik! Gila nggak tuh…
Lebih parahnya, ditemukan banyak kantong plastik berada dalam perutnya. Hal ini diyakini sebagai pemicu sakitnya paus ini. Jumlahnya pun nggak tanggung-tanggung, ada 30 kantong plastik di dalam perutnya. Meskipun tragis, sebenarnya penemuan plastik di dalam tubuh hewan laut bukanlah sebuah hal yang baru. Seringkali ditemukan hewan laut memakan plastik yang begitu banyak berada di lautan karena dikira sebagai ubur-ubur.
“Perut paus itu penuh oleh tas plastik yang kebanyakan berasal dari toko-toko di Denmark dan Inggris,” ujar Dr Terje Lislevand, seorang zoologist dan pakar paus.
ADVERTISEMENTS
Kejadian penemuan paus maupun hewan laut memakan sampah plastik bukan pertama kali ini terjadi. Sudah seringkali kasus kematian paus maupun ikan lainnya terjadi!
Kasus paus terdampar bukan hal yang baru. Dengan berbagai macam sebab, banyak sekali kasus paus terdampar di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia beberapa tahun belakangan. Januari 2016, ada 13 paus sperma terdampar di Jerman. Mereka mati mengenaskan dengan berbagai sampah di perut mereka. Ada sampah plastik, pecahan ember sampai jaring ikan sepanjang 15 meter di perut mereka. Ngeri ‘kan?
Beberapa hari yang lalu juga ditemukan ratusan paus, iya ratusan, terdampar di pantai Selandia Baru. Jumlah tepatnya 416 paus yang terdampar dengan 200-300 paus mati. Meski belum terlalu jelas penyebabnya, namun kejadian ini membuat manusia harus memikirkan cara agar binatang ini bisa tetap lestari. Upaya perlindungan harus tetap dilakukan bersama.
Sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar nomer 2 di dunia, Indonesia harus lebih berkaca. Sampah-sampah rumah tangga terutama plastik jangan dibuang di lautan. Laut sudah penuh dengan sampah. Sampah inilah yang perlahan membunuh binatang laut dan juga menghancurkan ekosistem di perairan. Selamatkan paus-paus ini dari sampah yang kita hasilkan setiap hari.
Yuk mulai dari diri sendiri. Jangan buang sampah sembarangan ya!