Pada sore hari tanggal 21 Mei 2016, Gunung Sinabung kembali meletus. Gunung dengan ketinggian 2.451 mdpl ini terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tidak pernah meletus sejak 1600, namun tiba-tiba meletus sejak tahun 2010 hingga kini. Letusan kali ini cukup besar hingga menelan 7 korban jiwa dan 2 kritis. Namun mungkin cukup aneh ya, letusan sebesar ini seakan tidak terjadi tragedi besar? Apakah memang berita penting kalau terjadi di Jawa saja? Berikut ini ulasan Hipwee Travel mengenai tragedi Sinabung.
ADVERTISEMENTS
Gimana sih kronologis letusan Sinabung kali ini? Katanya sih cukup besar letusannya disbanding sebelumnya
Sore itu Gunung Sinabung meletus empat kali dan menyemburkan awan panas. Letusan awan panas membumbung ke angkasa setinggi 1,5 km dan menuruni pemukiman penduduk. Awan panas ini punya jarak luncur sejauh 4,5 km ke arah tenggara. Tentu saja, luncuran awan sejauh itu bakal menelan korban. Dan benar, sampai hari ini tercatat 7 korban tewas dan 2 kritis yang kini dirawat di Rumah Sakit Adam Malik Medan.
“Sejak Sabtu 21 Mei 2016, pukul 06.00–00.00 WIB, telah terjadi serangkaian erupsi yang disertai luncuran awan panas Gunung Sinabung. Jangkauan awan panas teramati dengan jarak luncur 4.000 meter (m) hingga 4.500 meter ke arah barat, dan tinggi kolom erupsi mencapai 3.000 meter,” terang Armen Putra, Kepala Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) PVMBG.
ADVERTISEMENTS
Masyarakat diungsikan ke radius aman dari Gunung Sinabung
Masyarakat Sinabung kemudian diungsikan dari tempat tinggal yang masuk kategori radius tidak aman. Duka yang seringkali mereka dapati ketika Sinabung meletus yakni mengungsi. Kehidupan sulit dan hanya bisa berharap dari bantuan. Sementara itu kondisi Desa Gamber begitu sunyi tak berpenghuni. Hanya terlihat sisa puing bangunan maupun kendaraan bermotor yang hangus diterjang awan panas. Lebih mirisnya lagi, penduduk terancam gagal panen setelah abu menyelimuti lahan pertaniannya.
ADVERTISEMENTS
Mungkinkah bencana meletusnya Gunung Sinabung menjadi bencana nasional?
Sinabung sudah seringkali meletus selama ini. Namun, seringkali tidak menyita perhatian netizen Indonesia. Entah karena lokasinya di Sumatera yang jauh dari ibukota atau karena apa, yang jelas letusan Sinabung selalu jadi angin lalu bagi beberapa pihak. Hal ini juga sempat dikeluhkan masyarakat Sumatera terkait lambannya bantuan untuk mereka, termasuk kasus kebakaran akhir tahun lalu. Juga, beberapa pihak berharap bencana letusan Sinabung jadi bencana nasional. Tapi selama ini pemerintah tak memberi status itu terhadap Sinabung.
Untuk itu kali ini Hipwee Travel mengajak semua kalangan untuk lebih galakkan bantuan dan support untuk Sinabung. Saudara-saudara di Sinabung adalah saudara kita, bangsa Indonesia.
Pray for Sinabung!