Beberapa waktu belakangan, isu pembangunan kereta gantung di Rinjani menuai pro kontra. Bagi yang mendukung, pertimbangannya karena faktor peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat Lombok karena banyaknya wisatawan yang akan datang ke sana, terutama jelang MotoGP 2021. Namun tak sedikit yang menolak ide tersebut karena disinyalir bakal merusak lingkungan dan menghilangkan pekerjaan para porter.
Belum usai pro kontra kereta gantung, ide lebih liar lagi untuk pembangunan Rinjani diangkat lagi. Kali ini rencana yang akan dilakukan untuk mengeruk potensi ekonomi di Rinjani adalah rencana pembuatan glamping mewah di tepi danau Segara Anak. Tak cuma itu saja, ide lainnya adalah akan diciptakan wisata helikopter di Rinjani, Kereta gantung saja belum usai, banyak pihak sudah mengincar seksinya alam Rinjani.
ADVERTISEMENTS
Investor heli dan glamping di Rinjani telah mengajukan konsep untuk meningkatkan perekonomian Rinjani dengan membangun wisata helikopter dan glamping
“Segala sesuatu harus ada kemajuan, termasuk pariwisata di Indonesia. Fasilitas gunung di Indonesia bisa lebih baik tanpa abaikan ekologinya,” kata Direktur PT. Rinjani Glamping Indonesia (RGI), Disyon Toba, investor yang menggarap sebagian dari zona di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani Lombok.
Belum reda polemik kereta gantung, ide pembangunan di Rinjani muncul dalam bentuk yang berbeda. PT Rinjani Glamping Indonesia (PT RGI) selaku investor glamping Gunung Rinjani Lombok Nusa Tenggara Barat ingin menghadirkan konsep berbeda dalam investasinya di Gunung Rinjani. Investor ini akan menyuntikkan investasi awal senilai Rp4,5 miliar yang siap digelontorkan untuk membangun akomodasi di pinggir Danau Segara Anak. Tak cuma itu, investor lain juga akan mengivestasikan puluhan miliar untuk menciptakan heli tourism di Rinjani. Rinjani diharapkan lebih mendunia dengan penataan pariwisata konsep baru, namun tak mengabaikan ekologi dan sisi sosial ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENTS
PT RGI akan menginvestasikan dana yang cukup besar untuk pembangunan glamping di tepi danau Segara Anak Rinjani
“Naik gunung itu tidak hanya naik, turun, selfie, selesai. Tapi ada keinginan baru yang lebih nyaman dan lebih lama di Rinjani. Kita ingin sesuatu hal yang baru. Tidak melawan alam, tidak ada efeknya ke teman teman pengusaha,” kata Dyson seperti dikutip Suara NTB.
Pada presentasi awal PT. RGI di Balai TNGR, nilai investasi sebesar itu untuk beberapa item pembangunan sarana penginapan glamping mewah. Fasilitas itu akan dibangun di atas lahan 10 persen dari empat hektar yang diajukan. Akan ada beberapa pembangunan seperti small waterhouse, tenda mewah, office tents, instalasi listrik, instalasi air bersih, dapur dan tenda makan, lengkap dengan toiletnya. Danau Segara Anak yang mempunyai 11,3 km2 adalah magnet bagi wisatawan minat khusus. Pembangunan glamping dianggap akan memberikan pengalaman berbeda saat ke Rinjani. Dyson menjamin glamping ini tidak akan merusak alam.
ADVERTISEMENTS
Sementara itu Heli Tourism, konsep berwisata menggunakan transportasi helikopter ke Danau Segara Anak, tak ketinggalan menawarkan nilai investasi besar senilai 50 Miliar rupiah
Tak cukup dengan glamping, dana sebesar 50 Milyar akan digelontorkan untuk menciptakan wisata heli ke Rinjani. PT. Airbus Helicopters Indonesia selaku investor, memperkirakan pada tahap awal belum bisa menghitung untung. Investasi heli tourism yang ditawarkan oleh PT Airbus Helicopters membutuhkan biaya besar dan proses panjang. Proses uji coba diperkirakan akan dilakukan antara November-Desember 2020 mendatang, setelah berbagai proses perizinan diselesaikan. Hasil ujicoba pun akan dilakukan review secara berkala, sehingga pada akhirnya akan disusun SOP yang final untuk heli tourism ke Gunung Rinjani.
Menurut kamu, setuju nggak kalau ada glamping mewah dan wisata heli ke Rinjani? Tulis di kolom komentar.