Musim kedua gerhana di tahun 2016 ini telah dimulai, tepatnya tanggal 1 September besok. Yang beruntung menyaksikan fenomena luar biasa ini pertama kali ialah masyarakat di Benua Afrika, yaitu saat pagi hari. Selepas itu, masyarakat yang ada di sebagian area Timur Tengah, Indonesia, dan Australia juga bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian. Kamu penasaran dan mau memulai persiapan untuk menyaksikannya? Simak ya…
ADVERTISEMENTS
Tolong jangan dibayangkan gerhana kali ini layaknya gerhana Maret lalu ya. Kalau kamu begitu puas menikmati fenomena Ilahi sebelumnya, kali ini kejadiannya tidak sama
9 Maret kemarin, Indonesia memang beruntung karena bisa menikmati Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Sebagian yang porsinya cukup besar. Sebab, negara kita menjadi lintasan dari totalitas Gerhana Matahari beberapa bulan lalu.
Tapi kali ini, yang bisa kita nikmati pun kayaknya nggak pantas disebut Gerhana Matahari Sebagian deh, tapi Gerhana Matahari Secuil. Karena bayangan Bulan hanya menutupi sebagian kecil Matahari jika dilihat dari Indonesia. Jadi, jangan berharap banyak ya kamu.
ADVERTISEMENTS
Peristiwa terhalangnya cahaya matahari ke Bumi oleh Bulan ini dikatakan BMKG bisa diamati di 124 kota. Kotamu ada nggak dalam daftar mereka?
Gerhana ini biasanya terjadi pada fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. Nah, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), jalur cincin gerhana ini bisa diamati di Samudera Atlantik, Afrika bagian tengah, Madagaskar, dan Samudera Hindia. Sedangkan di luar cincin, bisa diamati di sebagian kecil Amerika Selatan, Samudera Atlantik, Afrika kecuali sedikit Afrika bagian Utara, Semenanjung Arabia bagian Barat Daya, Samudera Hindia, dan Indonesia serta Australia.
Di Indonesia sendiri, mereka bilang Gerhana ini bisa diamati di 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi. Yaitu ada di wilayah Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian Barat.
ADVERTISEMENTS
Gerhana Matahari Sebagian ini dapat dinikmati saat matahari akan terbenam. Dan BMKG juga bilang, tahun 2016 ini diprediksi terjadi gerhana sebanyak lima kali
Sejumlah gerhana memang telah terjadi. Yakni Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret lalu, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 23 Maret, dan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 18 Agustus kemarin. Sisanya yaitu Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 1 September besok, dan masih ada Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 16-17 September mendatang.
ADVERTISEMENTS
Kamu bertanya-tanya, sejatinya GMC ini apa? Apa bedanya dengan gerhana-gerhana lainnya? Bacanya pelan-pelan ya…
GMC ini keadaan di mana kondisi Bumi tidak akan gelap total. Justru, penduduk Bumi akan melihat Matahari seperti cincin raksasa di langit saat seluruh permukaan Bulan menutupi permukaan Matahari. Artinya, Bulan hanya menutupi bagian tengah bundaran Matahari atau piringan Matahari tertutup oleh bundaran Bulan yang lebih kecil sebagai akibat dari variasi jarak Bumi-Bulan.
Yang perlu diingat, dilansir dari National Geographic, jarak rata-rata Bumi-Bulan merentang dari 356.395 km – 406.767 km dengan jarak rata-rata 384.460 km. Kerucut umbra yang terbentuk memiliki ukuran 379.322 km. Nah, dari variasi jarak inilah, kenampakan piringan Bulan di langit juga memiliki ukuran yang berbeda. Pusing nggak kamu? Haha.
ADVERTISEMENTS
Sekadar pengetahuan untukmu, durasi gerhana terlama di Indonesia pernah terjadi di Kota Manna, Bengkulu. Kala itu sekitar 34 menit 30,1 detik. Lumayan lama sih~
Secara umum, kontak pertama GMC 1 September besok ialah Pacitan, yang terjadi pada pukul 17.26, untuk selanjutnya menyebar ke daerah lainnya. Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Hary Tirto, dilansir dari beritasatu.com, semua lokasi di Pulau Jawa dan Kalianda, Lampung hanya terlewati oleh kontak pertama saja untuk kemudian mataharinya terbenam. Puncak gerhana akan pertama kali teramati di Seai-Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada pukul 17:52:18,5 WIB untuk selanjutnya menyebar ke lokasi lainnya di Sumatera.
“Setelah puncak gerhana ini, matahari pun terbenam di semua kota di Lampung, serta di beberapa kota di Sumatera Selatan dan Bengkulu,” terang Hary Tirto.
ADVERTISEMENTS
Secara umum, gerhana bisa diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Jadi ya info ini memang benar adanya, jadi kamu nggak usah bingung, kok bisa tahu dari mana?
Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut Siklus Saros tertentu. Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu itu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari. Sebagai contoh, GMC 1 September 2016 adalah anggota ke 39 dari 71 anggota pada Siklus Saros ke 135.
Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GMC 1 September ialah GMC yang terjadi pada 22 Agustus 1998. Dan gerhana sesudahnya yang berasosiasi dengan GMC besok adalah GMC yang terjadi pada 12 September 2034.
Sudah cukup pusingkah kamu? Hahaha, intinya sebenernya cuma satu, nikmatilah fenomena yang jarang sekali terjadi ini. Dan nggak semua manusia di muka bumi ini mampu menikmatinya. Bersyukurlah ada di Indonesia, dan nantikan gerhana-gerhana berikutnya 🙂