Bagi sebagian orang, wisata geopark mungkin masih kurang familier. Apalagi karena keberadaan geopark di Indonesia yang sudah dikelola dengan baik memang masih sedikit. Secara bahasa, geopark berasal dari ‘geologycal park‘ yang berarti taman geologi atau taman bumi. Nah, jika diartikan secara istilah, geopark merupakan kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakatnya dilibatkan dalam melindungi dan meningkatkan fungsi alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya di dalamnya.
Menariknya, dari banyaknya geopark di Indonesia, terdapat 5 geopark yang sudah diakui secara internasional sebagai kawasan geopark dunia oleh UNESCO dan masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG). Berikut ulasan geopark di Indonesia yang masuk jaringan UGG.
ADVERTISEMENTS
1. Kaldera Toba di Sumatera Utara
ADVERTISEMENTS
Letusan Gunung Api Toba Purba 74 ribu tahun yang lalu menyisakan lekukan cukup dalam. Kedalaman lekukan ini kemudian membuat dasar kaldera terisi air hingga kedalaman 550 meter dan luasnya luas 1.130 kilometer persegi. Lekukan ini yang akhirnya dikenal dengan Danau Toba. Peristiwa geologi di Danau Toba pun membentuk pulau yang dinamakan Pulau Samosir. Nah, Danau Toba dan Pulau Samosir inilah yang dikenal dengan Kaldera Toba. Dilansir dari Kompas, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UGG pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO pada tahun 2020.
ADVERTISEMENTS
2. Geopark Ciletuh di Sukabumi, Jawa Barat
Geopark Ciletuh merupakan kawasan geologi seluas 126.100 hektare dengan perbukitan batu yang dikelilingi hamparan alluvial dengan batuan unik. Di sekitar perbukitan juga terdapat air terjun sebagai sumber mata air yang dijaga supaya nggak kekeringan saat musim kemarau. Selain kawasan perbukitan, Ciletuh juga memiliki pantai terbaik bagi olahraga selancar.
Pantai Cimaja Ciletuh sering dijadikan lokasi lomba surfing berskala internasional. Selain petensi alam yang terjaga dan dimanfaatkan dengan baik, budaya Sunda yang menjadi tata kehidupan masyarakatnya pun masih dijaga dengan sangat baik. Nggak hean jika Ciletuh masuk ke dalam UGG pada tahun 2018.
ADVERTISEMENTS
3. Geopark Rinjani, Lombok
Geopark Rinjani terdiri dari kawasan keanekaragaman hayati, kawasan letusan gunung api dan kawasan budaya adat. Letusan super vulkanik Gunung Rinjani ratusan ribu tahun yang lalu, menghasilkan kaldera, danau dan kerucut aktif Gunung Barujari. Kondisi alam tersebut membuat kawasan geopark Rinjani merupakan kawasan geologi yang cukup kaya akan sumber daya alam. Sebelum ditetapkan sebagai UGG pada tahun 2018, geopark Rinjani dinobatkan sebagai geopark nasinal sejak 2013.
ADVERTISEMENTS
4. Geopark Gunung Sewu
Gunung Sewu merupakan kawasan geopark yang memiki wilayah administratif terbesar. Kawasan geologi ini membentang di tiga kabupaten yakni Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan. Di mana tiga kabupaten tersebut berada di provinsi Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Keunikan inilah yang membuat Geopark Gunung Sewu memiliki potensi alam yang sangat kaya dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakatnya. Setelah ditetapkan sebagai UGG pada tahun 2015, geopark Gunung Sewu sering dijadikan napak tilas bagi pecinta wisata minat khusus untuk menelusuri kenampakan alam dari Pacitan, Wonogiri hingga Gunungkidul.
ADVERTISEMENTS
Geopark Gunung Batur, Bali
Kawasan geologi Gunung Batur ini masih aktif menghasilkan beragam batuan yang kerap dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk membangun rumah, membuat kerajinan dan sebagai sumber ekonomi. Potensi alam yang mampu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan dengan sangat baik, mengantarkan Gunung Batur sebagai kawasan geopark yang masuk dalam UGG pada 2012. Setidaknya ada 21 situs warisan alam tersebar di sebagain wilayah Kintamani, kabupaten Batur.
Nah, itulah geopark di Indonesia yang nggak hanya punya alam yang keren tapi punya juga dikelola dengan sangat baik. Sehingga, potensi alamnya bisa dimanfaatkan dengan bijak oleh masyarakat setempat. Dari kelima geopark di atas, mana yang paling ingin kamu kunjungi?