Sadar nggak sih, beberapa tahun terakhir ini ada banyak festival yang dilaksanakan di berbagai tempat di Indonesia. Festival-festival ini dilaksanakan untuk memperkenalkan ciri khas daerah tersebut. Wisatawan juga cenderung lebih tertarik datang ke suatu tempat wisata atau kota kalau ada festival. Kamu termasuk juga nggak nih?
Festival Kota Lama Semarang adalah salah satu dari sekian banyak festival yang ada Indonesia. Sama dengan namanya, Festival Kota Lama diadakan di Kota Lama Semarang. Kota Lama sendiri baru saja mendapatkan predikat sebagai UNESCO Heritage Site yang artinya situs Kota Lama jadi warisan dunia. Kota Lama terdiri dari 90 % bangunan lama peninggalan masa jajahan Belanda. Apa bedanya sih datang ke Kota Lama saat nggak ada festival dan saat festival? Kali ini Hipwee mau kasih reportase tentang Festival Kota Lama Semarang yang sudah berlangsung tanggal 22-24 September 2018 kemarin. Yuk simak ulasannya ya!
ADVERTISEMENTS
Tak jauh dari panggung utama, ada booth khusus untuk belajar sejarah Kota Lama. Banyak gambar dan ada maket untuk nambah wawasan tentang Semarang.
Di dekat panggung utama, ada booth khusus yang menceritakan tentang Kota Semarang dan akulturasi budaya yang ada di kota tersebut. Desainnya menarik dan penuh dengan gambar dan ada maket sederhana tentang Semarang, jadi nggak perlu pusing baca tulisan banyak-banyak. Nggak cuma seneng-seneng doang, tapi juga dapat edukasi di sana.
ADVERTISEMENTS
Ada banyak makanan jadul yang belum tentu dibikin kalo nggak ada festival. Puas-puasin nyoba kuliner yang nyarinya agak susah ini.
Di Festival Kota Lama kamu bisa menemukan makanan jadul khas Semarangan. Ada gandjel rel, sejenis roti berwarna gelap dengan tekstur yang padat dan rasa yang manis banget yang cuma ada di Semarang. Roti ini dipanggang pake panggangan jadul. Ada juga kopi Arab, yaitu kopi yang dicampur dengan rempah-rempah. Kopi ini dibuat oleh warga etnis Arab sebagai obat rindu akan kampung halaman. Konon kalau minum kopi arab badan akan terasa hangat karena ada rempah-rempah di dalamnya. Selain itu ada juga pisang plenet, poffertjies (menu Belanda tapi jadi makanan favoritnya orang Semarang), es krim homemade yang dibuat dengan resep jadul, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENTS
Wayangan semalam suntuk sampe musik Jazz dan pop. Pagelaran seni di panggung utama nggak cuma yang jadul aja.
Festival Kota Lama dibuka dengan pertunjukan wayang semalam suntuk alias wayangan. Wayangan adalah tradisi orang Jawa yang biasanya dilaksanakan dalam rangka mensyukuri suatu kejadian dalam hidup. Pada hari berikutnya panggung utama yang tadinya digunakan untuk wayangan, digunakan untuk pagelaran musik jazz. Jazz dan Semarang sepertinya punya keterikatan tersendiri, karena tiap tahun selalu ada pagelaran musik jazz di Festival Kota Lama Semarang. Pemusik jazz seperti Niel Djuliarso, Indro Hardjodikoro, dan Tohpati unjuk kebolehan di panggung ini. Hari terakhir ditutup dengan penampilan Ten2Five yang seru. Tiap malam panggung nggak pernah sepi penonton.
ADVERTISEMENTS
Males rame-ramean ngantri makan atau berdiri nonton pertunjukan musik. Duduk manis sambil nonton film-film pilihan yang nggak pernah tayang di bioskop.
Untuk yang nggak terlalu suka dengan keramaian, lebih suka duduk-duduk santai, bisa memilih untuk nonton pertunjukan film. Film-film yang ditampilkan di sini adalah film-film alternatif yang tidak ditayangkan di bioskop. Film-filmnya adalah film karya anak bangsa. Tema pemutaran film di Festival Kota Lama 2018 ini dinamakan Kolaborasinema. Tema Kolaborasinema ini diangkat karena hampir mustahil untuk mengerjakan film tanpa kolaborasi. Acara ini disebut dengan bekerja sama dengan salah satu komunitas pecinta film di Semarang, Sineroom. Selain nonton film ada juga diskusi tentang film, diskusi dengan pembuat film, dan pemberian penghargaan.
ADVERTISEMENTS
Pagelaran busana modern dengan bahan kain batik Semarangan dan rame-rame pakai batik sebagai kain utuh. Semua ada di festival ini
Semarang punya batik bermotif khas Semarangan. Untuk memperkenalkan batik semarangan, ada pagelaran busana. Batik yang merupakan warisan budaya dibuat menjadi baju yang modern yang mengikuti perkembangan mode. Ada juga Komunitas Diajeng yang membuat acara Batik Jembrengan. Komunitas Diajeng lebih suka menggunakan batik sebagai kain utuh dan mereka ramai-ramai pakai kain batik di Festival Kota Lama.
ADVERTISEMENTS
Ke Kota Lama tanpa foto-foto ibarat makan sayur tanpa garam. Ada kesempatan untuk ikut Rally Foto juga kalo ada festival.
Kota Lama yang fotogenik selalu menarik untuk dijadikan objek foto. Apalagi kalau sedang ada festival, selain bangunan-bangunan lamanya jadi lebih cantik, ada banyak orang yang datang ke sana yang bisa menjadi objek. Oleh karena itu diadakanlah acara Rally Foto di Festival Kota Lama Semarang. Para peserta berlomba-lomba menangkap momen lewat bidikan lensa di Kota Lama Semarang.
Tak lupa kamu bisa menjelajah Kota Lama. Keliling Kota Lama dan sekitarnya sambil denger cerita bareng Bersukaria Walking Tour.
Menurutku ini adalah kegiatan paling seru yang bisa dilakukan di Festival Kota Lama Semarang, ikutan walking tour bareng Bersukaria Walking Tour. Dengan ikut tur jalan kaki ini, kita diajak untuk jalan santai menyusuri tiap sudut Kota Lama Semarang sambil mendengarkan sejarah gedung-gedung tua ini. Rutenya nggak cuma di Kota Lama aja, tapi hingga kampung-kampung padat penduduk di sekitar kawasan Kota lama dan pecinan alias chinatown-nya Semarang. Meskipun mesti jalan kaki sekitar 3 km, tapi puas.
Festival Kota Lama adalah agenda tahunan di Semarang. Kalau tahun ini belum bisa ikutan, mungkin bisa ikut tahun depan, kemungkinan besar di bulan September. Tiap tahun keseruannya juga beda-beda. Semoga tahun depan lebih seru ya. Konon ceritanya Pemkot Semarang lagi merenovasi area di kawasan Kota Lama Semarang, jalannya dipermulus dan rencana mau memasukkan kabel listrik ke dalam tanah. Wah, jadi lebih fotogenic lagi dong Kota Lama. Tahun depan jangan sampai kelewatan ya!