Perilaku wisatawan makin ke sini makin memprihatinkan. Tujuan traveling ya cuma foto, foto dan update instagram stories. Makna liburan untuk mempelajari budaya dan pengalaman baru pun kian memudar. Pergeseran budaya ini tentu tidak baik untuk destinasi yang dikunjungi maupun untuk pribadinya sendiri. Foto-foto boleh saja, tapi jangan hanya fokus di visual saja. Berinteraksi dengan masyarakat, mempelajari nilai luhur budaya setempat, hingga memahami kearifan lokal jadi hal yang kian dilupakan.
Contoh terbaru adalah kecerobohan salah satu wisatawan yang tengah berkunjung ke kraton Jogja. Saking pengennya foto selfie, dia sampai melanggar peraturan di kraton dengan menduduki tempat duduk Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Nggak cuma itu, dia juga menjatuhkan meja marmer di koleksi penting tersebut. Ngawur bener nih.
ADVERTISEMENTS
Hal tersebut viral setelah Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat GKR Hayu mengunggah kejadian tersebut di Twitternya
Katanya tulisan dilarang pegang dilarang foto itu mengurangi keindahan museum/pameran
Tp utk menghadapi jenis orang butuh konten tp ndak bisa baca gini gimana?
Ada yg mau duduk di pelenggahan dr HB VIII dan selfi, sukses nyamplak meja marmer pic.twitter.com/U00ENDGpHh
— GKR Hayu (@GKRHayu) December 16, 2019
GKR Hayu mencuit tentang wisatawan yang ngeyel untuk tidak menyentuh atau menaiki koleksi kraton Jogja. Jadi ceritanya ada wisatawan yang pengen selfie sembari duduk di pelenggahan Sri Sultan HB VII. Tanpa sengaja, ia menjatuhkan dan merusak meja marmer yang berada di tengah pelenggahan tersebut. Akhirnya meja pun terjatuh dan rusak. Hal ini pun menuai reaksi keras dari netizen, terutama yang tinggal di Jogja.
ADVERTISEMENTS
Si oknum pun telah meminta maaf dan bersedia mengganti kerugian, tapi nilai benda bersejarah kan bukan terletak pada materinya bukan?
Wisatawan tersebut telah meminta maaf dan bersedia mengganti kerugian yang diakibatkan perilakunya. Pihak kraton Jogja pun telah memaafkan dia. Hanya saja, nilai benda bersejarah seperti ini tak ternilai apabila jika dikonversi dalam bentuk uang.
ADVERTISEMENTS
Kalau kamu berkunjung ke kraton, perhatikan etika yang harus kamu patuhi di sana. Jangan sampai seperti wisatawan ini ya
Etika ketika mengunjungi kraton Jogja :
- Melepas topi jika masuk ke dalam kraton, untuk menghormati tempat yang kita datangi
- Duduk di tempat duduk yang semestinya, tidak menduduki sembarang tempat. Apalagi pelenggahan raja yang sudah ada larangannya untuk diduduki
- Mengajak foto abdi dalem boleh saja, tapi tidak boleh membelakangi kedathon
- Jangan selfie membelakangi abdi dalem karena abdi dalem adalah pegawai kraton yang seharusnya dihormati
- Berfoto dengan abdi dalem boleh saja, asal izin dan sopan ya
- Jangan menyentuh benda-benda koleksi kraton jika ada peringatan untuk tidak menyentuhnya
- Berpakaian sopan tentunya
Semoga ini jadi pelajaran bagi wisatawan lain yang berkunjung ke kraton agar lebih menghormati kraton dan peninggalannya di sana.