Dataran Tinggi Dieng terletak di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Dataran tinggi yang mempunyai ketinggian lebih dari 1.065 meter dari permukaan laut ini adalah satu daerah yang dikenal berhawa dingin. Daerah penghasil kentang dan sayur-sayuran ini memang jadi destinasi yang cocok untuk berlibur dengan panorama alamnya yang indah.
Dieng kini sedang mengalami musim kemarau. Di musim kemarau, ada fenomena unik yang muncul di sana yakni embun upas atau embun es. Tiap kemarau, embun upas sering hadir di Dieng dan kadang merusak tanaman yang ada di sana. Mau tahu kaya apa embun upas? Yuk simak aja ulasan Hipwee Travel kali ini.
ADVERTISEMENTS
Musim kemarau telah tiba. Embun upas pun datang melanda Dieng
Dieng adalah sebuah dataran yang dikelilingi oleh pegunungan. Karena letaknya tersebut, maka tanah di sana pun subur meskipun hawanya begitu dingin. Nah, di musim kemarau sekitar Juli-Agustus, Dieng bisa jauh lebih dingin dari biasanya. Tadi pagi (6/7) sudah muncul butiran es di rerumputan dan persawahan. Beberapa netizen membagikan foto-foto Dieng yang diselimuti es pada pagi hari tadi. Sebenarnya suhu di Dieng masih berkisar di angka 11-13 derajat Celcius. Namun saat malam hari bisa turun lagi. Di puncak musim kemarau, suhu bisa mencapai 0 derajat pada malam dan pagi hari. Di puncak musim kemarau, suhu di dini hari bisa mencapai minus lho!
ADVERTISEMENTS
Di video singkat ini juga tampak es telah turun di Dieng. Tampak es telah melapisi sebagian besar lahan pertanian di Dieng. Tanaman kentang pun terancam layu akibat embun upas ini
Dalam video tersebut tampak es sudah menyelimuti lahan pertanian di Dieng. Embun upas ini sebenarnya berbahaya untuk tanaman karena ketika ia cair terkena matahari, tanaman langsung layu. Jadi embun ini dibenci oleh petani namun disukai oleh wisatawan yang tengah berkunjung ke Dieng. Beberapa tahun lalu, bahkan nggak cuma embun, es yang tebal menumpuk sampai berbentuk seperti potongan es batu. Semoga kali ini nggak begitu parah ya embunnya, agar ladang masyarakat Dieng nggak rusak.
ADVERTISEMENTS
Apa kabar dinginnya Dieng saat Dieng Culture Festival tahun ini? DCF selalu dihelat saat Agustus, di mana saat itu adalah puncak musim dingin
Dieng Culture Festival selalu diadakan saat bulan Agustus, ketika puncak musim dingin tiba. Pada DCF 3 tahun lalu, saya juga mengalami Dieng yang begitu dingin hingga menembus -2 derajat Celcius. Nggak nyangka padang savana di Bukit Pangonan jadi berwarna putih padahal aslinya coklat. Foto di atas bisa jadi gambaran betapa dinginnya Dieng saat itu. Hawa dingin selalu jadi nilai plus saat ada event DCF. Ya agar lebih terasa romantis gitu, hehe.
Jadi, makin pengen datang ke Dieng ‘kan? Kamu yang ikut ke Dieng Culture Festival, jangan lupa jaketnya ya. Hehehe…