Belum lupa ingatan kita akan tragedi hilangnya 2 pendaki di Gunung Semeru akhir bulan Mei lalu. Meskipun akhirnya selamat, kejadian ini cukup bikin kita semua was was dengan banyaknya kasus seperti ini. Tak selang berapa lama, lagi-lagi ada pendaki hilang di gunung yang sama. Kali ini pendaki asal Swiss bernama Lionel de Craux (26) yang mendaki pada tanggal 3 Juni. Dan kabar buruknya, dia mendaki secara ilegal alias tidak mendaftar secara resmi. Duh, kok begini terus sih!
ADVERTISEMENTS
Dia menghilang di Semeru setelah dalam sehari naik dari basecamp Ranupani tanpa registrasi. Kok bule ya sama aja ya, masa bayar aja nggak mau sih
Gunung Semeru kembali digemparkan dengan kasus hilangnya pendaki. Belum genap sebulan dua pendaki asal Cirebon yang ditemukan selamat setelah mampu survive selama 4 hari, kali ini ada pendaki dari Swiss yang hilang saat mendaki pada tanggal 3 Juni lalu. Informasi ini dibenarkan oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bahwa ada pendaki yang hilang di gunung tersebut.
“Mereka langsung menuju lokasi pendakian tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke pos pendakian dan tanpa registrasi,” ujar John Kennedie (Kepala Balai Besar TNBTS)
ADVERTISEMENTS
Dalam satu hari ia langsung menuju puncak Mahameru dari basecamp, gimana sih kronologisnya? Kok nekat banget bule ini!
Pada awalnya Lionel de Craux bersama kawannya Alice Guignard datang ke Pos Ranupani pada Jumat, 3 Juni 2016 untuk mendaki Gunung Semeru. Mereka berdua sampai di sana pukul 07.00 WIB. Sesampainya di sana mereka tidak melakukan pendaftaran selayaknya pendaki lainnya. Alhasil, Lionel dan Alice langsung mendaki begitu saja, yang artinya mereka berdua berstatus ilegal. Padahal harus ada briefing dan pendataan sebelumnya bagi pendaki Semeru di Pos Ranupani.
Mereka butuh 3 jam lebih 22 menit untuk sampai ke Ranu Kumbolo. Terhitung cepat untuk ukuran pendaki. Di Ranu Kumbolo mereka langsung menuju Kalimati dan sampai di pos terakhir yang diijinkan untuk mendaki ini pada pukul 11.55 WIB. Sebuah pendakian super cepat dan nekat! Dari bawah sampai atas hanya dalam 5 jam. Normalnya pendaki butuh istirahat di Ranu Kumbolo atau Kalimati untuk bermalam (butuh 2 hari perjalanan santai Ranupani-Kalimati).
Tidak cukup di situ saja, mereka langsung menuju Puncak Mahameru saat itu juga. Mereka sampai di Watu Gedhe pada pukul 14.01 WIB. Kemudian Alice akhirnya menyerah dan memutuskan untuk turun ke bawah pada pukul 15.47 WIB. Karena tidak tahu jalan pulang ke Kalimati, Alice lalu tersesat dan akhirnya menunggu di bukit dekat Arcopodo. Sementara Lionel tetap menuju Puncak Mahameru di waktu terlarang itu (Puncak Mahameru hanya aman didaki sampai jam 9 siang).
Alice yang menunggu di sana sampai 2 hari tidak melihat sosok Lionel lagi sejak saat itu. Dia yang mulai lemas akhirnya ditemukan oleh pendaki yang kebetulan sedang naik pada hari Senin, 6 Juni. Dia kemudian dievakuasi ke bawah pada keesokan dan melapor bahwa kawannya telah hilang selama 2 hari. Sungguh sangat disayangkan kejadian ini.
ADVERTISEMENTS
Tim SAR dikerahkan besar-besaran untuk mencari survivor. Sudah 7 hari sejak ia menghilang, apakah ia masih selamat? Semoga demikian adanya
“Keesokan harinya Tim Advance berjumlah 20 orang terdiri dari porter, saver, gimbal alas, dan SAR mencoba melakukan pencarian di titik-titik terakhir korban diketahui keberadaannya. Namun, sampai malam ini belum membuahkan hasil,” tegas John.
Sejak dilaporkan pada tanggal 7 Juni, keesokan harinya dilakukan pencarian besar-besaran untuk menemukan survivor yang telah hilang selama beberapa hari. Beliau juga menginformasikan ke kedutaan tentang hilangnya WNA berkewarganegaraan Swiss ini yang mendaki Semeru secara ilegal.
Semoga segera ditemukan dalam keadaan yang terbaik. Mari kita doakan bersama.