Viral Pendaki Dugem Massal di Savana Propok Lombok. Langgar New Normal dan Etika Pendakian!

Dugem Massal di Gunung

Pada dua bulan ke belakang, beberapa pendakian gunung kembali dibuka. Meski Gunung Rinjani belum dibuka, namun pengunjung diperbolehkan mendaki di sekitar Rinjani. Salah satu destinasi yang disukai pendaki adalah Savana Propok. Hal ini dikarenakan tempatnya begitu indah dan tidak perlu mendaki terlalu lama. Betah sih kalau camping dengan pemandangan begini.

Namun, justru terjadi masalah baru saat dibuka. Sekelompok pendaki justru viral karena melakukan dugem massal di Savana Propok baru-baru ini. Video tersebut viral di Instagram @mountnesia dan mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak. Kok ya dugem di atas gunung sih? Kurang kerjaan banget ya.

ADVERTISEMENTS

Sekelompok pendaki berusia remaja bernyanyi dan berjingkrak ala dugem massal di Savana Propok beberapa hari lalu

View this post on Instagram

BEREDAR video di beberapa platform sosmed, sejumlah muda-mudi pendaki melakukan ‘dugem massal’ di salah satu Bukit yang dijadikan lokasi camping, diduga di wilayah Lombok Timur. Belum diketahui kejadian tepat dan kapan, namun pantauan akun pengelola Savana Propok Lombok, bahwa para pengelola bukit geram dengan aksi-aksi seperti ini. Update terakhir info salah satu pengunjung melalui DM, kejadian tgl 1 Agustus malam. Kebetulan ada pengunjung yg juga memvideokan dari jauh. Siapapun pelakunya berapapun jumlahnya, tindakan seperti sangat tidak terpuji. Alam harusnya dijaga, keindahannya dipelihara, tidak dengan tindakan yang tidak-tidak. Namun, tidak serta merta juga kita mengedepankan bully. Para pelaku harus diberi peringatan dan edukasi dengan cara-cara yg persuasif, tegas. Karena pelakunya tidak hanya satu, butuh upaya extra dari semua pihak. Ctt : maaf suaranya dimatiin karena sesuatu,

A post shared by PENDAKI GUNUNG INDONESIA (@mountnesia) on

Savana Propok di Gunung Rinjani, Lombok, menjadi perbincangan hangat warganet hari ini. Destinasi ini jadi heboh  setelah munculnya video sekelompok anak muda yang menggelar dugem massal di savana dengan pemandangan cantik tersebut. Dalam video tersebut tampak anak-anak muda berjingkrak-jingkrak sembari bernyanyi dan mengeluarkan penerangan ala dugem di diskotik. Entah apa yang sebenarnya mereka lakukan yang jelas hal ini bertentangan dengan izin pendakian mereka yakni camping di Savana Propok.

Viral Pendaki Dugem Massal di Savana Propok Lombok. Langgar New Normal dan Etika Pendakian!

savana propok lombok via www.instagram.com

ADVERTISEMENTS

Kejadian itu lantas membuat geram, baik pengelola dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bebidas dan pihak TNGR. Tak terkecuali warganet dong

Viral Pendaki Dugem Massal di Savana Propok Lombok. Langgar New Normal dan Etika Pendakian!

savana propok via www.instagram.com

Apa yang mereka lakukan pada malam itu tentu salah dalam beberapa aspek. Pertama, gunung adalah alam bebas yang harus dijaga bukan untuk teriak-teriak seperti itu. Itu melanggar norma paling mendasar seorang pendaki. Dilarang bersuara keras di gunung apalagi nyanyi-nyanyi ala dugem massal tersebut. Kedua, izin mereka adalah camping. Jadi apa yang mereka lakukan sudah kelewat batas. Tujuan mendaki gunung bukan untuk seperti itu, melainkan lebih menjaga dan mencintai alam, bukan mengeksploitasi alam seperti itu. Ketiga, mereka tidak melakukan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan mengenakan masker. Udah banyak banget nih yang dilanggar.

Viral Pendaki Dugem Massal di Savana Propok Lombok. Langgar New Normal dan Etika Pendakian!

sudah dilarang masuk ke rinjani via www.instagram.com

“Dampak dugem kami tutup sementara yah dan kedepan kami akan terima pengunjung yg btul btul paham etika mendaki. Dengan berbagai pertimbangan, mulai dari hari Sabtu 8 Agustus 2020 sampai batas yang tidak ditentukan, Savana Propok kami tutup kembali,” akun Instagram @savana_propok_lombok.

Nah, benar kiranya bila pendaki tersebut dimasukkan daftar hitam dan dilarang masuk ke Taman Nasional Gunung Rinjani di masa mendatang. Hal itulah yang tengah dilakukan oleh pengelola. Mudah-mudahan jadi pelajaran buat kita semua agar lebih menghormati alam.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo