Jomblo yang suka jalan-jalan memang serba salah. Di satu sisi dia butuh hiburan biar hidupnya nggak monoton (maklum, fakir kasih sayang). Di sisi lain sering dianggap nggak ada kerjaan gegara aktivitasnya jalan-jalan melulu. Banyak pihak yang mengomentari aktivitas traveling adalah sebuah manifestasi dari sebuah pengangguran terselubung. Padahal kan, mana mungkin bisa sering jalan kalau nggak ada kerjaan. Oke deh, tenang-tenang. Kali ini Hipwee Travel bakal kasih kamu semangat baru biar tetap pantang minder gara-gara cuma diomongin orang tanpa dasar. Pelan-pelan aja bacanya, nggak usah buru-buru. Hehe
ADVERTISEMENTS
Jalan-jalan bukan berarti kami penggangguran. Lha emang duitnya datang dari mana, daun-daunan?
Banyak sekali opini orang lain yang kurang mengenakkan terhadap pecinta traveling. Seringkali pejalan dianggap sebagai anak muda yang nggak jelas, awut-awutan bahkan nggak ada kerjaan alias pengangguran. Apa alasan komentar tersebut juga kurang bisa dipahami. Bagaimana bisa anak muda yang pengangguran dan nggak ada kerjaan bisa keliling Indonesia buat sekedar jalan-jalan. Emang jalan-jalan nggak butuh uang? Emang bayarnya pake daun-daunan? Kan enggak begitu. Nggak logis lah alasan traveler dianggap anak muda yang nggak jelas masa depannya.
ADVERTISEMENTS
Perlu kamu tahu, pekerjaan kami-lah yang menuntut untuk jalan-jalan. Kok dianggap kami kurang kerjaan?
Banyak sekali macam pekerjaan di dunia, Pak, Bu. Nggak cuma kantoran ala PNS maupun karyawan swasta yang banyak lemburnya. Di dunia kreatif macam sekarang definisi pekerjaan sudah bergeser dibanding beberapa generasi lalu. Bekerja tidak harus di kantor, bisa di cafe, co working space ataupun di alam bebas juga bisa. Asalkan ada koneksi internet dan laptop yang bagus, semua bisa dikerjakan di manapun. Bahkan kantor tempat kerja pun seringkali mengirim pekerjanya untuk ke daerah lain secara rutin. Jadi memang pekerjaan remote yang jauh dari kantor bukan hal yang aneh lagi. Paham kan?
ADVERTISEMENTS
Toh, kalaupun kami nggak ada kerjaan. Bukan urusan Anda untuk berkomentar merendahkan, kan? Mending ikutan jalan daripada nyinyir-nyinyiran
Ya jujur saja tidak terlalu penting sih cibiran maupun nyinyiran yang orang katakan tentang aktivitas kami. Toh yang merasakan manfaat dan mendapatkan benefitnya juga kami sendiri. Tapi begini, kamu semua perlu tahu bahwa komentar merendahkan seperti itu tidak akan pernah merendahkan siapapun kecuali kamu sendiri. Kami yang kamu anggap sebagai anak muda luntang lantung nggak ada kerjaan, tidak akan jatuh sedikitpun dengan pendapat semacam itu. Justru makin terpacu untuk mengenalkan indahnya Indonesia kepada kamu semua. Orang-orang yang nggak bisa liburan daniri kepada kami yang bisa setiap saat melakukannya.
ADVERTISEMENTS
Kita lihat saja nanti, siapa yang lebih sukses di masa depan. Saya yang dianggap nggak ada kerjaan atau Anda yang rajin berkomentar
Boleh lah berkelakar bahwa orang-orang macam kami nggak punya gemilangnya harapan dan cerahnya masa depan. Silakan kalau menganggap kami nggak ada kerjaan alias pengangguran. Itu hak kamu-kamu semua. Kita bersaing saja bagaimana?
Lihat saja siapa yang bakal lebih sukses di masa depan. Aku yang menurutmu nggak ada kerjaan atau kamu yang nggak pernah sempat liburan? Haha…
Aku sangat yakin setiap rezeki sudah ditentukan Illahi. Kita cuma berusaha mengikuti takdir kita masing-masing. Dan percayalah, pengalaman traveling akan membuat hatimu makin kaya dan pikiranmu lebih terbuka. Dua hal itu sih yang jadi kunci kesuksesan di masa depan.
ADVERTISEMENTS
Terakhir, perlu diketahui kalau hidupmu terlalu berharga untuk dihabiskan di kantor mengais rupiah yang tak seberapa. Kesehatan fisik dan pikiranmu harus kamu jaga dengan berwisata.
Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat di kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun yang tidak seberapa.
-Seno Gumira Ajidarma-
Pekerjaan rutinitas nan membosankan lama kelamaan akan membunuh jiwa dan fisikmu. Untuk itu perlulah manusia setidaknya setahun dua kali liburan biar kembali fresh pikirannya. Jangan abaikan kesehatanmu untuk terus bekerja. Ingat, kamu punya masa depan akan hidupmu sendiri yang harus kamu jaga. Daripada nyinyir mending kamu juga ikutan berwisata. Biar hatimu nggak iri sama kita-kita. Hehehe.
Yah, hidup itu memang pilihan. Terserah kamu mau ambil pilihan yang paling sesuai untuk kehidupan kamu. Hal yang terpenting adalah kamu harus respect terhadap pilihan hidup orang lain. Berkomentar positif dan tidak berburuk sangka adalah hal yang mudah kamu lakukan agar tidak saling menyakiti orang lain.
Jadi nih bersaing, siapa yang akan lebih sukses nantinya? Berani? Hehe.