Apa belakangan ini kamu merasa kedinginan? Udara dingin memang sedang menyelimuti berbagai wilayah, termasuk Dieng yang terletak di Jawa Tengah. Biasanya suhu di dataran tinggi tersebut memang sudah bikin menggigil. Setelah ada serangan udara dingin, kondisinya jadi makin menjadi-jadi. Bahkan sampai muncul embun es di Dieng! Fenomena yang cukup langka nih, seolah sedang di luar negeri.
Sekilas embun es di Dieng tampak seperti salju. Kemunculannya pun membuat banyak orang penasaran, apalagi Indonesia nggak pernah mengalami musim dingin. Nggak heran kalau wisatawan berbondong-bondong datang ke Dieng. Seperti apakah kondisi di sana?
ADVERTISEMENTS
Embun es yang indah menyelimuti kawasan Dieng. Fenomena ini terjadi karena udara dingin yang menandakan puncak musim kemarau
Frost and frozen dew have spread at Dieng Plateau, Central Java, bringing a temperature of -3 degrees Celsius on Sunday morning. #Dieng pic.twitter.com/Evig1u82cr
— Alex Journey (@alexjourneyID) July 26, 2020
Selama beberapa hari terakhir, tampak embun es menyelimuti dedaunan dan rumput di lapangan Candi Arjuna Dieng. Suhu udaranya mencapai minus 3 derajat Celcius pada Minggu (26/7). Biasanya fenomena embun upas ini terjadi setiap tahun pada Juli hingga September. Kristal es yang indah akan menyelimuti wilayah Desa Dieng Kulon dan Desa Dieng Wetan, dengan kawasan Candi Arjuna sebagai pusat terdampaknya.
Kemunculan embun es di Dieng terjadi akibat hawa dingin yang menyerang berbagai wilayah. Banyak warganet yang keheranan sehingga kata kunci dingin, Dieng, dan Lawu sempat menjadi trending topic di Twitter. Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menjelaskan, udara dingin yang terjadi beberapa hari terakhir menandakan puncak musim kemarau akan datang. Suhu menjadi lebih rendah pada malam menjelang pagi hari. Bahkan bisa muncul embun es di wilayah tertentu seperti Dieng.
ADVERTISEMENTS
Keindahan Dieng yang diselimuti embun es membuat banyak orang penasaran. Bahkan jumlah wisatawan bertambah hingga tiga kali lipat!
Sekilas, embun es di Dieng tampak seperti salju yang indah. Fenomena ini membuat banyak orang ingin melihatnya, apalagi Indonesia memang nggak mengalami musim salju. Itulah yang membuat wisatawan berbondong-bondong datang ke Dieng. Biasanya mereka datang seawal mungkin karena embun es sudah mencair sekitar pukul 8 pagi akibat terkena sinar matahari.
Dilansir dari Kompas, jumlah wisatawan mencapai 1.200 orang pada Sabtu (25/7). Jumlahnya terhitung naik hingga tiga kali lipat karena saat ini Dieng dibuka hanya untuk turis dari DIY dan Jawa Tengah saja. Dieng baru akan dibuka untuk umum pada 1 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENTS
Agar tetap aman selama pandemi, pihak pengelola menerapkan protokol kesehatan. Jumlah wisatawan yang masuk juga dibatasi
Kini pihak pengelola Dieng lebih berhati-hati untuk mencegah penyebaran virus corona. Jumlah wisatawan yang masuk ke kelompleks Candi Arjuno dibatasi hanya 140 orang untuk setiap putaran. Mereka diingatkan untuk mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker. Pihak pengelola juga mengingatkan turis untuk menjaga jarak melalui pengeras suara dan menyediakan tempat cuci tangan di beberapa titik objek wisata.
Yang nggak kalah penting, para pengunjung diminta untuk memakai jaket tebal. Jadi tubuh mereka bisa cukup hangat di tengah serangan udara dingin Dieng. Semoga semua peraturan itu dipatuhi para wisatawan sehingga nggak terjadi penularan virus.