Lembang merupakan kawasan wisata di Bandung yang memesona. Banyak sekali destinasi wisata hits yang bisa kamu temukan di sana. Sebut saja De’ Ranch Lembang, Grafika Cikole, The Lodge Maribaya, Farm House Susu Lembang dan lain sebagainya. Lembang punya puluhan obyek wisata yang dijamin akan memanjakanmu kala berkunjung ke Bandung.
Namun di balik keindahan Lembang, ada bahaya besar pula yang mengancam masyarakat Bandung di masa depan. Ancaman tersebut bernama sesar Lembang, sebuah patahan di lempeng bumi tepat di bawah kawasan Lembang. Konsekuensi berada di atas sebuah sesar adalah gempa bumi yang diakibatkan bergesernya sesar tersebut. Nah, ternyata sesar Lembang punya kekuatan besar yang selama ini tersimpan di bawah tanah yang sewaktu-waktu bisa menjadi gempa bumi dengan kekuatan yang cukup besar.
ADVERTISEMENTS
Warga Bandung harus tahu kalau potensi gempa di Bandung cukup besar karena ada sesar Lembang yang melintang sepanjang 29 km
Sesar adalah retakan pada lempeng kerak bumi yang bergeser. Di negara seperti Indonesia yang merupakan cincin api (ring of fire) tak asing dengan istilah sesar. Salah satu sesar yang cukup jadi perhatian adalah sesar Lembang. Sesar Lembang membentang sekitar 29 km dari mulai Gunung Manglayang-Tebing Keraton-Gunung Batu. Dalam setiap keberadaan sesar, pergerakannya akan berpotensi menciptakan gempa bumi. Tak terkecuali dengan sesar Lembang yang diprediksi akan jadi ancaman bencana di masa depan. Pergeseran sesar yang membentang di utara kota Bandung ini bisa menciptakan kerusakan yang fatal mengingat padatnya penduduk di kawasan Lembang dan sekitarnya.
ADVERTISEMENTS
Kalau terjadi gempa, berapakah magnitudo gempa di sesar Lembang? Bagaimana kerusakan yang akan terjadi di sana?
“Jika melihat peta (dampak), gempa goncangan hingga ke Kota Bandung itu setara 8-9 MMI (Modified Mercalli Intensity) atau bahkan lebih. Itu setara dengan gempa Lombok,” ujar Peneliti Senior Danny Hilman seperti dikutip dari Detik.
Berdasarkan pendapat para ahli, sesar Lembang bisa memicu gempa dengan magnitudo 6,5-7 SR. Besarnya gempa ini kurang lebih sama dengan gempa Lombok. Jika itu terjadi, kawasan Lembang akan mengalami kerusakan yang cukup parah mengingat lokasinya yang berada di pusat gempa. Tak terkecuali Kota Bandung pun akan mengalami kerusakan yang cukup parah jika itu benar-benar terjadi. Bisa dibayangkan bukan? Sayangnya, sampai saat ini tidak ada yang bisa memprediksi kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi. Satu yang pasti, potensi itu besar kemungkinan terjadi.
ADVERTISEMENTS
Bandung memang terancam gempa bumi dari Sesar Lembang. Lantas apa yang harus jadi persiapan jika bencana itu tiba-tiba datang?
Penduduk kota Bandung berjumlah sekitar 2,5 juta jiwa. Jika dikalkulasi dengan kabupaten di sekitarnya seperti Bandung Barat, Cimahi dst, jumlahnya bisa mencapai 5 jutaan jiwa. Jumlah penduduk sepadat ini akan sangat beresiko jika terjadi gempa bumi yang berpusat di sesar Lembang dengan kedalaman relatif dangkal, sekitar 10 km. Ratusan ribu penduduk bisa terdampak gempa. Apalagi Bandung dibangun di tanah yang dulunya bekas danau purba.
Dengan berbagai fakta di atas, kerusakan akibat gempa bisa sangat massif dan banyak bangunan yang rusak bahkan roboh. Apalagi bangunan yang konstruksinya tidak tahan gempa. Jarak dari sesar Lembang ke Bandung cuma sekitar 3-5 km. Artinya kota Bandung harus bersiap dengan skenario gempa bumi ini. Ya kita sih berdoa semoga tidak terjadi ya, tapi kalau namanya gempa yang tidak bisa diprediksi, kita cuma bisa meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan.
ADVERTISEMENTS
Kalau sudah tahu potensi gempa, lalu kita bisa apa? Persiapan apa saja yang mesti dilakukan?
Sebagai penduduk Indonesia, sudah seharusnya kita semua akrab dengan fenomena gempa bumi. Mari kita contoh Jepang, sebagai negara yang berkali-kali mendapat gempa besar, mereka siap dan beradaptasi dengan kondisi alam. Sayangnya, kita semua masih mudah takut dan lebih percaya dengan berita HOAX. Seharusnya dengan informasi kawasan yang rawan bencana, kita semua bisa lebih meningkatkan persiapan dan kewaspadaan sehingga bisa menghadapi bencana jika sewaktu-waktu datang.
Pertama, pahami dulu kawasan tempat tinggalmu masuk zona rawan bencana atau tidak. Jika iya, pelajari jaraknya, potensi magnitudo gempa, dan potensi kerusakan yang akan dihasilkan. Lalu pelajari tempat evakuasi jika gempa terjadi. Jika kamu mau bangun rumah, sebisa mungkin yang tahan gempa. Mahal sedikit nggak masalah, asalkan ketika gempa terjadi kamu masih punya waktu untuk menyelamatkan diri. Sejatinya yang menghilangkan nyawa bukanlah gempanya, namun bangunan roboh. Ketika terjadi gempa sebaiknya kamu ingat-ingat 11 tips aman saat gempa ini.
Terakhir, jangan takut, tetap optimis dan mari lebih tingkatkan kesiapsiagaan jika suatu saat gempa itu terjadi!