Dalam dunia fotografi, ada berbagai macam teknik fotografi. Namun ada satu teknik yang mampu membuat banyak orang tertarik, yaitu timelapse photography. Timelapse merupakan teknik pengambilan banyak foto atau gambar dengan menggunakan interval waktu dalam sebuah momen dan satu sudut pandang. Contohnya, pengambilan foto detik-detik terbitnya matahari.
Sebenarnya tujuan dari teknik ini biasanya digunakan untuk kebutuhan video. Kamu mungkin pernah menemukan bagaimana sebuah footage (bagian terkecil dari sebuah video) dalam sebuah film berisi pergerakan objek dalam sebuah frame. Contohnya seperti ini:
Nah kali ini Hipwee Travel mau kasih tahu kamu bagaimana caranya mengabadikan momen yang jarang sekali kita temui dengan teknik timelapse. Biar jalan-jalanmu ada bekasnya, sekaligus bukti buat dipamerin ke teman-teman.
ADVERTISEMENTS
Kamera DSLR atau gadget-mu jadi alat yang wajib. Gimana mau motret timelapse kalau kamu nggak punya alat buat motretnya
Ada dua alat yang bisa membantu kamu memakai teknik timelapse. Pertama, kamu bisa gunakan kamera pro seperti DSLR. Kedua, kamu bisa pakai smartphone-mu sendiri.
Cara pertama memang agak ribet, sebab kamu perlu meng-install aplikasi khusus pada kamera. Selain itu, kamu juga perlu memindahkan foto-foto timelapse tersebut ke komputer, lalu menyuntingnya di aplikasi video editor. Namun satu keunggulan jika kamu menggunakan alat ini adalah resolusi. Kamu bisa mendapatkan resolusi tinggi kalau menggunakannya.
Cara kedua bisa sangat mudah sekali. Hipwee Travel yakin kamu semua sekarang sudah memiliki smartphone, dan itu jadi barang yang wajib dibawa ke mana-mana, terutama saat traveling. Menggunakan smartphone itu sangat mudah untuk foto timelapse. Soalnya, ada beberapa aplikasi timelapse, seperti Microsoft Hyperlapse Mobile, Lapse It, Time Lapse Camera, Picpac, Time Lapse Video Recorder dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENTS
Selanjutnya, kamu harus bikin rencana terlebih dahulu untuk memilih obyek apa yang ingin kamu abadikan
Orang yang menjadikan hingar bingar perkotaan dalam sebuah teknik timelapse memang ada, tapi buat kamu yang suka traveling dan suka mencari kedamaian, rasanya bakal bosan deh kalau kamu mengambil objek tersebut. Betul?
Makanya, hasil timelapse-mu akan lebih indah jika kamu mengambil latar tempat pegunungan dan lautan. Baiknya kamu mengambil pergerakan alam sebagai objek, seperti matahari, bulan, bintang, dan fenomena alam lainnya. Kalau kamu mau bikin sebuah timelapse pergerakan matahari, hal yang perlu kamu ingat adalah jangan sampai lupa memperhatikan ke arah mana matahari bakal melakukan pergerakan.
ADVERTISEMENTS
Selain alat utama untuk potret, yaitu kamera, kamu juga jangan lupakan peran tripod atau gorilla pod-mu. Biar setiap gambar yang diambil konsisten
Ibarat sebuah hubungan, bisa dibilang tripod, gorilla pod atau alat bantu sejenis lainnya merupakan sahabat. Alat bantu tersebut dapat memudahkan kamu supaya hasil jepretanmu konsisten. Coba kalau tak ada alat tersebut, selain kerepotan memegang kamera berlama-lama, hasil framing-mu pun bakal nggak konsisten. Kalau ada alat ini nggak bakal ada yang namanya goyang.
Kalau kamu pakai gadget-mu jangan lupa buat membawa alat bantu supaya nggak goyang, seperti selfie stick misalnya. Selfie stick-mu nanti bisa membantu gadget kamu agar tak langsung bersandar langsung pada tanah dan juga supaya nggak gampang goyang.
ADVERTISEMENTS
Jangan salah menempatkan kamera karena framing merupakan hal yang penting
Memosisikan kamera tentu bakal jadi sesuatu yang penting. Pastikan gambar yang hendak kamu ambil nanti nggak ada “kebocoran”, entah itu di sisi sebelah atas, bawah, kanan ataupun kiri. Ketelitianmu sangat diperlukan dalam momen ini. Jika pemosisian kameramu terlaksana dengan baik, maka hasilnya pun akan ciamik pula. Kalau bisa presisi yak!
ADVERTISEMENTS
Menggunakan DSLR dalam teknik timelapse ternyata nggak sulit-sulit amat. Apalagi kalau pakai smartphone, tinggal pencet-pencet doang 😀
Seperti dijelaskan tadi, ada dua alat yang bisa kita gunakan untuk ber-timelapse. Dan saat kita menggunakan DSLR ternyata nggak susah. Caranya, atur kamera di mode Aperture Priority. Hal tersebut dilakukan agar pencahayaan bisa teratasi.
Kemudian, atur ISO. ISO yang tinggi adalah posisi di mana kita berada dalam suasana gelap, seperti waktu jelang terbit matahari. Sedangkan ISO rendah untuk suasana cerah, seperti suasana senja menjelang matahari terbenam. Selain itu, jangan lupa atur white balance.
Sebelum benar-benar memotret dan membiarkan kameramu memotret otomatis, atur Intervalometer. Contohnya bisa kamu pilih setting-an, 10 foto per menit. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan 600 foto dalam satu jam. Auto Exposure Lock pun jangan luput untuk dipencet biar pencahayaan kameramu teratur secara otomatis.
Habis itu, tekan Shutter pada kameramu. Tinggal ditunggu deh beberapa waktu itu kameranya. Jangan ditinggal begitu saja yak. Kalau hilang entar bukan cuma fotonya, tapi juga kameranya. Hahaha. Terakhir, kamu perlu memindahkan foto-foto tersebut dan mengonversinya menjadi sebuah video pada aplikasi sunting video di perangkat komputermu.
Selain kamera DSLR, kamu juga bisa pakai smartphone. Aplikasi-aplikasi timelapse gratis banyak banget kok yang tersedia. Caranya nggak beda jauh, bisa lebih sederhana malah. Kamu paling nanti tinggal atur waktu interval setiap jepretan. Keuntungan lain menggunakan smartphone adalah biasanya bisa langsung dikonversi ke dalam bentuk video. Bisa ditambahkan lagu juga pula.
Bagaimana? Ternyata nggak sesulit yang dikira ‘kan? Sekarang kamu nggak perlu bingung lagi deh buat bikin timelapse sebuah fenomena alam yang terjadi ketika kamu lagi traveling. Selamat mencoba yak. Kasih tau Hipwee kalau sudah jadi. 🙂