Makin kemari, tempat wisata beserta sarana pra-sarananya yang awalnya bertujuan untuk meningkatkan daya tarik pengunjung sebagai tempat refreshing, perlahan beralih fungsi. Dibuat apalagi, kalau bukan pacaran. Pacaran yang hanya berduaan, perginya pas musim hujan dan bukan hari libur alias pas sepi-sepinya. Ya, sudah jadi rahasia umum juga nampaknya, kalau sebuah tempat wisata kini malah dijadikan tempat mesum oleh para pelaku pacaran. Nah, buat kamu-kamu para perempuan nih, tingkatkan kewaspadaanmu berkali-kali lipat, kalau pacarmu tiba-tiba ngajak ke tempat-tempat ini ya girls.
Hati-hati, jaga diri, jaga nama baik keluarga ya…
ADVERTISEMENTS
1. Terlepas dari hari libur atau enggak, waspadalah ketika cowokmu tiba-tiba ngajak liburan ke tempat nan jauh di sana dan nginep di kendaraan. Duh!
“Sayang, weekend ini ke Toraja yuk..”
“Weekend ini banget? Tiket pesawat ngedadak nggak mahal ya?”
“Via darat dan laut aja sayang biar seru dan aku bisa kenal kamu lebih deket di perjalanan. Hehehe. Jadi, dari Jakarta kita bisa naik bus dulu ke Surabaya, terus naik kapal laut ke Makassarnya, baru dari Makassar ke Toraja, gimana sayang?”
Yang begini mah, dienggakin aja. Tolong pekalah, pada rencana traveling yang kurang masuk akal dan nggak bisa dinalar macam ini. Segembel-gembelnya, sebackpacker-backpackernya, nggak se-buang-buang waktu ini juga sih. Pikir deh, berapa malam yang bakal kamu abisin sama cowokmu ini? Yakali, di dalem bus pas gelap nggak bisa “ngapa-ngapain”? Ya, gitu deh~
ADVERTISEMENTS
2. Oke perjalanannya nggak malem, dan nggak jauh pula. Tapi cowokmu tiba-tiba minta nginep villa, di daerah yang dingin misalnya. Ehmm.. agak kudu waspada juga ya, girls~
“Beb, besok ulang tahunku kita rayain di Jatim Park, yuk.”
“Asik, lama nggak main roller coaster nih. Bukanya kan jam 10, berangkat shubuh kali ya dari Surabaya sini? Paling lama kan tiga jam, bisa sarapan dulu.”
“Duh, aku nggak suka nyetir pagi beb, ngantuk bawaannya. Malem ini aja ya, kita sewa villa dulu semalem di sana.”
Sekali lagi, sebagai perempuan pekalah dan jangan mudah termakan bujuk rayu atau rayuan lelaki, walau kamu mengaku telah mengenalnya sekalipun. Misal jarak domisili tempat kalian ke tempat wisata yang dituju nggak terlalu jauh, katakanlah bisa ditempuh dalam waktu kurang dari lima jam. Aneh aja sih, kalau tiba-tiba pacarmu yang biasanya pelit itu ngajak nyewa villa atau homestay atau apalah sejenisnya, dan hanya sekamar dengan dalih penghematan. Kalau mau ya sewa dua kamar, kalau enggak udah batalin aja.
ADVERTISEMENTS
3. Kalau kamu kira mesum di pantai nggak bisa dilakukan, kamu salah. Kalau cowokmu ngajakin ke pantai perawan hanya berdua aja, itu bisa jadi masalah
“Ma, ke pantai yuk besok.”
“Asik, lama nggak ke pantai. Sama siapa aja nih pa? Aku ajakin si Sheila ya..”
“Jangan ah, kita berdua aja. Aku pengen quality time sama kamu.”
“Oh so sweet. Ke pantai X itu kan pa yang ngehits itu?”
“Jangan, itu terlalu mainstream. Kita ke pantai Z aja, di daerah AB, itu masih perawan, belum banyak orang tahu.”
Apapun bisa terjadi girls, walau di alam bebas sekalipun. Kalau diajakin ke pantai perawan berdua, plis ajakin temen kamu, sahabat kamu, saudara kamu, orang tua kamu, atau gebetan kamu. Kalau dia keukeuh nggak mau, yaudah ganti pantai yang sudah ramai dan terkenal. Kalau dia nggak mau, suruh ke laut aja sana sendirian. Pastikan kamu paham dengan geliat aneh cowokmu ya. Jangan beraneh-aneh ria…
ADVERTISEMENTS
4. Aktivitas camping agaknya perlu diwaspadai juga. Di manapun itu, tolong jangan pernah mau kalau diajakin camping berdua, terlebih dalam satu tenda saja
“Camping yuk say..”
“Boleh. Berapa orang? Dimana sayang?”
“Berdua ajalah, malas aku kalau banyak orang nanti rempong. Deket-deket sini aja, Goa Cemara gimana? Entar aku sewain tenda deh.”
“Okelah, bayar sendiri-sendiri nggak papa kok. Sewa dua tenda ya~”
“Satu aja, ngapain banyak-banyak? Aku capek masang tenda dua, lagipula satu juga cukup kok buat kita.”
Bukan masalah cukup nggak cukupnya, tapi masalah diapa-apainnya. Kalau emang diajakin ke tempat yang deket, ya ngapain pakai nge-camp. Kalau jauh, ya nggak lucu aja kalau cuma berdua. Jangan kira di dalam tenda nggak bisa terjadi apa-apa ya. Segitu doang masa tenaganya, masang dua tenda aja capek. Kalau perlu, kamu yang pasangin aja gimana?
ADVERTISEMENTS
5. Buat anak Jakarta, kalau tiba-tiba diajak cowokmu ke puncak dan cuma berdua, hati-hati. Yang di daerah lain pun sama~
“Penat banget abis ujian Bund, ke puncak yuk besok.”
“Asik. Reramean sekelas kan yah? Pusing banget dua minggu ujian ini emang.”
“Berdua ajalah bund, ngapain ngajak mereka. Berisik entar”
Berhati-hatilah kalau cowokmu tiba-tiba ngajak ke puncak atau lokasi wisata yang berhawa dingin lainnya. Seperti Kaliurang misalnya, Batu, Dieng, Bromo, dan lain-lainnya. Okelah nggak malam, tapi berdua aja. Kalau dia maksa minta “diangetin” gimana? Kalau mau pergi berdua sama cowokmu mah udah ke Dufan aja atau tempat mainstream lainnya, hihihiii…
ADVERTISEMENTS
6. Jangan dikata naik gunung sama rombongan pun kamu lantas aman. Jangan mau kalau tiba-tiba cowokmu ngajak misah dari mereka tanpa alasan
“Cinta, pindah ke sebelah sana yuk.” *sambilbisikbisik*
“Ngapain? Di sini aja rame-rame.”
“Bintangnya lebih cantik yang sebelah sana.”
Kamu udah bukan anak TK atau SD kelas 1 yang bisa dikibulin dengan mudah kan? Jangan mudah percaya alasan macam ini. Kalau alasannya mau quality time ya ngapain bawa rombongan. Hormatilah kawan-kawanmu, khususnya yang jomblo. Kalau naiknya berenam, ya silahkan bercengkerama berenam. Apalagi pas jalan tiba-tiba kalian berpencar, gimana kalau malah nyasar? Yang smart ya, girls~
7. Bahkan ajakan liburan macam anak SD untuk pergi ke rumah nenek pun wajib kamu waspadai. Alasannya ini!
“Weekend ini ke rumah nenekku yuk mi.”
“Ya ampun, sama orangtuamu aja aku belum kamu kenalin lho pi. Kenalan sama nenekmu dulu nih? Duh, aku malu.”
“Hehee…nggak juga, nenekku sudah meninggal kok.”
“Terus ngapain ke sana?”
“Kangen aja sama rumahnya, pengen bersih-bersihin gitu.”
Kalau percakapanmu sama doi udah sampai tahap ini, mending stop aja. Tinggalin mandi, luluran dan keramas dulu. Bukan apa-apa, ini sama sekali nggak ada logikanya. Anak SD liburan ke rumah nenek sih oke, buat tugas bahasa Indonesia. Nah ini, sama sekali nggak ada kepentingan, apalagi neneknya sudah meninggal, hiks. Sampai di sini, kamu paham kan girls?
Walau merasa sudah masuk kategori dewasa, tetaplah jangan malu-maluin orang tua. Walau jauh dari mereka, apalagi kalau kamu masih sekolah, bergaullah sewajarnya. Silahkan traveling, silahkan menjelajah eloknya Indonesia, tapi tolong jaga diri dan kehormatan ya…