Akhir-akhir ini isu kenaikan rokok emang selalu menjadi perbincangan hangat. Di kantor, tempat makan, bahkan warung kopi nggak lepas dari pembahasan harga rokok yang bakal naik ini. Wacana yang beredar bahwa harga rokok naik menjadi 50 ribu. Padahal, pagi pecandu rokok, harga 20 ribu perbungkus aja udah susah, bahkan ada yang ngurangin makan biar bisa beli rokok. Nah, kebayang dong kalau harganya udah fix naik jadi 50 ribu? Jebol sih kantongnya.
Sebelum harganya beneran naik, nggak ada salahnya dong kamu belajar buat berhenti ngerokok. Coba pikirkan hal ini, siapa tau bisa jadi motivasi. Dengan biaya yang kamu keluarkan untuk membeli rokok seharga 20 ribu itu, kamu bisa mengunjungi destinasi-destinasi ini. Yaps, objek wisata berikut ini bakal bikin kamu fresh bahkan mengurangi stres. Dijamin, candu kamu terhadap smoking bakal beralih ke traveling 🙂
Ingat ya, biaya ke 10 tempat wisata ini lebih murah dibanding satu bungkus rokok!
ADVERTISEMENTS
Hutan Pinus Mangunan, pas banget buat kamu yang pengen ngerasain embun pagi
Perjalanan “sebungkus rokok” kamu dimulai dengan Hutan Pinus. Hutan yang terletak di kecamatan Dlingo ini bagus banget buat kamu kunjungi pagi hari. Suasananya yang tenang pas banget buat mengawali harimu. Embun dinginnya ditambah cahaya matahari yang masuk ke sela-sela pepohonan pas banget buat dijadiin destinasi penghilang stres. Biayanya juga gratis lho. Kamu cukup nayar seikhlasnya dan juga parkir. Lagi hits banget nih di Instagram.
ADVERTISEMENTS
Habis menghirup udara segar di hutan pinus, saatnya kamu beranjak ke peninggalan sejarah satu ini, Candi Sambisari
Candi peninggalan Hindu ini terletak di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dengan tiket masuk seharga lima ribu rupiah, kamu udah bisa menikmati salah satu bangunan bersejarah ini. Karena tempatnya yang terbuka, maka waktu yang pas banget ke sini adalah sebelum siang, biar kamu nggak kepanasan dan bisa foto-foto dengan cahaya yang pas.
ADVERTISEMENTS
Siangnya kamu bisa mengunjungi Pulau Cemeti, kawasan dengan bangunan arsitektur bergaya Eropa
Tempat ini diberi nama Pulau Cemeti karena dulunya Taman Sari dikelilingi oleh danau. Meskipun sekarang danaunya udah berubah jadi perumahan warga, tapi Pulau Cemeti masih meninggalkan puing-puing bangunan bergaya Eropa. Bangunan ini dahulunya merupakan tempat perjamuan istana, yang terbangun atas dua lantai. Di sini kamu juga bisa menyusuri terowongan menuju mesjid. Dan masih banyak lagi. Ke sini kamu nggak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Gratis soalnya.
ADVERTISEMENTS
Setelah puas melihat-lihat Pulau Cemeti, kamu bisa menyusuri jalan yang paling terkenal di Jogjakarta, Malioboro pastinya
Banyak orang bilang kalau kamu nggak menyusuri jalan Malioboro berarti belum sah kamu ke Jogja. Yaps, jalan yang ada di pusat kota Jogjakarta ini emang jadi destinasi para wisatawan. Kamu bisa berjalan kaki atau menggunakan becak. Mengunjungi destinasi paling populer di Jogjakarta ini kamu nggak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Tapi syaratnya kamu harus jalan kaki. Dijamin bakal nagih! Nggak bayar kok, tenang. Kecuali kamu mau belanja, ya terserah kamu itu sih.
ADVERTISEMENTS
Ngadem dulu yuk di Museum Gunung Api Merapi, jalan-jalan sambil edukasi
Dengan latar gunung Merapi, Museum yang didirikan 2010 lalu benar-benar berarti. Museum Gunung Merapi yang ada di Hargobinangun, Sleman ini menyimpan setiap kenangan letusan gunung gagah itu. Nggak cuma dalam bentuk visual, tapi juga benda-benda peninggalan sisa letusan. Jadi biar travelingmu juga ada nilai edukasi, kamu wajib ngunjungin museum ini. Tiketnya juga seharga tiga ribu kok.
ADVERTISEMENTS
Nggak ada salahnya kamu juga ikut memeriahkan salah satu festival terbesar di Jogja ini, FKY tempat kamu menikmati seni
Abis belajar tentang sejarah Gunung Merapi, kamu bisa ke sini. Festival Kesenian Yogyakarta ini bisa jadi pilihan kamu untuk jalan-jalan. Nggak cuma panggung yang menghadirkan kesenian, tapi kamu juga bisa menyusuri pasar seni yang menyuguhkan hasil-hasil karya seni yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Dan yang peling penting, masuknya gratis!
Melihat Jogja dari ketinggian! Spot Riyadi Prambanan bisa jadi pilihan
Berada di perbukitan selatan Prambanan, tepatnya di dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Spot Riyadi jadi perbincangan di kalangan penikmat Jogjakarta. Dari tempat ini kamu bisa menikmati Jogjakarta dari ketinggian di halaman Bapak Riyadi. Bahkan candi Prambanan terlihat dari atas sini. Nggak ada tiket masuknya loh! Asiik.
Saatnya kamu berburu matahari terbenam! Sunset Puncak Paralayang Parangtritis Emang Eksotis
Puncak Paralayang Parangtritis emang lagi hangat-hangatnya. Puncak yang berada di daerah pantai Parangtritis, kabupaten Bantul, Yogyakarta ini jadi salah satu destinasi baru di Bantul. Selain dijadiin tempat untuk paralayang, Puncak ini juga dinikmatin pengunjung untuk melihat matahari terbenam. Indahnya sunset dari ketinggian bakal mengantar kamu ke malam. Kalau duduk buat nikmatin sunset aja gratis loh. Yuk ke sini!
Atau pengen destinasi lain buat nikmatin sunset? Taman Buah Mangunan juga bisa jadi pilihan kok!
Taman buah Mangunan emang termasuk destinasi kekinian. Destinasi yang terletak di Dlingo, Bantul ini bisa kamu jadikan pilihan untuk menikmati matahari terbenam dari ketinggian. Matahari terbit juga bisa kok. Sambil merasakan udara segar pegunungan Sewu dan dipadu dengan pemandangan Sungai Oyo yang airnya hijau toska bakal bikin kamu betah berlama-lama. Dengan modal lima ribu aja!
Perjalanan “sebungkus rokok”mu bisa berakhir di sini, Tugu Jogjakarta yang melegenda
Nah, sebagai ikon kota Jogjakarta, kamu bisa mengakhiri perjalanan “sebungkus rokok”mu di sini. Ya, tugu Jogja emang terkenal di mata mereka yang pernah berkunjung ke sana. Apalagi dinikmati malam hari. Tugu ini semakin bikin kamu cinta sama Jogjakarta! Dan yang penting, kamu nggak perlu mengeluarkan biaya untuk menikmati ikon Jogja ini. Keren ‘kan?
Total biaya yang kamu perlukan nggak sampai 20ribu malah. Masih ada sedikit sisa buat bayar parkir kali ya. Gimana? Mending mana smoking atau traveling?