Zaman dimana semua orang bebas menggunakan media sosial tak hanya membawa dampak positif tetapi juga sekaligus dampak negatif. Kemudahan akses informasi ini bahkan bisa merugikan orang lain jika kita tidak bijak dalam memanfaatkannya. Berbagai tren lokal hingga mancanegara, dari kalangan menengah hingga ke atas, dari pekerja biasa hingga pejabat tinggi, semuanya tersaji secara gamblang di media sosial. Sayangnya keberagaman informasi tersebut membuat tidak semua orang dapat mengolahnya secara baik. Sebagai contoh, realitanya tidak semua orang mampu secara finansial berlibur ke luar negeri, menyewa hotel bintang lima, atau membeli barang-barang bermerek terkenal. Tapi karena kebudayaan manusia modern yang terlanjur terbiasa memamerkan capaian-capaian mereka di media sosial, orang-orang tak jarang menghalalkan segala cara untuk dapat semata-mata mengikuti tren mahal tersebut. Jika cara yang digunakan halal seperti bekerja lebih keras atau menabung mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun jika yang dipakai adalah cara instan bahkan hingga merugikan orang lain, ini sih lain cerita.
Seperti kasus Marieta Safitri yang sedang hangat diperbincangkan pengguna jejaring sosial ini. Ulah Marieta yang kabarnya sudah menipu puluhan orang itu membuat para korbannya merugi bahkan hingga ratusan juta. Diketahui Marieta adalah pemilik agen travel “jadi-jadian” bernama Roxy Tour Travel. Melalui agen travel miliknya tersebut, ia kerap mengiming-imingi korbannya dengan promo tiket pesawat murah. Di tengah maraknya tren liburan ke luar negeri seperti saat ini, siapa coba yang tidak tergiur dengan promo tiket murah?
ADVERTISEMENTS
Heran sih, sebenarnya Marieta pernah berpikir akan ketahuan nggak ya sebelum memutuskan menipu korban-korbannya?
Awal terkuaknya ulah Marieta ini disebabkan banyaknya keluhan korban di media sosial karena kinerja Roxy Tour Travel yang tidak profesional. Roxy dikenal karena banyak menawarkan promo tiket murah ke luar negeri. Eksistensi Roxy juga seolah-olah terverifikasi karena beberapa akun promosi di Instagram dengan pengikut yang tidak sedikit, kerap mempromosikan agen travel tersebut. Alhasil, banyak orang percaya dan berminat membeli tiket pesawat melalui Roxy. Keanehan sebenarnya sudah dapat dinilai dari nama rekening untuk melakukan transaksi yang tidak menggunakan nama perusahaan melainkan rekening pribadi atas nama Marieta Safitri. Tapi ya namanya juga sudah tergiur promo, hal janggal tersebut tidak diindahkan para korban. Setelah melakukan transaksi, beberapa korban mengaku mengecek nama mereka melalui kode booking yang sudah tertera di e-ticket, namun mereka justru tidak menemukannya di data maskapai. Bahkan ada juga beberapa korban yang baru tahu nama mereka tidak tertera di data penumpang saat hari H keberangkatan! Jadilah mereka harus membeli tiket ulang. Sedih..
ADVERTISEMENTS
Penipuan yang dilakukan Marieta sudah menelan banyak korban, termasuk keluarga temannya
Kabarnya, korban penipuan Marieta ini sudah mencapai 30 orang. Salah satunya adalah Antariksa Ayu atau yang akrab disapa Icha. Icha mengaku mengenal Marieta dari adiknya, yang notabene adalah teman sekolahnya. Tak hanya Icha, adik dan kedua orangtuanya juga termakan tipuan Marieta tersebut dan kerugian mereka ditaksir mencapai 200 juta rupiah. Icha hanya satu dari sekian banyak korban yang mengeluhkan ulah Marieta di media sosial. Lantaran ternyata banyak yang mengeluhkan hal yang sama, kabarnya mereka sampai membuat grup chat untuk saling berkomunikasi sebagai sesama korban lho. Tak hanya itu, mereka juga terus mempublikasikan kasus Marieta ini di internet supaya si penipu merasa jera.
ADVERTISEMENTS
Memanfaatkan aplikasi photo editing untuk membuat e-ticket palsu, ya ampun kreativitas yang kelewat batas ya!
Keberanian Marieta untuk membuat e-ticket palsu ini sukses bikin geleng-geleng sih. Bagaimana tidak, hanya demi meraup keuntungan pribadi, ia rela memanipulasi kode booking yang tertera pada tiket penerbangan dengan memanfaatkan aplikasi photo editing yang jelas-jelas cepat atau lambat akan ketahuan. E-ticket tersebut tidak berlaku karena data penumpang tidak tersedia ketika data booking dicek. Menariknya, e-ticket tersebut benar-benar menyerupai yang asli! Wah sepertinya daripada untuk menipu orang lebih baik bakatnya digunakan untuk melamar pekerjaan sebagai photo editor ya, Mbak Marieta, sudah jelas halal lho..
ADVERTISEMENTS
Sebelum membuat agen travel palsu, kabarnya Marieta juga sering mencuri, wah kalau ini sih penyakit!
Bukan pertama kalinya cewek berwajah oriental ini merugikan banyak orang demi kesenangan pribadi. Sebelum menipu tiket murah, ia juga pernah mencuri laptop, membobol kartu kredit orangtua temannya, meminjam uang dengan alasan-alasan tertentu tetapi tidak pernah kembali, dan lain-lain. Kelakuan Marieta tersebut telah menimbulkan kerugian para korban hingga mencapai 200 juta rupiah. Sepertinya selain harus ditindak secara hukum, cewek yang tengah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Surabaya ini juga perlu menemui psikolog ya, siapa tahu tabiatnya ini bisa disembuhkan?
ADVERTISEMENTS
Uang hasil penipuan digunakan Marieta untuk berlibur ke luar negeri demi memenuhi nafsu hedonismenya
Turki menjadi negara pilihan tujuan Marieta menghabiskan uang hasil penipuannya. Ia menikmati liburan di Istanbul bersama seorang bule yang diketahui sebagai kekasihnya. Tampaknya tren liburan ke luar negeri menjadi salah satu faktor pendorong cewek ini harus menghalalkan segala cara demi memenuhi keinginannya tersebut ya. Kalau sudah begini, bagaimana nasib korban-korbannya di Indonesia yang bahkan sampai membatalkan perjalanan mereka karena yang dibeli adalah tiket palsu? Miris ya kalau sudah mementingkan kepentingan sendiri di atas penderitaan orang lain.
ADVERTISEMENTS
Tetapi pengakuan Marieta kepada salah satu temannya ini juga beredar di media sosial lho
Sebuah akun yang sengaja dibuat untuk menguak penipuan yang dilakukan Marieta mengunggah video berupa percakapan Marieta dengan seorang temannya. Terlihat si teman berusaha meminta klarifikasi kepada Marieta atas beredarnya isu penipuan yang membawa namanya dan Roxy Tour Travel. Namun yang terlihat justru Marieta merasa tidak tahu menahu soal agen travel tersebut! Ia menganggap hal yang beredar tersebut hanyalah fitnah belaka.
Nah lho? Kalau sudah begini siapa yang salah? Mungkin untuk Mbak Marieta, sebaiknya jelaskan hal tersebut ke pihak berwajib saja karena mengingat sudah banyaknya laporan yang masuk tentang penipuan tersebut dan merugikan banyak orang. Buat kalian, lebih baik hidup sesuai kemampuan kita deh, jangan sampai karena termakan gengsi jadi rela melakukan hal-hal buruk. Toh, dampaknya kalian sendiri yang merasakan 🙂