Sudah lebih dari 1 bulan lamanya orang-orang harus tinggal di rumah untuk menghindari pandemi Covid-19. Wajar jika banyak orang yang mengalami stress dan kebosanan yang melanda. Apalagi bulan-bulan ini adalah musim semi di negara-negara subtropis. Bagi masyarakat yang tinggal di iklim subtropis, musim semi dan musim gugur adalah anugerah bagi mereka karena suhu udara tidak lagi dingin maupun panas. Ini juga waktu yang tepat untuk menikmati aktivitas outdoor dan juga liburan.
Khusus tahun ini, musim semi jadi musim semi terburuk bagi mereka. Sudah nggak boleh liburan dan harus tinggal di rumah aja. Di Jepang, ternyata masih ada beberapa orang yang nekat berkunjung ke taman-taman di mana bunga bermekaran indah. Salah satunya taman bunga tulip di Chiba.
ADVERTISEMENTS
Terdapat 400-an turis yang diam-diam mengunjungi bunga tulip di Sakura City, Jepang. Efeknya, 800.000 bunga tulip harus dipotong
Meski sedang menerapkan social distancing, namun masih saja ada orang yang berkunjung ke tempat wisata. Di Jepang, ada sekitar 400-an turis yang mengunjungi taman bunga tulip di Sakura City, Chiba. Untuk mengantisipasi pengunjung berdatangan, pihak berwenang memutuskan untuk memotong 800.000 bunga tulip dari 100 varietas yang berbeda.
Pihak terkait mengatakan bahwa keputusan untuk memotong semua tulip sangat disesalkan, tetapi itu harus dilakukan untuk menghentikan orang berkunjung ke sana. Mereka mengatakan bahwa menjaga bunga untuk tetap mekar akan lebih berbahaya karena pasti akan mendatangkan kerumunan orang. Di mana hal itu sangat dilarang di tengah pandemi Corona.
ADVERTISEMENTS
Festival bunga tulip yang sedianya digelar bulan ini sudah dibatalkan karena virus Corona. Namun karena bunganya tetap mekar alhasil beberapa turis masih nekat datang
Sebagai taman dengan bunga tulip terluas di daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya) maka tak heran Sakura City jadi tujuan wisata warga Jepang. Meski Sakura Tulip Festa, festival tulip terbesar di Jepang sudah dibatalkan, namun hal ini tidak menurunkan minat orang untuk menikmati keindahan taman bunga tulip di Chiba. Apalagi pas di musim semi yang hangat dan cuacanya mendukung.
Meski menuai banyak dukungan, namun tak sedikit yang sedih dengan keputusan tersebut. Hal ini terpaksa dilakukan mengingat kondisi alun-alun dan lokasi tulip dianggap sulit untuk menutup kunjungan, kendati festival telah dibatalkan dan tempat parkir pun ditutup. Jika tak ada cara untuk membendung turis, akan lebih baik dilakukan dengan merusak bunga agar orang nggak mau datang lagi.
Duh, semoga pandemi Corona segera berakhir biar kejadian seperti ini nggak terulang lagi ya.