Koko: Nona Manise!
Neneng: Abdi teh sunda atuh, Kang.
Koko: Lah, siapa yang manggil kamu sih?
Hai, Nona Manise! Dengar istilah ini, pasti bayangan kita langsung tertuju pada Ambon, Maluku, yang memang manis penduduknya.
Sio nyong hitam, giginya putih. Kalau tertawa manis sekali.
Terlepas dari manise si Nona, apakah kamu tahu, ternyata Ambon memiliki wisata yang juga sungguh cantik manis? Tanpa perlu meragukannya lagi, kali ini Hipwee Travel akan ajak kamu untuk menyelami beberapa wisata kota Ambon dan sekitarnya yang bisa kamu sambangi. Seperti apakah manisnya Ambon? Yuk, mari!
ADVERTISEMENTS
Pantai Pintu Kota, Ambon, seolah menyambut kedatanganmu ke Maluku. Hantaman ombak ke tebing karang, jadi tontonan yang seru!
Selamat datang di Ambon~
Mungkin Pantai Pintu Kota Ambon ini pengin memberimu sambutan hangat ketika kamu datang di tanah Maluku. Di pantai ini, terdapat sebuah batu karang raksasa yang menjorok ke lautan, dan batu raksasa ini memiliki lubang yang menyerupai pintu. Dari sinilah nama pantai ini didapat. Hantaman ombak yang menyerang tebing karang inilah yang menarik untuk dinikmati, selain panorama yang tentu manis.
ADVERTISEMENTS
Kalau udah nggak sabar pengin main air, pergilah ke Pantai Namalatu. Tempat asyik buat diving dan surfing!
Jangan harap ada pasir putih yang meluas, ya. Karena di pantai ini hanya dihiasi bebatuan karang nan eksotis dan juga nggak seluas pantai lainnya yang ada di Ambon. Tapi, pantai ini cocok buat kamu yang pengin diving, dan kalau cuaca bagus, surfing juga jadi kegiatan yang menyenangkan loh.
ADVERTISEMENTS
Pantai Liang, pantai yang pernah menyandang pantai terindah di Indonesia oleh PBB. Mau foto prewedd di sini? Bisa.
Berada di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, pantai ini menyajikan panorama yang sungguh menawan. Bahkan, pada dekade 90an, pantai ini pernah dinobatkan oleh PBB sebagai pantai terindah di Indonesia, karena jernihnya air laut dan pasir putihnya yang menghampar. Ada juga loh yang foto prewedd di sini. Kamu nggak tertarik? :p
ADVERTISEMENTS
Tertarik untuk hijrah ke pulau tak berpenghuni? Berlayarlah ke Pulau Pombo, pulaunya para burung Pombo.
Pulau nggak berpenghuni di ujung timur Maluku ini juga layak buat kamu sambangi, mumpung masih di Ambon. Ya, meski lumayan jauh, tapi nggak apalah mampir ke sini. Secara administrative, pulau ini berada di kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Meski secara geografis terletak di antara Pulau Ambon dan Pulau Haruku. Pulau Pombo ini merupakan habitat hewan endemik Maluku, yakni Burung Pombo. Nggak tahu kan burung Pombo? Makanya ke sini! Selain menikmati riuhnya kicauan burung Pombo, kamu bisa melakukan snorkeling dengan nyaman, surfing, hingga diving. Tapi, kamu nggak bisa menginap di sini, Gaes. Nggak ada rumah sama sekali baut nginep!
ADVERTISEMENTS
Rehat sejenak sembari merebahkan lelah, kamu bisa mampir ke Pemandian Air Panas negeri Tulehu.
Setelah lelah bermain air di pantai dengan eksotisme panoramanya, cobalah untuk rihat sejenak, sekadar refleksi badan. Beranjak 30 km dari pusat kota Ambon, kamu bisa mampir ke Pemandian Air Panas Negeri Tulehu yang berada di perbukitan. Menghilangkan letih dan menyembuhkan penyakit kulit, konon, di sinilah tempatnya. Buat kamu yang bermasalah dengan penyakit kulit, mampirlah ke sini. :p
ADVERTISEMENTS
Benteng Ferangi, tempat penyimpanan peningalan Portugis dan peta perkembangan kota Ambon dari masa ke masa.
Benteng Ferangi merupakan bangunan bersejarah peninggalan Portugis. Benteng ini biasa disebut Benteng Victoria atau Benteng Kota Laha, yang merupakan pusat pemerintahan dan tempat menyimpan rempah-rempah pada masa penjajahan Portugis. Buat kamu yang demen wisata sejarah, mampirlah ke benteng yang terletak nggak jauh dari pusat kota Ambon. Benteng ini menyimpan berbagai peninggalan sejarah, hingga peta perkembangan kota Ambon dari masa ke masa. Daaaan, masuknya gratis!
Museum etnografi dan kelautan masyarakat Maluku tersaji dalam Museum Siwalima. Mampirlah untuk tahu bagaimana kehidupan masyarakat Maluku zaman dulu.
Wisata sejarah berikutnya yang bisa kamu kunjungi adalah Museum Siwalima, yang terletak di kawasan Taman Makmur, desa Amahusu, kecamatan Nusaniwe, Ambon. Museum ini terdiri dari dua bangunan utama, yakni museum etnografi dan museum kelautan. Di museum pertama, kamu bisa menikmati berbagai hal yang berhubungan dengan seni dan budaya masyarakat Maluku. Sementara di museum kelautan, kamu bisa mengetahui bagaimana kehidupan laut masyarakat Maluku dari zaman dulu hingga saat ini. Harga tiket masuknya pun nggak bakal bikin kantongmu bocor kok. Selow.
Di pesisir pantai utara Ambon, mampirlah ke Benteng Amsterdam. Inilah bangunan bersejarah peninggalan Belanda.
Terletak di kecamatan Hila, bangunan ini dibangun sekitar tahun 1512, pada masa penjajahan Belanda. Sama seperti Benteng Ferangi, benteng ini mulanya digunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah. Benteng ini memiliki tiga lantai, yang masing-masing punya fungsinya sendiri. Lantai pertama sebagai tempat tidur para prajurit, lantai dua dipakai untuk ruang meeting, dan lantai teratas digunakan sebagai pos pemantauan. Dan, untuk berfoto dan menelusuri benteng ini, kamu nggak perlu bayar alias gretong!
Sebagai traveler pecinta damai, sebelum pulang ada baiknya kamu mampir ke Gong Perdamaian Dunia.
Sebelum pulang ke rumah, mampirlah ke Gong Perdamaian yang terletak di Lapangan Pelita, Ambon. Gong ini merupakan penanda perdamaian setelah terjadinya keributan besar di Provinsi Siwa Lima, Maluku. Gong perdamaian dunia ini merupakan gong yang ke-35 dibangun di dunia. Esensinya, sebagai penanda akan pentingnya perdamaian, keamanan, dan kebersamaan untuk membangun kehidupan. kamu bisa berfoto di depan gong ini loh, hanya dengan merogoh kocek nggak lebih dari Rp10.000.
Nah, itulah kemanisan, eh, kecantikan wisata Ambon yang bisa kamu sambangi. Masih banyak destinasi wisata di Ambon yang memesona, andai saja traveler alay nggak merusak semua surga kecil di tanah Maluku itu. Ya, semoga saja traveler alay itu pada sadar, ya.