Istilah bikepacking ini sebenarnya berasal dari negara barat yang berarti bepergian dengan bajet seminim mungkin dengan menggunakan sepeda. Nah, sementara di Indonesia, sepeda motor lebih manusiawi daripada sepeda onthel untuk ber-traveling. Akhirnya, istilah bikepacking inilah yang lebih familiar bagi para traveler yang suka menggunakan sepeda motor untuk menjelajahi wisata-wisata di Indonesia.
Nah, nah, inilah sedikit tips yang bisa kamu terapkan agar bikepacking-mu lebih asyik dan aman. Simak ulasan dari Hipwee Travel berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Atensi paling penting, kesehatan sepeda motormu sangat butuh perhatian sebelum jalan. Jangan kesehatan pacar doang yang diperhatikan. #DHEG
Ini yang paling utama. Pastikan sepeda motormu dalam keadaan siap ‘tempur’. Ada dua poin penting dalam pemeriksaan motor. Pertama, kamu harus memastikan bahwa kamu sudah servis tune up dan ganti oli. Maksudnya, kamu perlu benerin kopling, rem, busi, bersihin karburator, dan cek kelistrikan atau semua yang berkaitan dengan penerang. Belum lagi kamu harus setel rantai (jarak kelonggaran rantai) dan juga uji kelayakan dan tekanan angin dalam ban. Semakin dangkal ulir pada ban, semakin bahaya motormu untuk dibawa jalan-jalan. Setelah semua kesehatan fisik motor selesai, ganti oli jangan lupa, ya!
ADVERTISEMENTS
Sebagai bikepacker yang baik dan nggak alay, kamu harus perhatikan keselamatan berkendara. Safety riding itu penting, Gaes!
Sesehat dan sekekar apapun motormu, kalau keselamatan nggak kamu jaga, ya percuma! Lengkapilah pelindung keselamatanmu dalam berkendara. Seperti helm, kamu harus pakai yang fullface. Sementara untuk menghalau angin malam yang jahat dari badanmu, gunakanlah jaket tebal/kulit, atau dobelin dengan rompi. Sepatu boot setinggi mata kaki juga penting buat kakimu.
‘Bukan seberapa besar kapasitas mesin motormu, melainkan seberapa besar rasa persaudaraanmu!’ – Baskoro Cahya, Bikepacker Jakarta.
ADVERTISEMENTS
Jangan bawa barang terlalu banyak. Pasanglah box di motormu, supaya lebih simpel dan wenak.
Berbeda dengan backpacker, bikebacker nggak perlu bawa ransel atau keril yang menggunung hingga di atas kepala. Kamu bisa bawa tas seperlunya saja. Tapi kalau kamu memang butuh bawa barang banyak, gunakanlah box yang bisa kamu pasang di motormu. Sebisa mungkin kamu pakai box yang kualitas bagus, ya. Soalnya banyak loh, bikepacker yang ngasal pakai box. Nggak jarang malah itu box melayang pas dia lagi jalan. Kan bahaya!
Bukan promosi, tapi kamu bisa pakai merek box berkualitas di Indonesia, sepeti Givi, Kappa, atau Shad. Nah, untuk tipenya, kamu bisa pakai top box, jangan side box. Top box itu ‘koper’ yang ada di bagian belakang motor. Kalau side box itu di samping kanan-kiri motormu, dan ini mempengaruhi dimensi motormu jadi makin lebar ke samping. Bahaya juga buat kamu yang nggak terbiasa mengendarai motor begini.
ADVERTISEMENTS
Selalu sedia peralatan bengkel sederhana dalam bagasi motormu, ya! Buat jaga-jaga aja sih, kalau nggak ada bengkel.
Ya, paling nggak kamu mesti bawa beberapa kunci penting dalam bagasi motormu. Biar kata kamu nggak jago-jago amat dalam perbengkelan, seenggaknya kamu minimal pahamlah cara bongkar ban depan dan belakang. Nah, yang perlu kamu bawa itu kunci 8, 10, 12, 14, 17, 19, obeng min & plus, tang, dan juga kunci busi. Ini standarnya sih. Kalau mau bawa yang lainnya lagi juga boleh. Tapi jangan buat tawuran, ya! #eh :p
ADVERTISEMENTS
Biar nggak gampang tepar, kamu perlu jaga stamina fisik supaya tetap bugar. Traveling kok nggak segar malah tepar. :p
Setelah teknis kendaraan beres dan siap untuk jalan, kesehatanmu juga perlu diperhatikan. Jangan nekat melakukan perjalanan dengan motor ketika staminamu nggak terlalu sehat. Pastikan fisikmu kuat dan siap untuk menjelalah ke beberapa tempat yang sudah kamu agendakan.
ADVERTISEMENTS
Sebelum berangkat, cobalah untuk cari tahu soal trek/jalan. Setidaknya kamu tahu medan yang akan kamu lewati.
Yang biasanya jarang dilakukan para traveler alay ini nih, mager buat mempelajari trek yang bakal dilewati. Buat kamu yang sadar akan keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan, pelajari dulu trek yagn akan kamu lewati, ya!
Upayakan untuk beristirahat ketika sudah merasa lelah. Perbanyak minum air putih untuk kebugaran tubuhmu, ya. Jangan minum yang lain!
Batin memang masih ingin memacu laju kendaraan, tapi fisik nggak bisa bohong; bahwa dia letih. Beristirahatlah barang sejenak untuk memulihkan staminamu. Minum air putih akan lebih baik bagi kesehatan dan kekuatan tubuhmu, daripada minuman-minuman berenergi lainnya. Trust me!
Jomblo boleh, asal nggak bawa motor sendirian. Perjalananmu akan melelahkan kalau nggak punya partner yang bisa diajak buat gentian nyetir.
Kelihatannya sepele, tapi tanpa partner berkendara, ini jadi masalah yang berabe! Udah jomblo, bawa motor buat traveling juga sendiri. Duh, itu ngenesnya berlipat ganda tahu! Terlepas dari status dan kengenesanmu, partner dalam berkendara itu penting banget loh. Ya, seenggaknya ada temenmu yang mau berboncenganlah. Bukan masalah pelukan dari belakang, tapi dia yang bisa diajak gantian buat nyetir. Biar capeknya hatinya nggak berlipat kali.
Sebelum berangkat, pastikan orangtuamu memberi doa restu, ya. Restu dari orangtua adalah langkah terbaik untukmu melalui perjalananmu.
Jangan pernah berangkat ke mana pun kalau orangtuamu nggak memberi izin. Hanya restu orangtualah kamu bisa melakukan berbagai hal dengan berkah dan asyik. Apalagi kalau kamu mau traveling jauh dengan motor. Tanpa doa restu dari orangtua, lebih baik kamu kembali ke kasur saja. 🙂
Sebelum berangkat, pastikan kamu memiliki kendaraan pribadi. Ya kali, kamu mau bikepacker tanpa kendaraan? Jalan kaki?
Nggak punya motor tapi pengin bikepacker? Ya, keleus~
Itulah beberapa tips buat kamu yang mau bikepacker-an. Terserah kamu sih, mau backpacker-an atau bikepacker-an. Apapun gaya traveling-mu, the point is, jangan pernah merusak alam nusantara yang indah ini, ya! Yang paling penting (lagi), jangan lupa berdoa dan minta restu dari orangtua sebelum berangkat.