Berencana Jalan-Jalan Ke Solo? Kamu Akan Menemukan Hal-Hal Ini Sebagai Mitos!

Horeee…akhirnya kamu mau jalan-jalan juga! Setelah penat akan tugas sekolah dan pekerjaan, kamu bisa membayangkan enaknya “menggila” di luar kota. Nggak main-main, kamu berencana main ke Kota Solo. Yang kamu tahu, Solo terkenal dengan penduduknya yang ramah dan kalem, destinasi wisata kuliner yang bikin ngiler, tempat-tempat melancong unik, dan surga belanja yang murah meriah.

Hmm…benar nggak, sih? Benar, kok. Tapi tidak semua yang kamu dengar atau baca dari ulasan-ulasan travel itu tepat!

Nah, sebelum bergegas membeli tiket, memesan hotel, dan buru-buru menjejak kota dengan julukan The Spirit of Java ini, sebaiknya baca dulu artikel ini, ya!

ADVERTISEMENTS

1. Belanja di Pasar Klewer Itu Murah, Tapi Kamu Harus Tahu ‘Trik’-nya

Pasar Klewer

Pasar Klewer via www.skyscrapercity.com

Pasar Klewer. Salah satu simbol kota Solo ini memang tersohor di kalangan pelancong. Terkenal dengan batiknya, Pasar Klewer menjadi rujukan bagi wisatawan dari berbagai daerah di Jawa, seperti Bandung, Surabaya, atau Pekalongan. Pasar Klewer sebenarnya menyediakan segala kebutuhan sehari-hari, tapi pakaianlah yang jadi primadona.

Menurut banyak ulasan, harga barang-barang di Pasar Klewer terkenal murah. Tapi tahu gak kenapa? Karena pasar ini adalah tujuan para tengkulak yang biasanya membeli dalam jumlah banyak. Misalnya saja, mereka bisa membeli satu model celana batik dalam jumlah 5 kodi (100 potong). Makanya para penjual di Pasar Klewer bisa memberikan diskon untuk barang mereka.

Agar kamu bisa dapat diskon layaknya tengkulak, belilah minimal 3 atau 6 potong untuk setiap satu jenis barang. Jadi, pastikan kamu punya banyak saudara di rumah yang bisa kamu belikan oleh-oleh.

ADVERTISEMENTS

2. Berkunjung Ke Keraton Kasunanan Surakarta Akan Terlalu Sia-Sia Kalau Kamu Cuma…Berfoto!

Keraton Kasunanan Solo

Keraton Kasunanan Solo via www.flickr.com

Ketika bertemu seorang teman dari Jakarta yang berlibur ke Solo…

Teman: “Eh, jalan-jalan, yuk!”

Kamu: “Hmm…kamu pengen kemana?”

Teman: “Keraton.”

Yup, kurang lengkap rasanya jika berlibur ke Solo tanpa menyempatkan berkunjung ke keraton. Pasalnya, di sinilah cikal bakal kota Surakarta bermula. Berwisata ke keraton seperti menjelajah sejarah, seni, dan budaya secara bersamaan. Selain sebagai tempat tinggal raja, keraton juga menyimpan kekayaan berupa benda-benda antik dan aneka ritual kebudayaan yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Tapi, pastikan kamu bisa mengambil sesuatu dari sana selain foto-foto saja.

Keraton Surakarta memiliki koleksi benda bersejarah yang artistik. Ada simpanan keris, wayang, bahkan kereta-kereta kencana. Di Keraton juga, kamu bisa mempelajari sejarah Indonesia. Tanyakan ke pemandumu bagaimana Kerajaan Mataram pecah jadi Solo dan Yogya. Tanyakan kenapa dinding keraton Solo bisa tinggi-tinggi, sedangkan Keraton Yogya tidak boleh setinggi itu. Banyak deh trivia sejarah yang bisa kamu ketahui disini!

Penting lho buat tahu jadwal buka keraton: Senin – Kamis (09.00-14.00), Sabtu – Minggu (09.00 – 15.00), dan libur di hari Jumat. Pastikan juga kamu mengenakan pakaian yang layak. Beberapa tempat di dalam keraton tidak mengijinkan pengunjung mengenakan celana pendek, kaca mata hitam, topi, atau sandal.

ADVERTISEMENTS

3. Pasar Triwindu Memang Asyik Untuk Berburu Barang Antik, Tapi Skill Tawar-Menawar Wajib Hukumnya

Pasar Barang Antik Triwindu

Pasar Barang Antik Triwindu via travelmatekamu.com

Pasar Triwindu ibarat surga buat para pecinta barang-barang antik. Radio dan televisi kuno, setrika arang, uang logam kuno, hingga berbagai pernak-pernik hiasan rumah ada di tempat ini. Menyusuri lorong-lorong pasar sejenak membuatmu teringat pada masa kecil atau foto-foto hitam putih milik kakek dan nenekmu.

Agar maksimal belanja di pasar ini, kamu harus punya adalah kemampuan menawar yang mumpuni. Jangan malu atau ragu untuk menawar hingga 1/4 dari harga yang diajukan si penjual. Tanpa totalitas menawar, dijamin kantongmu langsung kering kerontang.

Selain itu, jangan pernah memperlihatkan ekspresi yang terlalu menggebu-gebu ketika menawar barang yang menggoda matamu. Kalau kamu sudah terlihat begitu bersemangat, penjual pun akan bertahan dengan harga yang tinggi.

ADVERTISEMENTS

4. Tidak Semua Batik yang Kamu Beli di “Kampung Batik” Itu Murah

Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan via travelmatekamu.com

Kota Solo punya 2 sentra kerajinan batik yang terkenal, yaitu Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman. Keduanya sama-sama menawarkan sensasi wisata belanja yang unik. Tidak hanya jajaran toko-toko yang memajang baju dan kain batik, tapi arsitektur kedua kampung ini memang benar-benar memesona.

Tapi, berkunjung ke tempat ini menuntut wisatawan lebih cermat dalam berbelanja. Meskipun sebagai pusatnya, tidak semua batik yang dijual di tempat ini terbilang murah. Masing-masing pabrik melayani berbagai level, mulai dari batik cap dengan harga miring hingga batik tulis yang dibuat untuk melayani kebutuhan para pejabat dan konglomerat. Pintar-pintar berbelanja sesuai isi kantongmu, ya!

ADVERTISEMENTS

5. Tawangmangu Itu ‘Lumayan’ Jauh Lho Dari Kota Solo

Tawangmangu

Tawangmangu via www.flickr.com

Daerah pegunungan dengan pemandangan serba hijau, udara sejuk, dan suasana tenang bisa kamu temukan di Tawangmangu. Selain obyek wisata Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu juga punya taman-taman cantik yang asik buat nongkrong menikmati suasana pegunungan. Di pinggir-pinggir jalan banyak penjaja minuman hangat, jagung bakar, dan stroberi yang pasti membuatmu ingin mampir.

Tawangmangu seringkali dimasukan dalam daftar destinasi wisata Kota Solo. Padahal, Solo – Tawangmangu jaraknya sekitar 60 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan dengan mobil atau motor. Sementara, tidak ada transportasi umum yang memadai untuk bisa sampai kesana. Nah, jika kamu wisatawan yang berkunjung ke Solo dengan pesawat atau kereta api, pastikan untuk menyewa mobil atau motor sebelum hendak menyasar Tawangmangu.

ADVERTISEMENTS

6. Tiket Sepur Kluthuk Jaladara Tidak Dijual Bebas, Kereta Uap Ini Hanya Bisa Disewa

Sepur Kluthuk Jaladara

Sepur Kluthuk Jaladara via www.solopos.com

Diluncurkan pada 27 Sepetember 2009, kereta api uap ini punya tampilan yang keren dan klasik. Lokomotif buatan Jerman di tahun 1896 berpadu apik dengan gerbong-gerbong kayu buatan tahun 1906. Menggunakan kayu jati sebagai bahan bakar, kereta uap ini butuh sekitar 3 kubik kayu hanya untuk sekali jalan.

Buat kamu yang berkunjung ke Solo dan tertarik menikmati sensasi naik kereta kuno ini, mungkin akan sedikit kecewa. Pasalnya, kereta uap ini tidak beroperasi setiap hari dan menjual tiket secara umum layaknya kereta biasa. Mahalnya biaya operasional menjadikan kereta ini cenderung eksklusif. Hingga saat ini, Sepur Klutuk Jaladara hanya dioperasikan ketika ada pihak-pihak yang berkenan menyewa. Harga sewanya? Sekitar 4 jutaan untuk kapasitas penumpang sebanyak 70 orang.

7. Kalau Mau Makan Nasi Liwet, Nggak Perlu Fanatik Sama “Merek”

Salah satu makanan khas Solo yang cukup populer adalah Nasi Liwet. Terdiri dari nasi yang dimasak dengan santan, gulai labu siam, telur rebus, telur kukus, suwiran ayam bumbu opor, dan santan kental (areh). Sajian khas yang satu ini memang layak kamu cicipi ketika bertandang ke Solo.

Tapi, banyak artikel yang ternyata hanya mengulas salah satu warung Nasi Liwet paling populer di Solo saja. Padahal, Nasi Liwet bukan kuliner langka sehingga banyak tempat yang sebenarnya menjajakan penganan ini. Penjaja Nasi Liwet keliling atau PKL bisa ditemui di sekitaran Solo ketika pagi atau malam hari. Selain harganya sudah pasti lebih murah, rasanya pun tidak kalah diadu dengan yang paling populer sekalipun.

8. Butuh Kesabaran Ekstra untuk Menikmati Sepiring Tengkleng Bu Edi

Tengkleng Bu Edi

Tengkleng Bu Edi via annisasatriana.blogspot.com

Tengkleng dahulu terkenal sebagai makanan rakyat jelata yang tidak mampu menikmati olahan daging kambing seperti satai atau gulai. Namun, saat ini tengkleng bahkan sudah jadi primadona bagi para penyuka kuliner berbau kambing. Tulang belulang dan jerohan kambing berpadu dengan kuah gulai yang segar dijamin bikin kamu kangen kuliner ini.

Tengkleng Bu Edi yang terletak di sisi Utara gapura Pasar Klewer memang sudah sohor di kalangan wisatawan. Menggelar dagangan di emperan tanpa papan nama kadang membuat bingung mereka yang baru pertama kali datang ke Solo. Biasa buka pukul 14.00, pembeli seringkali sudah mengantri sejak pukul 13.00. Bahkan, dalam waktu 2-3 jam sudah dipastikan tengkleng habis terjual.

Selain itu, warung ini hanya punya 1 meja dan 1 kursi yang pasti sudah dipenuhi pembeli yang makan di tempat. Yang pasti, kamu dilarang mengeluh lantaran cuaca yang panas dan suasana pasar yang riuh dan sesak. Jika ingin makan dengan nyaman, sebaiknya bungkus dan bawa pulang saja.

9. Jika Ingin Menonton Gelaran Kebudayaan di Solo, Jangan Lupa Periksa Calendar Event

Festival Jenang Solo

Festival Jenang Solo via pasargedhe.wordpress.com

Solo Carnival, Festival Jenang Solo, Solo Menari, Solo Batik Carnival, Solo City Jazz, Bengawan Solo Gethek Festival, dan masih banyak lagi agenda budaya Kota Solo setiap tahunnya. Bagi kamu yang tertarik dengan event-event budaya tentu tidak layak melewatkannya begitu saja.

Banyaknya agenda bukan berarti Solo akan selalu diramaikan event budaya setiap harinya. Masing-masing acara punya jadwalnya masing-masing. Demi bisa menyaksikan gelaran budaya tersebut, sebaiknya periksa terlebih dahulu calendar event Kota Solo tahun ini. Terlebih dahulu pilih event apa yang ingin kamu tonton, lalu sesuaikan jadwal kedatanganmu ke Kota Bengawan.

10. Julukan Kota Budaya Menjadi (Kurang) Sesuai Ketika Mall Mulai Menjamur Di Kota Solo

Solo Paragon Mall

Solo Paragon Mall via catatantjahangon.blogspot.com

Banyak ornamen yang menjadikan Solo memang layak disebut sebagai Kota Budaya. Kekayaan berupa tempat wisata, kuliner tradisional, tata kota, hingga penduduknya yang masih menjunjung nilai-nilai luhur budaya. Namun, modernitas seakan perlahan menggerus ‘kebudayaan’ dari kota ini. Salah satu yang paling kentara adalah munculnya beberapa mall di Solo.

Untuk wilayah seluas kurang lebih 4 ribu hektar, sudah ada 5 mall besar yang gagah berdiri di Solo. Bahkan, tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun berikutnya jumlah ini akan bertambah. Padahal, julukan Kota Budaya selayaknya diperkental dengan membangun taman, ruang-ruang pagelaran, museum, atau pasar tradisonal ‘kan?

Nah, itu tadi sedikit ulasan seputar Kota Solo yang sampai hari ini masih ramai jadi tujuan wisata. Buat kamu yang belum pernah berkunjung, Solo sangat layak kamu sambangi kok, guys!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi, puisi, band beraliran folk, punya hobi mikir dan pacaran di bangku taman.