Beberapa hari terakhir isu mengenai Virus Zika kembali heboh diperbincangkan. Negara tetangga Indonesia, Singapura baru-baru ini mengumumkan bahwa sebanyak 41 warganya udah terjangkit virus ini. Artinya, sebagai negara tetangga, kita harus waspada agar virus ini nggak menyebar di Indonesia. Kementerian Kesehatan harus bekerja keras untuk hal ini, dan tentunya dibantu oleh kesadaran kita sendiri.
ADVERTISEMENTS
Buat kamu yang lagi atau akan ke Singapura, hati-hati terjangkit virus Zika ya
Sebenarnya perkembangan virus Zika di Singapura udah sejak Mei lalu. Seorang pria berumur 48 tahun baru aja kembali dari Brazil dan ternyata membawa virus Zika ke negaranya. Dan hingga sekarang angka penyebaran virus tersebut terus meningkat dan udah menjangkiti 41 orang masyarakat Singapura. Karena kemungkinan penyebaran virus paling besar adalah melalui masyarakat yang melakukan perjalanan dari Singapura ke Indonesia, maka buat kamu yang lagi traveling di Singapura, harus ekstra hati-hati ya. Jangan sampai kamu digigit nyamuk di sana 🙂
ADVERTISEMENTS
Sejumlah pintu masuk dari Singapura diperketat dengan cek kesehatan, mulai dari bandara hingga pelabuhan
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, dikutipi dari Tempo.co saat ini udah menginstruksikan akses pintu masuk dari Singapura dan ke Indonesia harus diwaspadai. Apakah itu pelabuhan ataupun bandara. Surveillance (pengawasan) dan pemantauan lebih teliti harus dilakukan di semua pelabuhan dan bandara yang menjadi pintu masuk penumpang dari Singapura.
Caranya, setiap orang yang masuk ke Indonesia dari Singapura akan diberikan health alert card, kartu yang diisi sejumlah informasi kesehatan orang tersebut. Jika dalam waktu 10 hari ada yang demam tinggi, muncul ruam dan bercak merah di kulit, segera datang ke sarana kesehatan terdekat dengan membawa kartu tersebut.
ADVERTISEMENTS
Meskipun belum ada bukti jadi penyebab microcephaly, bukan berarti kamu jadi sepele tentang hal ini
Virus Zika juga dibawa oleh nyamuk demam berdarah. Virus yang ditularkan dari nyamuk ke manusia ini pun memiliki gejala yang mirip dengan demam berdarah. Penderita akan mengalami sakit kepala, nyeri punggung, panas tinggi dan suhu badan meningkat, namun tidak bergejolak seperti demam berdarah.
Tapi yang paling ditakutkan dari virus ini adalah dampaknya terhadap penderita, terutama ibu hamil. Meskipun belum ada bukti bahwa Virus Zika-lah penyebabnya. tapi di Brasil udah ada warning tentang dampaknya terhadap bayi yang dilahirkan, yaitu microcephaly atau kondisi dimana bayi memiliki kepala kecil dan perkembangan otak yang tidak lengkap.
ADVERTISEMENTS
Sayangnya belum ada obat untuk virus satu ini, jadi kamu harus hati-hati
Penyebaran virus Zika emang terbilang cepat, dan hingga saat ini belum ada vaksin atau obat untuk mencegah dampak dan penyebarannya. Kewaspadaan pribadi emang sangat dibutuhkan terkait virus satu ini. Terlebih lagi, bagi para ibu hamil, harus-hati-hati agar nggak digigit nyamuk ya. Biar keselamatan janinnya lebih terjaga 🙂
ADVERTISEMENTS
Upaya preventif menjadi hal yang paling penting, caranya?
Karena cara untuk mencagah berkembangnya virus ini belum ada yang valid, maka hal terbaik untuk menanggulangi penyebaran virus Zika ini adalah menjaga kebersihan. Karena dibawa oleh nyamuk aedes aegypti, maka penanggulangannya juga sama dengan mencegah demam berdarah. Nyamuk yang suka bersarang di genangan air harus kamu basmi.
Caranya bersihkan genangan-genangan air yang ada di lingkungan rumahmu, seperti wadah penampung air atau bak mandi. Di dalam rumah kamu bisa menjaga kebersihan dengan tidak menumpuk atau menggantung pakaian kotor di satu tempat. Karena nyamuk suka ngumpet di sana. Tidur dengan menggunakan kelambu juga bisa.
Jadi, kesadaran harus berasal dari diri kita sendiri. Penyebaran virus Zika dapat diantisipasi. Asalkan lingkunganmu bersih dan rapi 🙂