Salah satu ikon wisata Jawa Tengah, Api Abadi Mrapen yang berlokasi di Desa Manggarnas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, padam sejak tanggal 25 November 2020 hingga kini. Api yang sedianya menyala dari aktivitas gas alam ini, diduga padam karena terjadi kebocoran gas yang disebabkan pembuatan sumur di belakang sebuah minimarket sekitar lokasi.
Sebelum benar-benar padam, kobaran api yang pernah digunakan untuk menyalakan obor upacara Waisak, PON, Asian Games, Haornas hingga Ganefo ini diketahui sempat mengecil selama sepekan. Empat bulan berlalu, api tak kunjung menyala. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah pun berupaya mengobarkan kembali ikon wisata unik ini.
ADVERTISEMENTS
Dinas ESDM Jawa Tengah optimistis Api Abadi Mrapen akan berkobar lagi tahun ini
View this post on Instagram
Diberitakan oleh Antara, Kepala Bidang Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (EBT) Dinas ESDM Jawa Tengah, Imam Nugroho mengatakan bagaimana pun caranya, mereka akan mempertahankan Api Abadi Mrapen karena sudah jadi destinasi wisata dan ikon Kabupaten Grobogan. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah pencarian titik gas alam bawah tanah paling besar.
“Saat ini kami akan melakukan pemetaan jalur gas alam bawah tanah, dan survei di mana jebakan (gas) yang paling besar,” kata Imam, dilansir Antara, Senin (1/2/2021).
Pencarian titik gas tersebut akan dilakukan dengan menggunakan soil resistivity atau alat untuk mengukur lapisan tanah, yang akan menampilkan jebakan-jebakan atau jalur gas alam. Hasilnya akan terproyeksi dalam bentuk tiga dimensi. Ketika telah menemukan titik gas paling besar, Imam mengatakan akan dilakukan eksploitasi atau pemanfaatan ke lokasi Api Abadi Mrapen.
“Gas dari titik paling besar tersebut akan disalurkan menggunakan pipa ke lokasi destinasi wisata Api Abadi Mrapen,” imbuhnya.
Dengan upaya tersebut ia mengatakan Dinas ESDM Jawa Tengah optimistis Api Abadi Mrapen akan menyala lagi di tahun 2021 ini. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk mengobarkan kembali Api Abadi Mrapen diprediksi sekitar tiga hingga empat bulan. Imam menyampaikan dalam kurun maksimal enam bulan ke depan upaya ini sudah ada hasilnya.
ADVERTISEMENTS
Pembuatan sumur atau pengeboran di sekitar destinasi Api Abadi Mrapen nantinya harus dengan izin
Nah, karena Api Abadi Mrapen ini padam karena kebocoran gas yang disebabkan pembuatan sumur, Imam menegaskan Dinas ESDM Jawa Tengah akan meminta pengusaha atau warga untuk nggak bikin sumur atau melakukan pengeboran di sekitar lokasi ikon wisata tersebut. Ia juga menyampaikan akan menerbitkan izin untuk setiap aktivitas pembuatan sumur atau pengeboran ketika Api Abadi Mrapen sudah kembali menyala.
Mengenai sumur yang kadung dibuat dan menyebabkan Api Abadi Mrapen padam, ia mengatakan nggak akan ditutup. Sebab, menutup sumur tersebut justru berbahaya karena dikhawatirkan menyebabkan jalur gas yang sudah terbentuk secara alami berubah atau bocor ke mana-mana.
“Lebih baik dimanfaatkan saja. Sebenarnya di seberang minimarket itu ada sumur gas yang selama ini sudah dimanfaatkan warga setempat,” terang Imam, dilansir Jawa Pos.
Selain di Jawa Tengah, api abadi juga dapat ditemukan di empat lokasi Indonesia. Yang pertama Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan yang disebut-sebut muncul dari legenda Ki Moko, Api Abadi Sungai Siring di Samarinda yang juga sempat digunakan untuk menyulut obor PON XVII 2008, Api Abadi Kayangan Api di Bojonegoro yang disebut sebagai sumber api terbesar di Asia Tenggara dan sempat digunakan untuk menyulut obor PON XV 2000, dan terakhir Api Biru di Kawah Ijen yang disebut hanya ada dua di dunia.