Alasan Kenapa Kamu Harus ke Jogja, Meski Seumur Hidupmu Hanya Sekali Saja~

Banyak alasan untuk seseorang melakukan perjalanan ke sebuah tempat baru. Entah untuk menghilangkan depresi atau sekadar mengenal dan menanam rindu di tempat itu. Rasanya rugi besar kalau kamu yang mengaku seorang traveler belum pernah mengunjungi berbagai kota di Indonesia, Yogyakarta salah satunya. Jangankan seorang traveler, siapapun kamu, rasanya mengunjungi Jogja adalah sebuah keharusan. Meski hanya sekali seumur hidup.

Kenapa harus Jogja? Karena di kota inilah, berjuta kenangan dapat tercipta begitu mesra.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Begitu turun dari kereta, Stasiun Tugu atau Lempuyangan akan menyambutmu dengan senang. Seperti keramahan warga Jogja yang begitu dalam

Tak cuma di stasiun, delman pun siap menyambutmu dengan ramah.

Tak cuma di stasiun, delman pun siap menyambutmu dengan ramah. via www.loupiote.com

Seketika setelah menempuh perjalanan yang cukup menguras waktu, sampailah kamu pada pemberhentian terakhir di Jogja. Buat kamu yang menggunakan kereta api, mungkin Tugu atau Lempuyangan yang menjadi pemberhentianmu. Begitu kakimu turun dari kereta, kedua stasiun ini akan menyambutmu. Seperti kehangatan yang nggak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Barangkali ini terdengar berlebihan, tapi warga Jogja mana yang tak bisa memberikan sambutan hangat pada siapa saja yang bertanya dengan sopan? Tutur yang halus dan lembut itulah yang membuat kita rindu akan hangatnya sambutan warga Jogja bagi para traveler.

ADVERTISEMENTS

Akulturasi yang begitu kental di Jogja, bisa menambah wawasanmu tentang kebudayaan. Berbagai etnis berkumpul di setiap sudut kota istimewa ini

Candi Prambanan, salah satu peninggalan sejarah yang tetap mengagumkan.

Candi Prambanan, salah satu peninggalan sejarah yang tetap mengagumkan. via www.panorama-tours.com

Selain masyarakatnya yang begitu ramah dan santun, ternyata Yogyakarta juga menyimpan segudang akulturasi dari berbagai macam etnis di Indonesia. Bahkan, nggak sedikit loh WNA yang tinggal di Jogja, entah itu untuk mengenyam pendidikan atau sekadar singgah beberapa hari. Akulturasi inilah yang pastinya membuat manusia mana pun rindu dan pasti tertarik untuk mengunjungi Jogja. Sesal kamu jadinya kalau nggak pernah berkunjung ke Jogja sekali dalam seumur hidupmu.

ADVERTISEMENTS

Belajar sejarah dari Yogyakarta, belajar mengenal masa lalu yang begitu dalam. Nggak semua kota bisa memiliki sejarah yang begitu rapi terangkum

Merapi Tak Pernah Ingkar Janji. - Museum Sisa Hartaku, Yogyakarta.

Merapi Tak Pernah Ingkar Janji. – salah satu sudut di Museum Sisa Hartaku, Yogyakarta. via www.instagram.com

Yogyakarta memang selalu menyimpan kenangan begitu rapi. Dari sejarah perjuangan masa lalu bangsa Indonesia, sejarah kesultanan, sejarah kemerdekaan, hingga sejarah kelam letusan Gunung Merapi. Semua terangkum dalam beberapa museum yang berdiri gagah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adakah yang lebih rapi menyimpan kenangan selain Jogja?

ADVERTISEMENTS

Jogja juga menyimpan ratusan pantai yang bisa bikin siapapun rindu untuk kembali

Pantai Ngerenehan, terletak di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta

Pantai Ngerenehan, terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. via wisataku.net

Selain menyimpan kenangan yang berjibun, Jogja juga memiliki ratusan pantai yang berjajar di sepanjang garis selatan Jogja. Bahkan, waktu sebulan pun rasanya kurang banget buat mengeksplorasi semua pantai itu. Setahun? Kalau kamu punya libur selama setahun, kenapa nggak mencoba untuk menjelajahi semua pantai yang ada di seluruh Jogja?

ADVERTISEMENTS

Riuhnya Malioboro dan Tugu jelas nggak akan membuatmu lupa bagaimana cara menciptakan romantisme di Yogyakarta

Adakah ada yang tak bisa memberikan rasa pada sepanjang jalan Malioboro?

Adakah ada yang bisa tak meninggalkan rindu pada sepanjang jalan Malioboro? via id-blog.zenrooms.com

Mungkin orang mengenal Jogja lebih dari sekadar Tugu dan Malioboro. Tapi, memang begitu adanya. Kedua tempat inilah yang selalu menyuguhkan rindu yang berkepanjangan. Riuhnya Malioboro atau garis imajiner Jogja dengan berbagai pernak pernik, baju, kerajinan tangan, hingga beraneka ragam buah tangan yang bisa kamu bawa pulang. Serta sebuah tugu yang menjadi titik nol Jojga ini selalu menyimpan segala macam rasa. Cinta dan rindu yang berbalut tawa dan airmata perpisahan. Saat ini, siapa sih yang nggak punya kenangan di dua kawasan romantis ini?

Nuansa tenang yang diciptakan, bisa membawa siapapun untuk kembali datang. Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan, bukan?

Sekarang, saatnya untuk pulang. :(

Sekarang, saatnya untuk pulang. 🙁

Mungkin, buat kamu yang tinggal di kota besar, Jogja bisa menjadi destinasi paling tepat. Setelah berminggu-minggu berkutat dengan pekerjaan dan tugas sekolah atau kuliah, Jogja bisa memberikanmu rasa nyaman dan relaksasi yang begitu tenang. Benar kata orang-orang; Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. Angkringan di Tugu, sepanjang jalan Malioboro, dan berbagai destinasi yang bisa kamu kunjungi tanpa pernah merasa rugi dan kecewa.

Kalau sudah begini, apakah kamu merasa nggak perlu mengunjungi Jogja untuk sekali saja dalam hidupmu? Barangkali buat kamu yang telah menyematkan rindu di Jogja, kapan kamu akan kembali ke sini? Begitu banyak kenangan yang bisa kamu ulang sebagai ruang nostalgia. Jangan sampai menyesal belum pernah menghirup nafas kedamaian di Jogja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.