Popularitas Bali sebagai tempat wisata di Indonesia tentu tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari kegiatan study tour SMA, outing kantor, sampai dengan urusan honeymoon Bali bisa dibilang selalu muncul sebagai tujuan utama. Bahkan, di luar negeri nama pulau ini bisa lebih terkenal dibandingkan nama Indonesia sendiri.
Terang saja, karena Bali memang menyimpan sejuta pesona. Masing-masing orang yang mengunjunginya punya sisi favorit yang berbeda-beda dari si Pulau Dewata.
Sebenarnya apa sih yang membuat Bali selalu istimewa di mata banyak orang? Mungkin beberapa alasan ini cukup menjawab rasa kenapa tempat yang satu ini selalu menarik, meski telah berulang kali dikunjungi:
ADVERTISEMENTS
1. Keindahan Indonesia memang tersebar di 17.000 pulaunya. Namun, Bali adalah pulau yang tergolong paling mudah dijangkau di antara semuanya.
Indonesia adalah negeri yang cantik. Tujuh belas ribu pulaunya menyimpan keindahan, dari gunung berapi hingga pantai pasir putih yang berbatasan langsung dengan samudera. Namun, tak semua keindahan ini dapat terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Untuk berwisata ke daerah Timur, misalnya, kita yang tinggal di Jawa atau di Indonesia Barat mesti siap mengeluarkan kocek jutaan. Untuk menjelajahi Raja Ampat yang begitu cantiknya, misalnya, kita mungkin harus menabung 2-3 tahun dulu sebelum bisa menyentuh gugusan pulau-pulau itu.
Bali menyuguhkan kecantikan yang lebih mudah dijangkau dibandingkan banyak pulau lainnya di Indonesia. Untuk sampai di sana dari pulau Jawa, misalnya, kita tinggal menyeberang menggunakan kapal feri dalam perjalanan 45 menit. Mau yang murah meriah? Ada kereta yang bisa mengantarmu sampai Banyuwangi. Bagi yang tinggal di luar Jawa pun, Bali masih terjangkau karena bandara internasionalnya menampung pesawat yang datang dari seluruh penjuru Nusantara. Nah, keterjangkauan inilah yang menjadi alasan banyak orang untuk memilih Bali sebagai tempat wisata jika berlibur panjang.
ADVERTISEMENTS
2. Bali tidak cuma punya potensi wisata yang memesona. Masyarakatnya juga mengerti benar cara paling tepat untuk mengemasnya.
Tidak ada yang meragukan bahwa potensi wisata Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke sungguh luar biasa. Tapi bila ditanya daerah mana yang paling tahu cara mengemas pariwisatanya, nama Bali berhak keluar sebagai pemenangnya.
Selama puluhan tahun masyarakat Bali selalu sukses menjadikan pulau mereka sebagai tujuan wisata kelas satu di Indonesia. Popularitas ini tentu bukanlah situasi yang tercipta sendiri. Hal tersebut hanya ada dan terus bertahan karena mereka memang sadar akan segala potensi wisata yang dimiliki pulaunya. Gunung, sungai, pantai, rawa-rawa, bahkan kebun binatang, Bali menggarap segala potensi wisatanya dengan serius.
Bosan dengan Kuta? Ya sudah, jangan ke sana. Masih banyak kok pantai-pantai lain di Bali yang jauh lebih cantik, seperti Padang-Padang dan Pandawa. Bali seolah tak pernah kehabisan pantai, karena setiap hari pasti ada saja pantai baru yang jadi “hits”. Bosan melihat sunset di pantai, dan sekali-kali mau melihat sunrise? Pergi saja mendaki Gunung Batur. Mau parasailing? Paragliding? Naik banana boat? Naik kano? Naik unta? Naik gajah? Wah, berbagai kegiatan bisa kamu lakukan di sini. Terserah kamu deh mau yang mana!
ADVERTISEMENTS
3. Tidak peduli stratamu apa, ketika kamu datang ke sana Bali akan menerimamu sepenuhnya
Siapa saja boleh datang ke Bali, bahkan kamu yang memiliki budget pas-pasan. Di pulau ini ada gang Poppies Lane, surganya penginapan murah tempatmu bermalam dengan harga terjangkau. Untuk keliling Bali? Cukup patungan sewa motor bebek dengan temanmu, satu orang/hari membayar Rp. 25.000.
Tidak hanya punya berbagai akomodasi murah saja, jika punya uang lebih dan ingin merasakan sensasi menginap di hotel malam, Bali punya banyak pilihan hotel berbintang. Mulai dari yang berharga ratusan ribu hingga puluhan juga semuanya tersedia. Berbagai penginapan ini juga ada pula yang dilengkapi dengan kolam pribadi yang akan memberikan pengalaman berbeda. Intinya, Bali memungkinkan semua wisatawan bisa berkunjung ke sana.
ADVERTISEMENTS
4. Bali mengakomodasi segala kondisi wisatawan: dari yang hobi menyelam sampai gemar kehidupan malam, dari yang datang bersama keluarga hingga yang berdua dengan pacar
Selain aneka ragam penginapan dan akomodasi yang dapat kamu pilih, dari segi aktivitas pun tempat ini menawarkan berbagai jenis kegiatan yang bisa dicoba. Mulai dari wisata alam sampai dengan kehidupan malam yang gemerlap semuanya tersedia. Kamu dapat memilihnya sesuai selera dan tentunya kocek yang kamu punya. Bali layaknya toserba menyediakan segala pilihan yang dikehendaki oleh para wisatawannya.
Kondisi ini membuat Bali terasa begitu menarik untuk dikunjungi oleh berbagai tipe wisatawan. Bagi yang doyan wisata alam, budaya, sampai dengan religi semuanya punya wadah di sini. Selain itu kamu juga bisa mengunjungi Bali baik bersama keluarga, teman, dan juga pacar. Nampaknya memang Bali menyiapkan diri untuk dikunjungi oleh pelancong dalam berbagai kondisi.
ADVERTISEMENTS
5. Ketulusan hati warga Bali tak perlu diragukan lagi. Mungkin motto hidup mereka memang ‘Salam, Senyum, Sapa’!
Masyarakat Bali yang sadar pariwisata tahu benar bahwa keramahan khas Indonesia adalah membuat banyak wisatawan asing ingin datang ke sini. Maka tidak mengherankan bila kamu dapat dengan mudah menemukan senyum masyarakat lokal saat berlibur di sana. Sapaan hangat dan senyum tulus inilah yang membuat orang rasanya selalu betah saat berada di Pulau Dewata.
Jika kita berjalan-jalan di Bali maka jangan heran bila di sepanjang jalan akan selalu ada orang yang menyapa dengan ramah. Ini menjadi kelebihan yang sepertinya belum dimiliki oleh daerah lainnya. Pariwisata seolah telah menyatu dengan darah masyarakat Bali, sehingga mereka tak akan ragu memberikan pelayanan terbaik yang dimiliki.
ADVERTISEMENTS
6. Masyarakat Bali pun tidak jemawa. Mereka sadar harus terus berbenah diri, seperti dalam urusan berbahasa
Salah satu tantangan mengembangkan wisata di berbagai daerah Indonesia adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki masyarakat lokal. Di beberapa yang sesungguhnya punya potensi, keterbatasan berbahasa membuatnya kurang bisa berkembang dengan cepat.
Kondisi seperti inilah yang sedang berusaha dibenahi oleh masyarakat Bali. Meskipun tak semua warga Bali bisa selancar penutur asli, paling tidak mereka rela mempelajari kalimat-kalimat dasar dalam bahasa Inggris. Dengan begini, komunikasi mereka dengan wisatawan asing jadi sedikit terbantu.
Jangan kaget juga jika ada warga Bali yang berusaha mempelajari bahasa asing lainnya, seperti Mandarin, Jepang, atau Korea. Turis yang mengunjungi pulau ini memang yang banyak berasal dari negara-negara tersebut. Bukan hanya itu, beberapa destinasi wisata sampai tempat spa juga menggunakan plang tiga bahasa (bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin/Jepang) lho! Wajar saja kalau wisatawan asing dari negara-negara itu bisa merasa nyaman ketika sedang berwisata ke Bali.
7. Bali adalah tempat yang menerima segala perubahan. Tapi satu yang tak akan hilang: kesetiaan mereka pada nilai luhur warisan nenek moyang
Di tengah keterbukaan dan penerimaan masyarakat Bali pada segala perubahan yang terjadi, tak menjadikannya meninggalkan berbagai nilai budaya warisan leluhur mereka.
Hanya di Bali kamu bisa melihat canang dan dupa menghiasi bar atau restauran khas Italia. Bali membuktikan bahwa arus modernisasi tidak harus berjalan bertentangan dengan tradisi.
Sebaliknya justru ritual keagamaan, budaya, dan tradisi itu menyatu dengan pariwisata. Meskipun di Bali seolah larut dalam berbagai budaya yang dibawa oleh wisatawan yang datang ke sana, pada kenyataannya tempat ini tidak kehilangan jati dirinya. Pada hari Raya Nyepi misalnya, segenap masyarakat Bali berikut wisatawan ‘tunduk’ dan mau ikutan aturan untuk berdiam diri di penginapan demi menghormati hari raya umat Hindu tersebut. Bali tetap akan selalu tegas pada nilai-nilai yang dianutnya, tanpa harus bersikap antagonis dengan budaya lain yang datang dari luarnya.
Tentunya masih banyak keistimewaan Bali yang membuatnya selalu memiliki tempat di hati para wisatawan. Intinya, ada berbagai pelajaran menarik yang bisa kita contoh dari sana. Apabila kita mau menerapkannya dalam pengelolaan pariwisata di destinasi lainnya di Indonesia, tidak tertutup kemungkinan bahwa destinasi tersebut bisa sama terkenalnya dengan Pulau Dewata!