Admin Kemenhub Posting Perbandingan Harga Tiket Pesawat, Netizen: Kemenhub Sebarkan Hoax!

Tiket Pesawat Mahal

Tiket pesawat masih jadi momok yang menakutkan bagi para traveler. Sudah setengah tahun harga mahal dan nggak turun-turun. Hal ini diakibatkan munculnya dugaan duopoli harga tiket pesawat setelah hanya tersisa 2 maskapai besar di Indonesia yakni Lion dan Garuda Group.

Hal yang menyebalkan dalam kejadian ini, dampak tiket mahal sangatlah sistemik. Mulai dari jumlah penumpang yang turun drastis, bandara sepi dan merugi, pariwisata lesu, travel agent gulung tikar, hingga turunnya hunian hotel dan umkm yang sepi pembeli. Tiket mahal bikin ekonomi lesu. Alih-alih memperbaiki harga, eh Kemenhub justru blunder dengan membandingkan harga tiket ke luar negeri.

ADVERTISEMENTS

Pemerintah pun seolah lepas tangan dan ogah terlalu ambil kebijakan untuk mengendalikan harga tiket pesawat. Begini salah satu upaya Kemenhub, melakukan pembenaran!

Admin Kemenhub Posting Perbandingan Harga Tiket Pesawat, Netizen: Kemenhub Sebarkan Hoax!

simulasi biaya tarif penumpang via www.facebook.com

#KawulaModa  perlu tahu nih, sesuai Permenhub Nomor 20 Tahun 2019, ada empat komponen yang mempengaruhi penentuan tarif Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Komponen tersebut meliputi: tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi dan biaya tuslah/tambahan.

Dari keempat komponen itu, kali ini #Minhub  mau ngulik tentang komponen tarif jarak. Tarif jarak dihitung berdasarkan perkalian antara tarif dasar dengan jarak penerbangan. Semakin jauh jarak yang ditempuh pesawat, semakin mahal pula tarifnya. Misalnya tarif dari Jakarta ke Tanjung Pinang sejauh 842 km seharga 1,5 juta rupiah, lebih murah daripada Jakarta ke Timika sejauh 3334 km seharga 4,4 juta rupiah.

Dibandingkan negara lain, tarif jarak di negara kita lebih murah, lho. Misalnya saja penerbangan dari Montreal ke Quebec sejauh 941 km dibanderol 3,1 juta rupiah. Padahal dengan jarak yang hampir sama, dari Biak ke Merauke sejauh 945 km, cuma dibanderol 1,6 juta rupiah. Wow! Murah kan?

Untuk simulasi biaya tarif penerbangan yang lainnya, cek infografis di atas ya.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara – Kemenhub RI

#PenghubungIndonesia
#MudikSelamatGuyubRukun
#MudikBerkeselamatan
#KerjaBerkahRamadan
#MudikBarengAsyikLancar

Sudah lelah netizen menuntut perbaikan bahkan menuntut Menhub Budi Karya Sumadi mundur dari jabatannya. Sudah 6 bulan tidak ada perubahan harga. Memang sih ada upaya dengan menurunkan tarif batas atas. Namun maskapai tetep bergeming dengan harga tiket yang masih sangat mahal, terutama di musim mudik lebaran. Nggak ada perubahan.

Admin Kemenhub pun mencoba untuk kasih penjelasan ‘nggak logis’ kepada netizen dengan mengunggah infografis perbandingan harga tiket pesawat. Menurut postingan berjudul SIMULASI BIAYA TARIF PENUMPANG yang viral akhir pekan kemarin, ada 4 komponen yang mempengaruhi harga tiket pesawat. Komponen tersebut meliputi: tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi dan biaya tuslah/tambahan. Namun, penjelasan di infografis tersebut ada banyak kejanggalan.

Setidaknya ada 3 hal yang bikin netizen geram dengan postingan tersebut. Salah satunya pembandingnya nggak adil dengan maskapai di luar negeri

Admin Kemenhub Posting Perbandingan Harga Tiket Pesawat, Netizen: Kemenhub Sebarkan Hoax!

nih kalau nggak percaya via www.skyscanner.co.id

Di postingan tersebut menyebutkan bahwa tiket sangat terpengaruh dengan jarak. Sebagai contoh tarif dari Jakarta ke Tanjung Pinang sejauh 842 km seharga 1,5 juta rupiah, lebih murah daripada Jakarta ke Timika sejauh 3334 km seharga 4,4 juta rupiah. Kemenhub membandingkan dengan tiket Montreal ke Quebec (Kanada) seharga 3,1 juta untuk jarak 941 km. Sementara Tokyo ke Hokkaido harganya 4,6 juta untuk 840 km. 

Ada 3 hal janggal di infografis tersebut. Pertama, nggak fair membandingkan tiket pesawat di Indonesia dengan Jepang atau Kanada yang secara pendapatan per kapita sangat jauh dibanding Indonesia. Harga 1 juta di Indonesia nggak ada artinya di kedua negara tersebut. Harga 3,1 juta di Kanada bisa terbilang jauh sangat murah ketimbang 1,5 juta di Indonesia. Kedua, tidak jelasnya maskapai apa yang membanderol harga tersebut. Ketiga, kamu bisa cari kok ke situs booking online. Tiket Montreal ke Quebec berkisar di angka 1,2 juta lho sekali jalan. Tiket dari Tokyo ke Sapporo (Hokkaido) bisa kamu dapatkan dengan duit 743 ribu saja untuk tiket termurahnya.

Dari penelusuran tersebut, jelas postingan Kemenhub mengandung HOAX dan meresahkan masyarakat. Sudah pake standarnya nggak bener, harganya pun dimanipulasi
Admin Kemenhub Posting Perbandingan Harga Tiket Pesawat, Netizen: Kemenhub Sebarkan Hoax!

tiket pesawat mahal? via www.merdeka.com

Terbukti bahwa klaim penerbangan dengan menggunakan jarak tidak sepenuhnya benar. Apalagi untuk pembelaan harga tiket mahal di dalam negeri. Setelah Hipwee telusuri situs skyscanner terbukti bahwa postingan Kemenhub HOAX dan dijadikan pembenaran tiket mahal yang mencekik masyarakat setengah tahun ini.

  • Montreal ke Quebec diklaim 3,1 juta ternyata tiketnya 1,2 juta
  • Tokyo ke Sapporo (Hokkaido) diklaim 4,6 juta padahal cuma 743 ribu

Info terakhir, postingan tersebut telah dihapus setelah rame-rame dibully netizen. Ada hal positif dari netizen yang kritis seperti ini, negara nggak bisa asal klaim data seenaknya. Kemenhub sebaiknya mencari cara agar tiket pesawat kembali normal alih alih membela maskapai penerbangan. Ini yang dirugikan banyak lho, ekonomi lesu di mana-mana karena tiket pesawat nggak masuk akal harganya.

Kita berharap semoga setelah lebaran harga kembali normal. Kalau tidak ya Menhub Budi Karya mundur sajalah kalau memang tidak mampu menurunkan harga tiket.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo