Bumi Sukowati, adalah nama yang dahulu disematkan kepada Kabupaten Sragen di masa pemerintahan Kerajaan Kasunanan Surakarta. Nama itu diberikan lantaran Sragen dinilai sebagai daerah yang kaya akan sejarah dan keindahan alamnya.
Sragen terletak 30 km dari pusat kota Solo. Secara geografis Kabupaten Sragen berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di sebelah utara dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat. Sementara, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ngawi di sebelah timur.
Nah, apakah julukan “Bumi Sukowati” memang layak disandang Kabupaten Sragen? Apa saja potensi wisata yang ada di sana? Simak ulasan Hipwee berikut ini, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Sangiran
Jika ingin melihat bukti sejarah kehidupan manusia pada zaman dahulu, kamu bisa berkunjung Sangiran. Tak tanggung-tanggung, bahkan pada tahun 1996 UNESCO menetapkan Sangiran sebagai situs cagar budaya warisan dunia, yang artinya Sangiran dilindungi oleh PBB.
Sangiran sendiri merupakan daerah yang menurut peneliti menjadi perkampungan manusia purba sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Daerah ini memiliki area seluas 56 km persegi yang meliputi tiga kecamatan, dan di dalamnya dibangun museum untuk menyimpan tulang belulang dan benda-benda purbakala dari jutaan tahun lalu.
ADVERTISEMENTS
2. Pemandian Air Panas Bayanan
Pemandian air panas Bayanan, dahulu kala bernama Pemandian Hyang Tirto Nirmolo. Dibangun pada tahun 1808 oleh seorang Belanda bernama Tuan Praul. Namun, pada tahun 1978 pengelolaannya diambil alih oleh Pemkab Sragen. Masyarakat percaya bahwa pemandian itu konon dihuni oleh makhluk halus, oleh karenanya di kawasan itu dibangun sebuah pondok kecil untuk keperluan upacara adat.
Konon, masyarakat sekitar percaya bahwa makhluk halus yang menghuni pemandian ini suka membantu menyembuhkan penyakit kulit. Jadi, pemandian ini banyak dimanfaatkan oleh warga untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit. Nah, untuk membuktikan kebenarannya, mungkin kamu harus menjajal berendam di sana.
ADVERTISEMENTS
3. Kolam Renang Kartika
Kolam renang ini terletak di Kota Sragen, tepatnya di Jl. Veteran dan berdekatan dengan Stadion Sepakbola Sragen. Kira-kira sekitar 1,5 KM dari alun-alun kota sehingga lokasinya terbilang sangat mudah terjangkau. Dijamin deh kalau kamu nggak akan bingung untuk menemukan tempat yang satu ini.
Kolam ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kolam renang untuk umum yang panjangnya mencapai 25 meter dan lebar 12,5 meter dengan kedalaman bervariasi antara 1,5 meter, 2,5 meter, 3 meter dan kolam untuk anak-anak yang dalamnya hanya sekitar 60 sentimeter.
ADVERTISEMENTS
4. Desa wisata Dayu Alam Asri
Mungkin tempat ini adalah tempat yang cocok digunakan untuk menghindar sejenak dari hiruk pikuk kota. Dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun, membuat desa wisata Dayu Alam Asri terasa sejuk dan menenangkan. Apalagi ditambah fasilitas yang amat sangat memadai ada di sana.
Selain melepas penat, pengunjung juga bisa menikmati indahnya suasana pedesaan sambil belajar. Pasalnya, ditempat ini terdapat kebun binatang mini, wahana bermain, rumah makan, resort, kolam renang, serta agrowisata. Dengan beragam fasilitas tersebut, tentunya tempat ini merupakan paket wisata yang cocok sekali untuk dinikmati bersama teman dan keluarga.
ADVERTISEMENTS
5. Desa Wisata Kliwonan, sentra penghasil batik khas Sragen
Sragen merupakan produsen batik terbesar ketiga setelah Pekalongan dan Surakarta. Dimana penghasil batiknya terletak di Kecamatan Plupuh dan Masaran, yang letaknya saling berseberangan dan dipisahkan oleh Sungai Bengawan Solo. Karena terletak di pinggir sungai, maka batik-batik dari daerah tersebut dikenal masyarakat sebagai batik Pinggir Kali atau biasa disingkat menjadi Girli.
Nah, di daerah penghasil batik tersebut ada Desa Kliwonan sebagai sentra produksi batik terbesar, sehingga pemerintah menetapkan Desa Kliwonan sebagai desa wisata. Pemerintah Kabupaten Sragen menetapkan desa ini sebagai desa wisata terpadu yang digunakan untuk memproduksi, mengembangkan, sekaligus memasarkan produk batik.
ADVERTISEMENTS
6. Warung serba kambing Mas Mitro
Warung serba kambing Mas Mitro menyajikan beragam olahan daging kambing, seperti sate, tengkleng, serta gulai. Namun, menu andalan dari warung ini adalah tengkleng. Masakan yang terbuang dari tulang-belulang kambing bercambur kuah dengan bumbu rempah dijamin akan memuaskan lidah dan perutmu. Sensasi yang terlupakan akan kamu rasakan ketika harus susah payah menggerogoti daging di sela-sela tulangnya.
7. Soto kwali Pak Girin
Bisa dikatakan soto satu ini merupakan makanan legenda yang ada di Sragen. Pasalnya, soto ini sudah berdiri berpuluh-puluh tahun lamanya dan cabangnya pun tersebar sampai ke kota Solo dan Karanganyar. Sebenarnya soto ini tak jauh berbeda dengan soto pada umumnya. Dalam semangkuk soto ini terdapat nasi, tauge, seledri, siraman kuah panas, dan tak ketinggalan potongan daging sapi.
Konon yang membuat soto ini nikmat adalah proses memasaknya yang masih menggunakan kwali dari tanah liat dan menggunakan kayu bakar. Selain itu, tak lepas pula dari racikan rempah-rempah yang telah diwariskan secara turun-temurun. Tak heran jika pelanggan soto ini kebanyakan adalah orang-orang yang memang sudah sejak menyukai soto Pak Girin.
8. Pecel tumpang Mbok Jami
Aneka sayuran rebus berpadu dengan siraman bumbu kacang yang kental membuat makanan ini begitu menggoda. Khususnya bagi kamu pecinta sayuran, penganan yang satu ini memang terbilang sehat dan bergizi. Pecel Mbok Jami boleh dibilang sudah sangat populer sehingga banyak perantau asal Sragen yang selalu menyempatkan datang ketika pulang ke kampung halaman. Jika kamu pun penasaran mengapa pecel ini begitu digemari masyarakat Sragen? Sambangi saja warung Mbok Jami yang terletak di Pasar Bunder, Sragen.
9. Oleh-oleh khas Sragen
Setelah puas jalan-jalan, jangan lupa untuk membungkus oleh-oleh buat orang-orang yang ada di rumah. Intip bisa menjadi alternatif pilihan sebagai buah tangan dari Sragen. Jangan khawatir basi atau berubah rasa nantinya, karena intip merupakan panganan kering. Intip adalah kerak nasi, yang biasanya terbentuk jika kamu menanak nasi menggunakan ketel. Oleh-oleh yang satu ini memang mirip dengan oleh-oleh dari Solo karena memang dua daerah ini saling berdekatan.
Nah, itulah ulasan Hipwee mengenai Kabupaten Sragen. Jika ada tempat wisata maupun tempat kuliner yang belum tercantum, boleh kok kamu berbagi di kolom komentar. Dan kamu yang asli orang Sragen, mana nih suaranya? 🙂