Namanya mudik ya ke desa, ke kampung halaman tercinta. Yang ke kota memang ada, namun hanya segelintir saja. Ada yang kampung halamannya di Kediri? Sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur sana. Kota ini terletak 130Â km sebelah barat daya Surabaya dan merupakan kota terbesar ketiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang menurut jumlah penduduknya. Masa iya di kota terbesar ketiga ini nggak ada apa-apanya? Coba baca ini dulu!
ADVERTISEMENTS
1. Kalau kamu ingin ke Paris dan terlalu mahal, nggak salah kamu pulang ke Kediri. Main aja ke Simpang Lima Gumul, disini ada kw supernya Arc de Triomphe
Nggak cuma Semarang yang terkenal dengan Simpang Limanya, Kediri juga punya Simpang Lima. Yang berbeda, Simpang Lima Kediri memiliki monumen yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang ada di Paris, Perancis. Karena keindahan dan keunikannya ini, Simpang Lima Gumul jadi ikon bagi setiap pejalan yang mampir ke Kediri. Kalau kampung halamanmu disini dan kamu bahkan nggak pernah mampir, fix kamu rugi!!! Percayalah, datang kemari bisa sedikit mengobati rasa rindumu akan keindahan kota Paris. Foto ala-ala di Perancis bisa kamu unggah ke media sosial tanpa harus mahal-mahal membayar harga tiket ke Eropa.
ADVERTISEMENTS
2. Biar mudikmu beda, sesekali sempetinlah bertandang ke Kampung Inggris. Nggak hanya silaturahmi, kamu bisa daftar biar pintar cas cis cus dan siap ke luar negeri
Sebutannya memang kampung Inggris, tapi bukan berarti semua orang di sini itu orang bule, lho. Berada tepatnya di Kecamatan Pare, kawasan ini dipenuhi dengan sejumlah lembaga kursus bahasa Inggris, totalnya sekitar 146 lembaga kursus. Di sini, kamu bisa belajar bahasa Inggris sembari menikmati suasana pedesaan yang asri. Jadi, belajarnya itu nggak yang klise di kelas-kelas, kamu juga bisa menikmati belajar dalam suasana informal di luar kelas. Ada bermacam program yang bisa kamu ikuti, mulai dari yang jangka waktunya 1 bulan sampai 6 bulan. Kampung Inggris ini juga dilengkapi dengan asrama bagi kamu yang ingin menetap sementara. Mending kamu menetap disini, daripada di hati mantan. #Ehh
ADVERTISEMENTS
3. Kamu juga sah-sah saja mampir ke gereja Puh Sarang. Walau berbeda cara memanggil Tuhan, kamu tak dilarang mengagumi keunikan arsitektur gereja katholik khas Eropa ini
Gereja ini memang khas Eropa, dan berakulturasi dengan gaya Majapahit. Sudah membayangkan bagaimana jadinya? Tak usah membayangkan hingga membuat pusing kepala, cukup luangkan waktu untuk sekali seumur hidup menengoknya. Percayalah, gereja Puh Sarang bisa mengubah pandanganmu terhadap gambaran gereja yang mainstream. Letaknya di Kecamatan Semen, Kediri, tepatnya di kaki gunung Wilis. Gereja Katolik ini memadukan arsitektur Jawa, Hindu, Budha, hingga arsitektur Tiongkok. Terlihat dari altar luar yang berbentuk stupa candi Borobudur, menara berbentuk candi Buntar, dan bagian atap yang mirip rumah-rumah khas Jawa.
ADVERTISEMENTS
4. Kalau kamu mengaku rindu dengan Jalan Malioboro di Jogja, kamu dijamin akan selalu kangen jika pernah melangkahkan kaki di Jalan Dhoho Kota Tahu ini.
Kalau Jogja punya Malioboro, Kediri punya jalan Dhoho. Kedua jalanan ini pun fungsinya sama, untuk memuaskan hasrat belanja manusia. Di kawasan ini terdapat ratusan kios yang menawarkan aneka produk dari mulai sandang, pangan, hingga hotel. Lebih dari itu, di kawasan ini pula kerap diadakan acara-acara yang digelar oleh pemerintah kota. Kuliner khas Kediri juga dijajakan disini. Yang paling terkenal dan wajib dikunjungi tentu Pecel Tumpang Pincuk, yang bikin nagih dan selalu membuatmu ingin kembali.
ADVERTISEMENTS
5. Namanya pulang kampung memang identik dengan menjauhi hiruk pikuk kota. Supaya lebih dalam memaknainya, silahkan berkunjung ke Goa Selomangleng untuk mendapat ketentraman jiwa
Merasa bosan dan penat dengan segala keriuhan kota? Kamu tak salah melangkahkan kakimu di kota ini. Tak hanya wisata pendidikan, religi, dan belanja, disini tersedia wisata alam juga. Ada Goa Selomangleng yang terletak di 7 km arah barat kota Kediri, tepat di kaki Gunung Klothok, Desa Waung, Kecamatan Mojoroto. Konon gua ini adalah tempat pertapaan Dewi Kilisuci yang merupakan putri mahkota Raja Airlangga, yang menolak tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya. Beliau lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia, dan melakukan tapabrata di Goa Selomangleng.
Sepintas Goa Selomangleng tampak biasa saja jika dilihat dari luar. Jangan bayangkan seperti goa-goa dalam cerita, kamu tak akan menemukan stalagmit maupun stalagtit di dalamnya. Namun, kamu justru akan dihadapkan dengan relief, ukiran, serta patung yang khas dengan nuansa Hindu. Pada saat-saat tertentu, goa ini dijadikan sebagai tempat hening oleh masyarakat yang masih melestarikan budaya leluhur. Kamu akan menemukan ketentraman jiwaaa. Mau mencoba?
ADVERTISEMENTS
6. Satu lagi destinasi unik di Pare, ada Candi Surowono yang menjadi bukti megahnya peradaban Majapahit kala itu. Kamu tak akan berhenti mengaguminya~
Bernama asli Candi Wishnubhawanapura, Candi yang kini dikenal dengan nama Surowono ini hingga sekarang masih menyisakan sisa-sisa kegagahannya. Kamu masih bisa menemukan relief cantik Arjuna yang digubah oleh Mpu Wiwaha, relief Bubuksah, dan relief Sri Tanjung di tiap sudutnya. Candi inilah yang jadi saksi upacara pendarmaan (pensucian) bagi Wijayarajasha, Bhre Wengker, paman dari Rajasanegara yang saat itu menjabat sebagai Raja Majapahit. Terletak di Kecamatan Pare, 25 kilometer arah timur laut Kota Kediri, candi Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit ini layak untuk masuk dalam daftar destinasi. Kamu yang ngaku cinta sejarah, nggak afdol kalau kamu belum mampir ke tempat ini. Kamu payah!
7. Kata siapa kamu nggak bisa main air di kota ini? Mari langkahkan roda kendaraanmu menuju percikan Air Terjun Dongo. Sejuknya udara disini dijamin membuat kamu melongo~
Secara kasat mata, air yang terjun memang tak terlalu deras, namun suhunya bisa menembus dan menusuk tulang-tulangmu. Berada di lereng Gunung Wilis, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 125 meter, dan 1800 meter di atas permukaan laut. Nggak perlu dijelaskan kan kalau kamu butuh tenaga ekstra untuk menikmati kucuran air terjun ini? Jangan langsung ngomong kamu nggak mungkin kesana karena nggak punya cukup tenaga. Sebab, disini sudah tersedia fasilitas jogging track yang akan membantumu menuju lokasi air terjun. Tapi tetep harus hati-hati ya, jangan sampai kamu kakimu terpeleset karena terburu-buru. Oya, ada yang unik dari air terjun ini. Di tebingnya seperti ada jejak sepatu raksasa. Kurang menarik apa?
8. Keukeuh pengen naik gunung, tapi berbanding terbalik dengan waktu dan tenaga? Mendaki gunung Klothok aja yuk. Hanya dengan 2 jam, puncak gunung tak lagi hanya jadi mimpi.
Gunung yang satu ini memang tak terlalu tinggi, hanya sekitar 536 mdpl. Namun keindahannya tak terkalahkan dengan gunung-gunung lain di Indonesia. Lekukan-lekukan pada Gunung Klothok konon mirip dengan wajah putri tidur yang menghadap keatas. Dengan bibir dan dagu yang tampak jelas terlihat. Gunung satu ini terletak di Desa Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kabupaten Kediri. Untuk mencapai puncak gunung Klothok, kamu hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam saja. Jangan kaget, di kaki gunungnya akan ada kolam renang keluarga dengan berbagai wahana, serta ada pula Museum Arjuna yang layak dikunjungi. Ahhh kamu kudu kesana!
Jadi gimana? Kapan kita kemana? Heheee. Buat yang ngaku punya kampung di Kediri tapi belum pernah ke-8 destinasi ini, wah kamu jangan-jangan cuma bohong ya? Atau mainmu malah kejauhan? Hihiiii selamat menemukan beragam sensasi di Kediriiii!!!