Waktu kecil aku suka banget nonton kartun dan baca komik Jepang. Doraemon, Ultraman, dan Detektif Conan adalah teman Minggu pagi yang nggak bakal terlupakan. Latar belakang kartun dan komik Jepang favorit selalu membawaku berimajinasi untuk pergi jalan-jalan ke Jepang. Pengen deh suatu hari nanti bisa menginjakkan kaki di negeri Sakura. Kamu gitu juga nggak sih?
Jepang yang super modern tapi juga punya warisan budaya berusia ratusan tahun yang masih dirawat dengan baik, membuat penggila jalan-jalan seperti aku wajib setidaknya sekali seumur hidup berlibur ke Jepang. Sayangnya Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan taraf hidup paling mahal di dunia. Ada kemungkinan jalan-jalan ke Jepang akan membuat kantong bolong dan jadi #sobatmisqueen. Bener nggak sih? Asal tahu caranya, jalan-jalan ke Jepang nggak selalu menguras tabungan kok. Yuk baca pengalamanku jalan-jalan ngirit ke Jepang. Tujuh tips dan trik ini sebaiknya kamu gunakan saat berlibur ke sana.
ADVERTISEMENTS
Rajin-rajin cek harga tiket maskapai kesayangan. Harga tiket ke Jepang bisa dapat sejutaan sekali jalan. Murah banget lho itu…
Jepang berjarak sekitar 8 jam penerbangan dari Jakarta, Indonesia. Banyak maskapai penerbangan yang berlomba-lomba menawarkan tiket promo untuk pergi ke Jepang. Kalau rajin cek harga tiket, niscaya tiket promo ke Jepang seharga sejutaan bisa didapat. Kuncinya sih kamu subscribe email berlangganan informasi dari maskapai yang hobi kasih tiket murah. Jadi kamu bisa dapat infonya duluan.
ADVERTISEMENTS
Destinasi yang sebaiknya kamu tuju adalah Tokyo, Kyoto, dan Osaka. Kota wajib kunjung untuk yang baru pertama kali ke Jepang
Tokyo, Kyoto, dan Osaka adalah tiga kota wajib kunjung ketika pertama kali pergi jalan-jalan ke Jepang. Aku memilih untuk beli tiket berangkat ke Tokyo, kemudian jalan menuju Kyoto, dan pulang dari Osaka. Rute ini selain menghemat biaya transportasi selama di Jepang, juga menghemat waktu karena tidak perlu bolak-balik.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Beli JR Pass saat di Indonesia. Kamu bisa ngirit sampe jutaan rupiah karena tiket sakti ini.
JR Pass adalah semacam tiket sakti yang bisa aku pakai untuk naik kereta dan bus dari perusahaan JR di seluruh Jepang, baik rute dalam kota maupun rute antar kota. JR Pass juga bisa dipakai untuk naik Shinkansen. Asal tahu aja, harga tiket shinkansen sekali jalan bisa sampai jutaan rupiah. Dengan bermodal JR Pass aku bisa berhemat jutaan rupiah dalam hal transportasi. Penting banget ‘kan buat backpacker yang suka ngegembel kaya aku? Hehehe.
ADVERTISEMENTS
Pilih penginapan di dekat stasiun. Nggak perlu jalan kaki kejauhan dan ngirit karena nggak bayar ongkos bus.
Aku selalu memilih untuk tidur di penginapan dekat stasiun. Penginapan di Jepang rata-rata harganya 300-400 yen per malam per orang. Meskipun kadang penginapan di dekat stasiun terkesan lebih mahal dibanding penginapan yang jauh dari stasiun, tapi aku nggak perlu keluar ekstra uang untuk bayar bus atau taksi dari stasiun ke penginapan.
ADVERTISEMENTS
Sarapan di penginapan dan beli makan di convenience store. Selain lebih murah, rasanya juga enak kok
Untuk berhemat biasanya aku makan pagi dengan memanfaatkan fasilitas breakfast dari penginapan. Kalau menginap di penginapan aku bisa bebas mengambil berapa pun jumlah makanan yang aku mau, asal sanggup dihabiskan. Sarapan dari penginapan berupa roti dan telur yang dimasak sendiri. Aku bisa mengambil lebih banyak roti dan menyimpannya dalam kotak makanan untuk aku jadikan bekal saat jalan-jalan.
Beli makanan di convenience store seperti 7-11 atau Lawson juga menghemat banyak. Harga makanan di convenience store mulai dari 100 yen per porsi. Jangan salah ya, makanan di convenience store-nya Jepang tergolong enak dan segar. Mereka punya standar tinggi soal makanan. Kalau sudah malam mereka akan memberi diskon sampai 70% pada makanan, dan kalau nggak laku makanan-makanan ini bakal dibuang. Nah, kalo udah malam bisa nih beli makanan diskon dengan harga per porsi sampai di bawah 100 yen untuk satu menu komplit.
Makan di restoran lokal. Restoran yang rame dengan orang lokal makanannya enak dan harganya cenderung lebih murah.
Sebenarnya makan di restoran juga bisa ngirit. Aku pilih makan di restoran yang didatangi banyak orang lokal, karena harganya cenderung lebih murah. Berhubung kebanyakan pelayan di restoran lokal hanya bisa bahasa Jepang, aku pesan makanan dengan cara menunjuk foto makanan pada pelayan, bayar, dan makan. Untuk makan di restoran lokal harga per porsi dimulai dari 500 yen. Aku cuma perlu beli menu makan aja, karena pasti tersedia air putih untuk minumnya.
Pilih destinasi wisata yang free of charge alias nggak pake tiket masuk. Ngirit banget ini.
Jepang punya banyak tempat menarik yang bisa dijelajahi tanpa harus bayar tiket masuk. Kalau di Tokyo aku pilih merasakan sensasi menyebrang jalan bersama ribuan orang lainnya di Crossing Road Shibuya, foto bareng patung Hatichko yang melegenda, naik ke Tokyo Metropolitan Government Building di Shinjuku untuk menikmati Tokyo dari ketinggian dibanding antri dan bayar tiket di Tokyo Sky Tree atau Tokyo Tower. Di Osaka aku pilih jalan-jalan di Osaka Castle yang punya taman yang super luas, makan-makan di Shinsaibasi, dan foto berlatar belakang Glico Man yang ngehits di Dotonburi.
Di Kyoto banyak situs budaya menarik yang sebaiknya dikunjungi. Meskipun mesti bayar, tapi tiket masuk ke kuil-kuil cantik di Kyoto cuma seharga 500 yen, dan it worth to visit. Aku sih suka banget dengan Kuil Kiyumizudera yang umurnya sudah ratusan tahun. Katanya kalo kita jalan menuju batu buta dengan nutup mata dan sampai tepat di depan batu buta, maka keinginan kita akan tercapai. Cobain gih.
Kalo dihitung-hitung budget jalan-jalan ke Jepang seminggu nggak lebih dari 7 juta rupiah sudah termasuk tiket. Sebelum berangkat ke Jepang aku nabung dulu sedikit-sedikit tiap bulan. Jadi deh main ke rumahnya Doraemon. Aku udah jalan-jalan ke Jepang, kamu kapan?