“Hari gini traveling gak pake smartphone? Ngerepotin diri sendiri amat sih.”
Ya, smartphone emang salah satu barang yang esensial saat traveling. Mulai dari peta, booking kamar hotel, sampai pesan tiket pesawat dan taksi, kita terbiasa menggunakan gadget yang satu ini. Pokoknya, traveling tanpa smartphone itu udah dianggap penghujatan, deh!
Tapi sebagai penyegaran, pun supaya kamu nggak ketergantungan smartphone, nggak ada salahnya kok sekali-kali emangnya Columbus sampai ke daratan Amerika itu pake GPS sama aplikasi Google Maps? No. Kita aja yang udah ketergantungan sama smartphone, sampai-sampai ngerasa parno sampai panas-dingin kalau ponselmu gak ada dalam genggaman. Padahal, traveling tanpa smartphone sesekali bakal menyuguhkan pengalaman yang sama sekali berbeda dari traveling yang biasa.
Nah, kalau kamu udah jenuh dengan arus informasi yang deras tapi kebanyakan hoax itu, mendingan kamu traveling sekalian digital detox deh. Caranya, ya lakukanlah traveling tanpa smartphone. Nih, hipwee kasih tips biar biar tetap asyik jalan-jalan meski tak memegang smartphone di tangan.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu tak bisa mengandalkan smartphone untuk sementara; riset yang mendalam sebelum berangkat adalah kuncinya
Berkelana tanpa smartphone berarti kamu mesti menanggalkan semua kepraktisan yang disediakan olehnya. Mesin pencari, aplikasi peta, booking hotel, pemesanan tiket, penerjemah, sampai media sosial untuk pamer, semuanya bakal kamu tinggalkan untuk sementara. Makanya, melakukan riset yang mendalam tentang destinasi yang akan kamu datangi jadi wajib hukumnya.
Kamu mesti memahami bagaimana mencapai ke sana, berapa dana yang kamu perlukan, serta apa aja yang akan kamu lakukan di sana. Pastikan kamu udah melakukan riset secara rinci dan mendapatkan setiap informasi yang kamu butuhkan sebelum berangkat. Jangan sampai terlewat untuk memesan penginapan serta dan moda transportasi yang diperlukan untuk sampai ke sana.
ADVERTISEMENTS
2. Siapkan sebuah jurnal untuk menjadi kitabmu dan dokumentasikan semua informasi yang kamu perlukan di sana
Nah, karena gak megang smartphone, segala informasi yang kamu dapatkan selama riset harus kamu catat dan dokumentasikan dengan baik. Sebuah jurnal perjalanan bakalan menjadi teman akrabmu sementara waktu. Catatlah semua info yang diperlukan seperti jadwal perjalanan, peta daerah tujuan versi cetak (yang bisa kamu cetak sendiri sesuai kebutuhan), itinerary, informasi penginapan, sampai trayek transportasi umum di sana.
ADVERTISEMENTS
3. Pilihlah tempat tujuan yang bisa mendukung perjalanan digital detox-mu. Desa tradisional yang bebas dari teknologi adalah jawabannya
Tak cuma caranya, tujuan juga penting buat menentukan apakah digital detox-mu akan berhasil atau enggak. Kalau kamu pengen liburan untuk detoks digital tapi tujuannya ke daerah yang modern dan maju, ya kemungkinan besar kamu gak akan berhasil dan justru kangen sama smartphone-mu.
Pilih daerah-daerah yang masih tradisional dan jauh dari teknologi. Misalnya, Kampung Naga di Tasikmalaya, Perkampungan Baduy di Lebak, Banten, sampai Wae Rebo di Flores. Kamu pun bisa melakukannya dengan menjamah gunung. Di sana tak ada listrik, sinyal, serta teknologi modern. Yang ada hanyalah kesederhanaan, tempat kamu belajar lebih banyak tentang alam dan kefanaan kehidupan.
ADVERTISEMENTS
4. Bekali dirimu dengan sebuah kamera. Kamu harus menyempatkan diri untuk mengabadikan momen sepanjang perjalanan sekalipun tak punya kesempatan untuk mengunggahnya seketika
Tentunya, kamu pasti pengen membawa kenang-kenangan dari sana, dong? Bekali dirimu dengan sebuah kamera tustel untuk menangkap momen-momen yang kamu alami sepanjang perjalanan. Foto-foto yang kamu abadikan akan jadi oleh-oleh yang manis sepulang nanti. Lagian, kamu juga gak perlu merasa perlu mengunggahnya ke medsos saat itu juga. ‘Kan, kamu gak bawa smartphone?
ADVERTISEMENTS
5. Tak bisa bercengkerama dengan yang jauh membuatmu bisa berinteraksi dengan yang dekat. Sapa dan kenali lebih jauh orang-orang yang ada di dekatmu
Smartphone emang bisa mendekatkan yang jauh. Tapi, dia juga bisa sekaligus menjauhkan yang dekat. Seberapa sering kita nongkrong bareng teman tapi ujung-ujungnya malah asyik sendiri menatap layar ponsel? Nah, digital detox lewat perjalanan tanpa smartphone akan membuatmu makin dekat dengan yang berada di dekatmu, sekaligus membuatmu kangen sama yang jauh.
Tanpa smartphone, kamu takkan ragu untuk berinteraksi dengan orang-orang yang kamu temui di sepanjang perjalananmu. Dapatkan teman baru serta temukan kisah-kisah yang menggugah perasaan dari orang-orang yang baru kamu kenal.
ADVERTISEMENTS
6. Kemas satu-dua buku favoritmu. Mereka akan menemanimu menikmati me-time yang berkualitas dan bebas gangguan
Bepergian tanpa smartphone juga berarti bisa menikmati perjalanan tanpa distraksi. Selain berinteraksi secara lebih personal dengan orang-orang yang kamu temui, kamu juga bisa menikmati waktu buat diri sendiri. Membenamkan diri dalam bacaan adalah salah satu hal yang seru untuk menikmati me-time milikmu. Jadi, gak ada salahnya memilah satu atau dua buku favoritmu dan mengemasnya dalam tasmu.
7. Tersesat dan tak ada aplikasi peta untuk diandalkan? Nikmati saja serunya dan rasakan kebaikan dari sekitar kita
Ketika bepergian tanpa ponsel pintarmu, kamu mungkin takut kesasar dan gak menemukan arah jalan pulang, aku tanpamu butiran debu. Nikmati aja perasaan berdebar-debar gara-gara nyasar. Meski gak ada smartphone, kamu tetap bisa pake GPS alias Gunakan Penduduk Sekitar.
Saat itulah, kamu akan menyadari bahwa masih banyak kebaikan dari orang-orang di sekitarmu yang tentunya bakal luput kamu rasakan kalau terus-terusan mengandalkan smartphone. Lagian, siapa tahu nyasarmu ada hikmahnya: kamu bisa menemukan tempat kece yang masih alami dan tersembunyi!
Jadi, masih takut bepergian tanpa smartphone dalam genggaman?