Tahun 2018 bisa dibilang adalah tahun bencana. Ada banyak sekali bencana alam di tahun ini mulai banjir, longsor, gempa bumi, hingga tsunami. Korban meninggal dunia pun mencapai ribuan korban jiwa. Gempa Lombok, Palu, jatuhnya pesawat Lion Air hingga tsunami di Banten dan Lampung jadi musibah yang benar-benar mengguncang Indonesia dalam setahun terakhir.
Dampak bencana yang bertubi-tubi tersebut tidak hanya menimbulkan cuma korban jiwa, tapi banyak pula bangunan roboh maupun tempat wisata yang hancur karena gempa maupun tsunami. Setidaknya ada 7 wisata populer yang rusak parah terdampak bencana. Hipwee Travel merangkumnya untuk kamu semua. Yuk simak!
ADVERTISEMENTS
1. Gili Trawangan mengalami kerusakan yang cukup parah akibat gempa Lombok Juli dan Agustus di mana pusat gempanya berada tak jauh dari sana
Sebagai destinasi yang mendatangkan banyak devisa karena dibanjiri turis asing, Gili Trawangan harus menghadapi kenyataan bahwa alam lebih punya kuasa. Kawasan pulau ini luluh lantak dan banyak bangunan roboh, termasuk hotel-hotel di sana.
ADVERTISEMENTS
2. Gunung Rinjani mengalami longsor yang cukup parah akibat diguncang gempa 7 SR pada bulan Juli dan Agustus 2018. Sampai kini jalur utama pendakian Senaru dan Sembalun belum dibuka untuk umum
Gempa dahsyat yang mengguncang Lombok menimbulkan 564 korban jiwa dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Kerusakan terparah di kawasan Lombok Utara, termasuk Gunung Rinjani. Gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl ini harus ditutup sampai waktu yang belum ditentukan karena terjadi longsor hingga jalurnya tertutup. Buat kamu yang mau ke Rinjani bisa masuk lewat pintu yang baru dibuka yakni Aik Berik dan cuma sampai di Plawangan saja.
ADVERTISEMENTS
3. Jembatan Ponulele di Palu roboh diterjang tsunami dahsyat pada bulan September lalu
Ikon wisata Kota Palu yakni Jembatan Ponulele ikut roboh diterjang tsunami setinggi 3-4 meter. Jembatan yang berwarna kuning ini rubuh seketika dan memutus jalur transportasi di kota Palu. Ribuan korban meninggal dunia dan ratusan ribu kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi dan tsunami di Palu, September lalu. Gempa sebesar 7,4 SR yang datang saat sore hari menghancurkan kota Palu dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENTS
4. Tak cuma Jembatan Ponulele, Pantai Talise juga rusak setelah diterjang tsunami. Pantai yang dulunya indah jadi tak berbentuk
Pantai Talise merupakan pantai yang cukup populer di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Gempa 7,4 SR yang disertai gelombang tsunami meluluhlantakkan pantai ini. Ribuan korban jiwa pun tak terelakkan. Siapapun wisatawan yang kala itu sedang menikmati keindahan pantai akan tersapu gelombang. Meski begitu, pemerintah Palu kembali memperbaiki tempat wisata ini.
ADVERTISEMENTS
5. Tsunami di Banten menerjang pantai dan resort Tanjung Lesung sehingga ratusan korban meninggal dunia. Termasuk 3 personel band Seventeen
Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Pandeglang juga hancur pasca diterjang ombak tsunami. Kawasan yang memang dikembangkan sebagai destinasi prioritas oleh pemerintah ini mengalami kerusakan yang ditaksir senilai 150 Milyar. Personel band Seventeen sedang tampil di sini ketika tsunami datang tiba-tiba pada Sabtu malam. Tiga di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENTS
6. Pantai Anyer pun tak luput dari hantaman gelombang tsunami. Beberapa warung di pantai nampak ambruk
Nggak cuma Tanjung Lesung yang hancur, pantai Anyer pun tak luput dari hantaman tsunami. Warung-warung di tepi pantai rusak diterjang gelombang tsunami. Meski begitu, beberapa pedagang sudah kembali beroperasi beberapa hari kemudian.
7. Pantai Carita di Banten juga hancur diterjang tsunami. Tempat wisata keluarga itu kini dalam tahap pemulihan agar bisa pulih seperti sedia kala
Hotel, villa, dan pusat pariwisata di sekitar Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, yang kerap menjadi tujuan destinasi saat liburan tiba, hanya tinggal reruntuhan. Pantai Carita turut hancur pasca diterjang tsunami pada akhir pekan lalu, 22 Desember 2018. Pantai ini terdampak cukup parah.
Sebenarnya masih banyak destinasi wisata, terutama di Lombok dan Palu yang belum bisa disebutkan semuanya. Tentu tahun 2018 ini jadi momen untuk kita semua agar mau instropeksi diri. Bencana pasti akan datang, siapkah kita saat ia datang secara tiba-tiba?