“Sekarang kamu kuliah dimana ?”
“Salatiga”
“Salatiga ? Berarti betulnya 7?”
*Sambil sebel*… “Iya kalau soalnya ada 10”
Bagi mereka yang belum pernah dengar nama kota ini, pasti pelafalan yang terlintas adalah ‘Salah Tiga’, padahal nama kotanya Salatiga – Nggak pake ‘H’. Kota ini terletak di Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang. Meskipun kota ini terbilang kecil, tapi tak akan membuat pengalaman hidupmu jadi mungil. Sebaliknya 7 kebetulan yang pernah kamu alami ini, akan membuat rindumu makin besar untuk singgah lagi ke Salatiga.
1.Letaknya yang strategis membuatmu tak akan kekurangan wahana rekreasi, pemandangan alam, sampai tempat ziarah yang bernilai sejarah
Salatiga terletak di jalan utama yang menghubungkan kota Semarang dan Solo. Posisinya yang secara geografis kebetulan berada di tengah Kabupaten Semarang – membuatnya banyak dikelilingi oleh wahana rekreasi, pemandangan yang eksotis dan tempat ziarah yang sarat sejarah-, baik yang lokasinya masih di Salatiga maupun di area sekitarnya, seperti di bawah ini:
Gunung Merbabu, yang tak pernah jemu menunggumu untuk mendakinya
Gunung Telomoyo, yang paling ramah untuk dijamah
Alun-Alun Pancasila, di sebelah Masjid Raya Darul Aman UIN Salatiga yang unik dan artistik
Wahana Altantik Dreamland, Ancol mininya Salatiga
Hutan Karet dekat sembir, lokasi paling asyik untuk hunting
Kopeng, spot melihat pemandangan terapi mata gratis yang bikin kamu geleng-geleng
Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono, tempat ziarah dengan arsitektur sarat nilai sejarah
Rawa Pening, lukisan Sang Pencipta yang mampu buat mata-mu jadi bening
2. Iklimnya yang lumayan sejuk memang bikin gampang ngantuk. Tapi kota ini terbukti bisa menghilangkan suntuk
Salatiga terletak di kaki gunung Merbabu yang membuat iklimnya lebih sejuk dibandingkan kota lain di sekitarnya, seperti di Semarang, Boyolali, ataupun Solo. Posisinya tepat berada di ketinggian 750-850 mdpl. Sanking sejuknya, jadi harap maklum jika selama di sini kamu jadi lebih gampang ngantuk. Kalaupun lagi panas-panasnya, udara di kota ini nggak akan bikin kamu berubah jadi ganas. Wajar aja kalau di akhir pekan, banyak orang dari kota besar yang datang kesini untuk menghilangkan rasa suntuk, ataupun sekedar mengistirahatkan badan dan ngademin pikiran.
3. Semuanya serba murah meriah. Kamu nggak perlu gelisah kalau mau memanjakan lidah
Kota yang terkenal dengan wedang ronde-nya ini memang juara dalam hal cita rasa. Semua makanan dan minuman nikmat yang dijajakan di kota ini, benar-benar jadi berkat bagi pecinta kuliner. Dengan hanya merogok kocek Rp. 6000 kamu sudah bisa menikmati semangkuk wedang ronde hangat. Atau segelas susu segar yang lezat hanya dengan harga Rp. 4000.
Belum lagi makanan hits khas Salatiga seperti sate sapi suruh yang seporsinya cuma Rp. 20.000. Atau tahu campur Pak Min – yang bikin kenyang maksimal, cuma dengan harga Rp. 7000. Kalau kamu mau mencicipi oleh-oleh ala Salatiga yang mulai go national, kamu bisa membeli gethuk kethek hanya dengan menyediakan Rp. 10.000 untuk sekotak yang isinya 20 buah. Enting-enting gepuk yang nggak kalah gurih khas kota ini juga bisa dibawa pulang, cukup dengan uang Rp. 15.000 saja.
4. Di Salatiga itu apa-apa dekat. Hanya bermodal angkot dan tekad, kamu bisa menjangkau berbagai tempat
Luas kota ini hanya sekitar 56,781 km2. Buat kamu yang nggak punya kendaraan pribadi masih bisa hidup di Salatiga. Pasalnya, sarana transportasi umum seperti angkot di sini sudah menjangkau hampir semua rute yang ada di kota ini. Hanya dengan bermodal angkot dan tekad, rasanya nggak ada hambatan untuk bepergian di sini. Tapi sayangnya rata-rata angkot di Salatiga hanya beroperasi sampai dengan jam 16.00 WIB. Jadi di atas jam itu, mau nggak mau kamu harus menggunakan transportasi tradisional seperti dokar atau becak. Kalau ada kocek lebih, bisa juga naik taksi.
5. Universitas Kristen Satya Wacana harus diakui jadi Indonesia mini di Salatiga
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), merupakan salah satu kampus swasta ternama di Indonesia. Letaknya berada tepat di jantung kota Salatiga. Selain prestasinya yang membuat kampus ini diminati, keaneka-ragaman latar belakang civitas akademikanya juga membuat ikon perguruan tinggi di kota ini semakin menarik. Pasalnya, kamu bisa menemui dosen ataupun mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Marauke di kampus ini. Nggak heran kalau kampus ini sering dijuluki Indonesia Mini. Kalau kamu penasaran pengen lebih tahu tentang beragam budaya Indonesia tanpa harus pergi jauh ke taman mini Jakarta. Menyaksikan festival dan karnaval budaya yang diselenggarkan setiap tahun di sini bisa kamu agendakan.
6. Kerukunan antar umat beragama senantiasa terpelihara, mereka sadar menerima perbedaan adalah cara mencipta kedamaian
Penduduk Salatiga sangat ramah dan bersahabat. Kota hari jadinya diperingati setiap tanggal 24 Juli ini, telah menandai kelahiran toleransi antar umat beragamanya yang berusia 1265 tahun. Bahkan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Salatiga sendiri telah menjadi percontohan dan tempat studi banding atas kerukunan antar umat oleh daerah lainnya. Rasanya orang-orang di sini tahu betul kalau kedamaian tercipta bukan dengan menyangkal perbedaan, melainkan dengan menerimanya.
7. Akhirnya kamu sepakat kalau Salatiga itu Hati Beriman: Sehat, Indah, Bersih, dan Nyaman
Kota kecil ini memang layak memiliki semboyan ‘Sehat, Indah, Bersih, dan Nyaman’ (Hati Beriman). Gimana nggak, udara sejuk yang menyehatkan, keindahan panorama yang ditawarkan, kebersihan lingkungan, serta kenyamanan yang diberikan oleh kota ini, mampu membuat betah orang-orang yang tinggal, atau sekedar singgah di sini. Wajar kalau mereka yang pernah menjejakkan kaki di sini, pasti akan datang lagi untuk melepas rindu di kota ini.
Kamu yang bangga pernah tinggal dan sempat singgah, pasti tahu betul rasanya jatuh cinta dengan Salatiga. Bahkan mungkin masih banyak kebetulan lain yang pernah kamu alami di sini. Setidaknya, semoga 7 kebetulan di atas cukup mengobati rasa rindumu pada Salatiga ya 🙂