Kereta adalah salah satu angkutan umum favorit banyak orang. Anti macet (meskipun terkadang lelet karena mengantri sinyal aman) dan muat banyak (cocok untuk penduduk Indonesia yang semakin bertambah banyak). Namun mengatur rute dan mengendalikan si kalung besi ini juga nggak gampang. Perlu ketelitian dan kecermatan luar biasa, karena satu kesalahan koordinasi bisa mengakibatkan banyak nyawa melayang.
Bila kamu pernah menonton film Unstoppable yang dibintangi oleh Denzel Washington dan Chris Pine, kamu pasti tahu betapa menegangkannya sebuah kereta yang berjalan tanpa sopir, alias masinis. Tapi ternyata kejadian itu juga beberapa kali terjadi di dunia nyata lho. Di tengah masyarakat Indonesia yang memang tertarik pada hal-hal yang mistis, kejadian ‘kereta jalan sendiri’ ini langsung dikaitkan dengan hal-hal tak kasat mata.
Nah sekarang coba kamu bayangkan, kereta-kereta di bawah ini melaju sendiri menyusuri rel yang panjang tanpa pengemudi, sambil jangan lupa menganalisis: Ini murni teknis atau memang mistis?
ADVERTISEMENTS
1. Kereta Api Ekskutif Gajayana seharusnya Berhenti di Stasiun akhir Kotabaru Malang. Namun empat gerbong belakangnya malah lanjut sendiri sampai stasiun Kota lama
Peristiwa ini terjadi pada tahun 2010. Empat gerbong belakang kereta Gajayana yang sedang dalam masa pemeliharaan di Stasiun Kota Baru setelah menempuh perjalanan Jakarta-Malang, melaju sendiri tanpa ada masinis ataupun teknisi. Kereta terus berjalan sejauh 2,5 km dan memasuki Stasiun Kota Lama. Sesuai dengan prosedur, di Stasiun Kota Lama, petugas stasiun membelokkan rel sehingga kereta menabrak Spoor-box, yaitu beton tebal yang dipasang di ujung rel mati untuk membuat kereta berhenti. Tapi ternyata laju kereta nggak bisa dihentikan. Empat gerbong itu terus melaju sampai akhirnya menabrak rumah penduduk di bantaran rel kelurahan Ciptomulyo.
Satu orang tewas dan tiga rumah rusak akibat peristiwa ini. Menurut pengakuan teknisi, semua prosedur pengamanan sudah dilakukan mulai dari memutus sambungan lokomotif dengan gerbong sampai memasang step-block, penghambat roda kereta saat berhenti. Jadi sampai saat ini penyebab gerbong melaju sendiri ini masih misteri.
ADVERTISEMENTS
2. Pukul 4 dini hari, sebuah lokomotif di Stasiun Poncol jalan sendiri tanpa dipandu masinis. Melaju sampai 17,5 km, sebelum terguling ke daerah persawahan
Di Semarang, peristiwa serupa juga terjadi. Bedanya kali ini yang jalan sendiri adalah lokomotif. Berawal dari saat lokomotif tersebut melakukan pemanasan mesin di depo lokomotif Stasiun Poncol. Lokomotif berjalan sekitar 17,2 km, melewati dua stasiun dan akhirnya terhempas di lintasan menikung dengan kecepatan tinggi. Akibat hempasan ini, ada enam rumah dan satu kandang kambing warga yang mengalami kerusakan. Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu tanggal 28 April 2013 sekita pukul 4 dini hari. Untungnya petugas segera berkoordinasi untuk menutup 10 perlintasan kereta sehingga nggak terjadi kecelakaan.
Meskipun petugas menduga hal ini disebabkan oleh human eror, tapi warga berpendapat berbeda. Lokomotif ini disebut kereta hantu yang melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya terbang keluar jalur. Iya, betul, terbang. Karena konon katanya jarak antara jalur yang menikung dengan rumah penduduk sekitar 100 meter. Jadi bagaimana lokomotif bisa jatuh di dekat rumah penduduk? Entahlah.
ADVERTISEMENTS
3. Lintasan kereta Bogor-Jakarta memang penuh misteri. ‘Kereta hantu’ ini berangkat dari Bogor membawa 4 gerbong tanpa masinis ataupun penumpang sama sekali
Pada tahun 2003, sebuah KRL berangkat dari Stasiun Bogor sekitar pukul 03.30 dini hari. Salah satu saksi mata adalah Wati, seorang pedagang nasi di Stasiun Bogor, melihat kereta yang terparkir di jalur 5 itu melaju dalam keadaan gelap gulita. Saksi lain yang juga mengaku melihat sendiri adalah Sutrisno, petugas stasiun Bukit Duri. Sekitar pukul 4, sirene stasiun berbunyi, tanda ada kereta yang akan masuk. Sama seperti Wati, Sutrisno juga melihat kereta dalam kondisi kosong dan gelap gulita.
Meski beberapa kali sempat dihentikan, kereta ini konon katanya berhenti sendiri di ketika memasuki Stasiun Cikini. Anehnya lagi, meskipun menempuh perjalanan sekitar 60km tanpa pengaman, tanpa menimbulkan bencana. Padahal jelas rute Bogor-Jakarta memiliki pululuhan perlintasn resmi ataupun tak resmi. Bahkan kereta ini juga berhasil melewati beberapa pasar tumpah di pemukiman dekat rel dengan mulus. Seolah-olah kereta ini melaju dalam senyap, dan berhenti dengan sendirinya. Wah, kira-kira kenapa ya?
ADVERTISEMENTS
4. Di Kanada, kereta pembawa 72 tangki minyak meledak setelah berjalan tanpa masinis ataupun awak kereta
Kejadian ini merupakan kecelakaan kereta api terburuk di Kanada. Pada Juli 2013, kereta Montreal, Maine, and Atlantic railway berjalan menyusuri rel di Queberg, Lac-Meganton, Kanada. Kereta ini membawa bertangki-tangki minyak dan bahan mudah meledak, serta lima unit lokomotif. Masinis kereta mengaku ‘memarkir dengan benar dan sudah menerapkan rem tangan pada kelima lokomotif dan satu gerbong muatan sebelum meninggalkan kereta untuk bermalam di hotel yang jaraknya sekitar 10km dari kereta. Sayang seriubu sayang, kereta ini melaju sendiri di luar kendali ke arah kota Lac-Mefanton yang rutenya memang menurun, sebelum akhirnya tergelincir menabrak daerah pemukiman dan meledak. 47 orang tewas dan ratusan orang luka-luka atas insiden ini, dan karena alasan emosional, kereta berjenis sama sekarang dilarang melintasi rute Lac-Meganton.
ADVERTISEMENTS
5. Kereta Red Line di Boston berjalan melewati tiga stasiun tanpa berhenti. Penumpang yang penasaran, menengok ke ruang masinis, dan ternyata tak ada orang!
Penumpang kereta Red Line merasa heran ketika kereta berjalan melewati tiga stasiun begitu saja. Salah seorang penumpang berusaha mencari informasi ke kabin masinis, yang sayangnya kosong. Ternyata oh ternyata, masinis turun di empat stasiun sebelumnya dan ketinggalan kereta! Yup, itu artinya kereta Red Line berjalan sendiri tanpa ada pengendali. Menurut petugasnya, ada usaha memanipulasi kontrol yang dilakukan oleh siapa, sehingga kereta bisa berjalan sendiri. Tapi terlepas benar atau nggaknya, untung saja keadaan bisa segera diatasi. Dan meski membawa lebih dari 50 orang penumpang, nggak ada yang terluka.
ADVERTISEMENTS
6. CSX 8888 adalah kereta yang menginspirasi film Unstoppable. Berjalan sendiri sejauh 106 km, melintasi Ohio, sebelum dihentikan dengan heroic oleh dua pengejarnya
Ternyata film Unstoppable bukan sekadar film biasa, melainkan film yang terinspirasi dari kisah nyata tentang kereta CSX 8888 yang melaju sendiri tanpa kendali di daerah barat laut Ohio. Lokomotif 8888 membawa 42 gerbong muatan barang, dan 2 diantaranya diisi oleh bahan-bahan yang mudah meledak. Kereta itu melaju dengan kecepatan 80km/jam selama dua jam, dan menempuh perjalanan sekitar 106 km. Berbagai upaya mulai dari penembakan tombol henti otomatis sampai upaya membuat kereta itu berguling ternyata nggak berhasil. Kereta akhirnya bisa diperlambat setelah dua petugas mengejar dengan lokomotif lain, dan melakukan pengereman setelah mengaitkan dengan belakang CSX 8888.
7. Kalau yang ini dipastikan teknis sih guys. Kereta yang bisa jalan sendiri bisa kamu nikmati di terminal ultimate 3 Bandara Soekarno-Hatta. Sumpah nggak ada serem-seremnya!
Sesuai dengan misi pemerintah untuk menjadikan Soekarno-Hatta sebagai bandara yang nggak kalah dengan Bandara-bandara keren di dunia, perbaikan dan peningkatan transportasi untuk memudahkan akses menuju bandara adalah wajib. Salah satu caranya dengan mengadakan teknologi canggih kereta tanpa masinis yang menghubungkan terminal 1, 2, 3 dan stasiun Manggarai. Sayangnya kereta ini masih sedang dalam proyek pengerjaan, guys. Dengan mengadopsi teknologi dari Korea Selatan, estimasinya kereta ini bisa beroperasi pada bulan maret 2017. Kita tunggu aja yuk!
Ngomong-ngomong soal kereta yang bisa jalan sendiri, beberapa Negara seperti India, Singapura dan Belgia memang sedang mengembangkan kereta jenis ini. Di India, kereta tanpa masinis ini bahkan sudah mulai beroperasi. Kamu sendiri bagaimana guys? Kalau nanti Indonesia sudah menerapkan kereta tanpa pengemudi, kamu nggak ngeri kan untuk menaikinya?