Buat semua pembaca, adakah yang pernah mendengar negara bernama Nepal? Oke kalau sebagian besar pernah mendengar negara ini, tahukah letak Nepal di peta dunia? Hipwee yakin kamu semua akan kesulitan menjelaskan letak Nepal di peta dunia. Pertama mungkin karena negara ini cukup asing di telinga dan berita sehari-hari yang kita terima. Kedua memang kiprah negara ini barangkali tak sebesar India maupun China, dua negara yang mengapit Nepal. Kalaupun kita tahu, itu karena berkat jasa Everest, puncak tertinggi dunia yang secara geografis berada di Nepal. Tanpa Everest, barangkali kita semua menganggap Nepal adalah sebuah tempat antah berantah di dunia ini.
Bagi saya yang sudah 2 kali menginjakkan kaki di Nepal dan total sebulan berada di sana, negara ini unik dan banyak menyimpan anomali yang patut kita ketahui. Beberapa keunikan negara Nepal kadang bikin terharu, tapi ada juga yang bikin tersenyum. Nah, 7 fakta negara Nepal ini harus kamu simak baik-baik. Siapa tahu rezekinya bisa liburan ke sana? Iya ‘kan?
ADVERTISEMENTS
Negara ini sangat terkenal dengan adanya Himalaya dan Mount Everest. Tapi lebih banyak orang datang ke Nepal untuk mendaki Gunung Annapurna, bukan Everest
Ada banyak gunung di Himalaya dan sayangnya kebanyakan cuma tahu Everest semata sebagai puncak tertingginya. Padahal ada banyak gunung yang indah dan jadi tujuan wisata seperti Annapurna, Mardi Himal ataupun Ama Dablam. Annapurna Sanctuary Trek merupakan rute favorit para pendaki ketika berkunjung ke Nepal. Alih-alih mendaki Everest yang harganya ratusan juta, para pendaki kini memilih mendaki Annapurna yang cuma butuh waktu 7-10 hari saja.
ADVERTISEMENTS
Kathmandu adalah ibukota Nepal yang penuh debu. Entah mengapa seluruh kota ini seakan terselimuti debu tebal, lebih-lebih saat siang hari
Entah karena struktur tanahnya atau saking banyaknya pembangunan, kota Kathmandu memang bagai kota berselimut debu. Kota ini berada di peringkat 3 kota paling polutif di dunia. Hampir semua warganya menggunakan masker ketika berada di luar ruangan. Tapi di sisi lain, suasana kota ini seakan membawa kita ke masa lalu, sekitar tahun 80’an atau 90’an. Sangat semrawut dan begitu riuh. Namun sekali kamu datang ke sana pasti ingin kembali lagi. Aneh ‘kan?
ADVERTISEMENTS
Pemerintah Nepal lebih memilih memasang polisi di perempatan untuk mengatur lalu lintas daripada menyiapkan lampu lalu lintas. Kathmandu adalah ibu kota negara tanpa lampu merah!
Bisa jadi benar, bisa jadi salah. Kathmandu adalah satu-satunya ibukota negara di dunia yang tidak punya traffic light. Kota yang luas tapi amburadul ini diperparah dengan tidak adanya lampu pengatur lalu lintas. Akhirnya lalu lintas kota ini pun semrawut. Entah apa yang ada di pikiran pengambil kebijakan kenapa lebih memilih polisi berjaga di perempatan daripada menyiapkan lampu traffic light.
ADVERTISEMENTS
Makanan khas Nepal bernama Dal Bhat porsinya sudah kaya porsi kuli. Memang orang Nepal kalau makan banyak banget. Makanannya berisi banyak rempah lagi…
Sebagai negara tetangga India, tak heran apabila makanan Nepal kaya akan rempah khas India. Selain itu porsinya pun banyak banget dan bikin klenger. Entah mengapa orang Nepal memang porsi makannya banyak banget. Bagi yang nggak terbiasa pasti akan sulit menikmati makanan khas Nepal, salah satunya Dal Bhat.
ADVERTISEMENTS
Indonesia tidak mempunyai kedutaan di Nepal lho. Cuma ada konsulat saja, itupun nebeng di kantor negara lain!
Indonesia tidak memiliki kedutaan Republik Indonesia di Kathmandu. Cuma ada konsulat di mana kantornya nebeng negara lain. Pekerjanya pun juga orang Nepal. Itulah salah satu alasan kenapa kita tidak bebas visa ke Nepal. Padahal Indonesia-Nepal sudah berteman sejak lama, 57 tahun.
ADVERTISEMENTS
Thamel sebagai pusat backpacker di Nepal selalu dipenuhi oleh turis asing. Harga barang di sana murah banget lho!
Thamel adalah salah satu sentra backpacker paling tua di dunia. Di sanalah semua turis datang dari berbagai negara sebelum menuju ke destinasi impian masing-masing. Entah ke kota lain atau trekking ke Himalaya. Di Thamel semua hiburan dan barang khas Nepal tersedia dengan lengkap. Harganya pun sangat murah, terutama perlengkapan pendakian. Hal ini karena barang di sana kebanyakan KW, namun barang branded juga ada lho. Istimewanya, harga barang branded tetap jauh lebih murah ketimbang di Indonesia.
Orang Nepal agak norak ketika naik pesawat. Mereka suka main HP dan enggan menggunakan sabuk pengaman. Apalagi suka berebut melihat pemandangan jendela ketika landing. Duh…
Pengalaman saya ketika mau landing di bandara Tribuvan, penumpang yang notabene orang Nepal sulit sekali dikendalikan oleh kru pesawat. Mereka main HP, enggan menggunakan sabuk pengaman, juga berebut melihat pemandangan di jendela. Beuh, pramugari pun tampak menyerah dengan keadaan tersebut. Bahaya banget ‘kan buat penerbangan?
Nepal memang negara yang bisa tergolong miskin dan masih terbelakang. Namun jika kamu datang ke sana, entah kekuatan apa yang bekerja, kamu pasti akan rindu kembali ke sana. Yuk, kapan kamu ke Nepal?