Masih terekam jelas di ingatan kita semua tentang kejadian yang sempat viral beberapa hari lalu. Seorang perempuan memarahi dua lelaki yang tampak mesra di atas viral. Secara mengejutkan, video rekaman tersebut diunggah ke Facebook dan akhirnya mereka dicaci maki oleh warganet atas dugaan Gay. Nah, konyolnya setelah caci maki dan bully luar biasa tersebut, ternyata diketahui kalau mereka berdua adalah kakak adik yang sudah 4 tahun tidak bertemu. Dua orang yang berwajah asing tersebut pun mengakui kalau apa yang mereka lakukan biasa saja sebagai kakak adik. Tuh, makanya jangan parno dulu.
Banyak yang kita nggak tahu, bahwa ada banyak sekali bentuk sapaan maupun bentuk keakraban yang intim antar sesama teman ataupun saudara. Di luar sana, ada yang sampai memeluk dengan penuh kasih sayang, bahkan ada pula yang menjulurkan lidahnya. Bukan berarti jika sesama lelaki berpelukan mereka lantas dicap Gay bukan?
Bagi masyarakat Arab, ciuman pipi, menggesek hidung dan berjabat tangan adalah sebuah bentuk sapaan yang sangat akrab dan dekat.
Bagi masyarakat Arab yang terbiasa bergaul sehari-hari dengan lelaki juga, tentu ekspresi sapaan mereka lebih akrab dengan sahabat atau saudaranya. Menggesek hidung adalah sebuah adat istiadat turun temurun di Arab dan menunjukkan sebuah penghormatan kepada orang lain. Mencium pipi juga menunjukkan bahwa status mereka setara dan menunjukkan kedekatan. Jabat tangan pun bagi orang Arab merupakan simbol solidaritas dan kekerabatan.
Bagi orang Tibet, sapaan paling baik adalah dengan menjulurkan lidah kepada orang lain. Itu adalah bentuk penghormatan kepada tamu atau sahabat mereka
Berbeda dengan di Indonesia di mana menjulurkan lidah merupakan simbol menghina atau mengejek, di Tibet justru sebaliknya. Bagi warga Tibet cara menyapa tamu atau sahabat mereka ya dengan menjulurkan lidah sebagai tanda penghormatan. Unik ya.
Di Thailand lazim memberikan sapaan dengan menempelkan kedua tangan di dada dan diiringi dengan kepala yang menunduk. Mungkin kamu sudah sering melihatnya
Thailand merupakan bangsa yang sangat ramah dan penuh sopan santun. Etika menyapa yang disebut wai dengan menempelkan kedua tangan di dada sembari menunduk ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi kepada orang lain. Meskipun cukup umum, salam ini terasa sangat tulus jika menggunakan tata cara ala Thailand.
Zimbabwe menyapa orang lain dengan jabat tangan dan tepuk tangan. Wah apa artinya ini ya?
Warga Zimbabwe memang unik ya. Sapaan mereka selain jabat tangan yaitu tepuk tangan sebagai ungkapan ‘halo’ dan ‘selamat tinggal’. Mungkin mereka suka memuji orang dengan memberi tepuk tangan kali ya. Untuk makna persisnya, mungkin hanya warga Zimbabwe yang tahu. Hihihi.
Masih di Afrika, suku Masaai di Kenya malah meludahi tamu ataupun orang yang lebih tua. Ini bukan penghinaan justru penghormatan bagi orang lain. Luar biasa bukan?
Jika kamu sedang pergi ke Kenya dan diludahi oleh orang sana, jangan keburu emosi ya. Meludahi tamu ataupun orang tua merupakan bentuk sapaan dan penghormatan di Suku Masaai, Kenya. Jika di Indonesia meludahi orang sembarangan bisa dipukulin kamu ya. Hehehe.
Menempelkan hidung kemudian menekannya secara bersamaan adalah sapaan khas Suku Maori di Selandia Baru. Nama sapaan akrab itu adalah Hongi
Suku Maori punya sapaan unik yang bernama Hongi, yakni dengan menempelkan hidung dan kemudian menekannya bersamaan. Hal ini dilakukan sebagai simbol bertukarnya hawa kehidupan. Wah menarik juga ya sapaan khas Suku Maori ini.
Di India dan Nepal, kata Namaste bukanlah kata yang asing. Kata ini selalu diucapkan ketika menyapa orang lain, juga dengan cara menempelkan kedua tangan
Namaste adalah ucapan salam khas India dan Nepal untuk menunjukkan penghormatan dan keakraban. Mereka mengucap namaste sambil menempelkan kedua tangan mirip seperti di Thailand. Hanya saja di Thailand sembari menunduk seperti mengucap doa.
Jadi banyak sekali ‘kan ekspresi sapaan di dunia ini. Jadi jangan serta merta menyangka dua orang laki-laki yang sedang mesra adalah Gay atau homo. Di Arab saja wajar cipika cipiki. Hehehe.