Bagi para traveler sejati, bertualang bukan hanya untuk bersenang-senang. Bukan pula sekadar cara melepas lelah dan penat di tengah aktivitas harian yang mengikat. Lebih dari itu, perjalanan adalah pengalaman berharga yang akan selalu bisa membuat para treveler jatuh cinta.
Demi bisa pergi traveling, mereka rela menabung hingga menahan hasrat membeli gadget terbaru. Rasa cinta yang begitu besar membuat mereka tak keberatan melakukan banyak pengorbanan. Mungkin, kamu yang tidak terlalu suka traveling akan bertanya-tanya; mengapa perjalanan bisa membuat mereka begitu tergila-gila?
ADVERTISEMENTS
1. Bagi Para Traveler, Perjalanan Selalu Lunas Menawarkan Kebebasan. Sejenak Lepas dari Rutinitas Harian Membuat Mereka Ringan Melakukan Apa Saja yang Diinginkan
Banyak traveler mengaku bahwa ketika melakukan perjalanan mereka merasa memiliki kebebasan yang sesungguhnya. Bebas melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan setiap hari, bebas mempelajari hal baru yang ditemui, mencoba berbagai makanan unik dari setiap daerah yang dikunjungi, dan berbagai hal menarik lainnya. Kebebasan inilah yang membuat mereka merasa menjadi dirinya sendiri.
Keluar dari aturan harian yang membuat jenuh pun dianggap sebagai bentuk kebebasan yang didapat saat melakukan perjalanan. Tak ada keharusan melakukan sederet pekerjaan yang membebani membuat para traveler sangat suka melakukan kegiatan ini. Perjalanan memungkinkan mereka bebas melakukan berbagai hal yang tidak bisa dilakukan setiap harinya. Sebagian traveler pun merasa bahwa kebebasan yang sebenar-benarnya adalah yang mereka dapatkan dalam perjalanan.
ADVERTISEMENTS
2. Kesulitan dan Tantangan Dalam Perjalanan Tak Harus Ditakutkan, Karena Keberhasilan Menaklukkan Hambatan Kelak Akan Jadi Pengalaman yang Layak Dikenang
Bagi sebagian orang tantangan atau kesulitan menjadi momok yang layak untuk dihindari. Namun, hal tersebut tak berlaku bagi traveler yang memang gemar menantang diri sendiri. Sederet kesulitan dan tantangan justru menjadi bumbu perjalanan. Mereka membiarkan dirinya dikejutkan dengan berbagai tetek-bengek urusan; ribetnya merencanakan perjalanan, mengumpulkan dana, kesulitan berbahasa, mengatur waktu, serta sederet ‘hambatan’ lainnya.
Kesukaan pada kesulitan ini mungkin menjadi sesuatu yang terasa mengherankan. Tapi pada kenyataannya, para petualang setuju bahwa segala tantangan tersebut tak lantas membuat mereka enggan melakukan perjalanan selanjutnya. Justru hal tersebut yang menjadikan perjalanan mereka semakin berkesan. Ada perasaan puas yang dirasakan saat berhasil menaklukkan sebuah tantangan. Tidak percaya? Silahkan tanya pada mereka yang besar di jalan.
ADVERTISEMENTS
3. Mencerap Sunrise di Puncak Bromo, Menikmati Sunset di Karimun Jawa, Hingga Menyelami Magisnya Alam Toraja; Para Traveler Percaya, Tuhan Menciptakan Keindahan Alam Agar Bisa Dinikmati Manusia
Bersinggungan dengan alam dan menapaki setiap jengkal keindahannya adalah satu kesenangan yang tak dapat dilupakan. Melihat keanggunan matahari terbit di puncak Gunung Bromo, menyelami keindahan alam bawah laut Karimun Jawa, atau melihat magisnya wisata budaya di Toraja semua adalah bonus dari Tuhan untuk manusia. Sebagai seorang petualang yang pernah melihatnya tentu hal tersebut pantas disyukuri keberadaannya.
Bersahabat dengan alam membuatmu semakin mencintai setiap ciptaan Sang Maha Esa. Tak heran jika perjalanan dan segala pernak-perniknya selalu bisa membuat banyak petualang jatuh cinta. Keinginan untuk terus mengeksplorasi berbagai keindahan lainnya akan datang seiring pengalaman menjelajah satu tempat ke tempat lainnya. Berbagai keindahan itulah yang juga membuat para petualang tak sekalipun merasa bosan dengan perjalanan.
ADVERTISEMENTS
4. Ketika Pekerjaan Atau Urusan Perkuliahan Hanya Menyisakan Rasa Jenuh, Pergi Traveling Bisa Jadi Penghalau Rasa Bosan yang Paling Ampuh
Rasa jenuh menjalani kegiatan harian tentu menjadi perasaan yang wajar dirasakan oleh setiap orang. Beban pekerjaan atau akademik juga menambah daftar panjang yang membuat orang merasa butuh untuk sesekali keluar dari rutinitas tersebut. Namun, jika ada orang yang memilih untuk melepas stres dengan berjalan di mall atau nongkrong, petualang pasti lebih memilih pergi traveling.
Bagi petualang, pergi ke tempat baru dan menemukan hal asing adalah terapi untuk menggerus rasa stres. Ada perasaan senang yang tidak bisa diungkapkan. Bersua dengan orang-orang baru, mengetahui adat istiadat dan kebiasaan di sana, mempelajari bahasa yang terdengar tak biasa; berbagai alasan yang menjadikan perjalanan sebagai obat pembunuh rasa bosan.
ADVERTISEMENTS
5. Rasa Senang Tak Hanya Datang Ketika Sudah Sampai di Tempat Tujuan. Berburu Tiket, Menyusun Itinerary, Hingga Mengatur Budget dan Melakukan Riset Pun Jadi Kegiatan yang Membuat Para Traveler Ketagihan
“Kalau yang bikin gue senang jalan-jalan itu proses mempersiapkannya. Excited banget kalau tahu kita bakal datang ke tempat baru. Bikin ketagihan deh pokoknya!”
Gyan, 22 tahun
Rasa cinta pada perjalanan tidak hanya dirasakan saat perjalanan itu dimulai. Beberapa traveler bahkan mengaku bahwa proses mempersiapkan perjalanan sudah menjadi hal yang menarik untuk dilakukan. Mulai dari berburu tiket murah, menyusun itinerary, mengatur budget, hingga melakukan riset – semua jadi proses yang juga terasa menyenangkan untuk dijalani.
Selain itu, banyak traveler yang juga mengaku bahwa pergi traveling membuat mereka seperti kecanduan. Ada rasa senang yang menjadikan mereka layaknya orang yang ketagihan. Sepulang dari perjalanan, mereka akan merasa rindu dan ingin mengulang perjalanan itu lagi.
ADVERTISEMENTS
6. Kenangan dan Pengalaman dalam Perjalanan Ibarat Harta yang Berharga. Kelak Akan Jadi “Warisan” yang Berguna Bagi Anak, Cucu, dan Generasimu Selanjutnya
Sebagai seorang petualang, kelak kamu akan punya segudang pengalaman yang bisa diceritakan pada anak-cucu nantinya. Ya, bertualang membuat kamu punya kesempatan mengecap berbagai pengalaman berharga yang mungkin bisa jadi pelajaran bagi generasimu yang selanjutnya.
Kamu pun bisa menceritakan tentang keindahan alam Indonesia, keunikan tradisi suatu daerah, kebiasaan unik penduduknya, serta berbagai hal menarik lain lantaran pernah merasakan atau melihatnya secara langsung. Jutaan kenangan yang ada dalam ingatanmu ibarat harta yang berharga. Yang kelak bisa jadi “warisan” nan bisa dibagi-bagikan pada mereka yang membutuhkan.
Nah, gimana? Sudahkah kamu mencatatkan perjalananmu sendiri? Dan berapa banyak kenangan perjalanan yang kini tersimpan rapi dalam ingatan dan hati? 🙂